Terbit: 29 October 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com– Bau napas perokok biasanya berbeda dari bau napas orang yang tidak merokok, namun, ternyata tidak hanya bau napasnya yang sangat khas, bau kentut para perokok aktif ternyata juga memiliki aromanya tersendiri. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Bau Kentut Perokok Ternyata Berbeda, Benarkah?

Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari Vrije Universiteit Medisch Centrum (VUmc) di Amsterdam, Belanda, dihasilkan fakta menarik bahwa bau kentut yang dikeluarkan oleh mereka yang masih aktif merokok, sudah berhenti merokok, atau pengguna rokok elektronik memiliki aroma yang berbeda. Fakta ini kemudian dituangkan dalam jurnal ilmiah berjudul Clinical Gastroenterology and Hepatology.

Dalam penelitian ini, dihasilkan fakta bahwa kandungan di dalam rokok mempengaruhi bagian faecal volatile organic compounds (VOC), kandungan yang bisa ditemukan dalam gas kentut. Adanya pengaruh ini membuat produksi gas di dalam usus para perokok aktif berbeda dibandingkan dengan yang ada di dalam tubuh orang yang sudah berhenti merokok atau yang sama sekali tidak pernah merokok.

Sebenarna, yang memproduksi gas di dalam perut kita adalah bakteri yang ada di dalam usus besar. Hanya saja, adanya zat kimia dari rokok mempengaruhi komposisi dan peran bakteri tersebut. Karena alasan inilah aroma kentut para perokok berbeda. Menariknya adalah perubahan komposisi bakteri di dalam perut para perokok ini justru membuat mereka lebih tidak rentan terkena peradangan usus atau colitis ulcerosa meski risiko untuk terkena penyakit usus justru meningkat dengan signifikan.

Salah seorang peneliti yang terlibat, dr. Nanne de Boer, PhD menyebut penelitian ini memang sangat unik dan menarik, namun berhasil menemukan fakta yang tidak banyak orang duga.

“Penelitian ini sebenarnya terlihat ringan meskipun hasilnya sebenarnya juga ada yang serius. Aroma kentut sebenarnya bisa mendeteksi penyakit usus karena adanya kemungkinan perubahan mikrobioma di dalam usus. Hasil dari penelitian ini bisa menjelaskan mengapa rokok bisa membahayakan kesehatan pencernaan,” ungkap dr. de Boer.

Jika sampai aroma kentut saja bisa sampai diubah oleh rokok, berarti ada banyak sekali sistem dan organ di dalam tubuh yang juga terpengaruh oleh kandungan beracunnya. Karena alasan inilah ada baiknya memang kita berhenti dan menghindari rokok.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi