Terbit: 8 February 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Terkadang saat kita buang air kecil, kita sangat terganggu dengan bau dari air seni kita sendiri yang sangat menyengat. Kita pun bertanya-tanya apa penyebab dari bau menyengat ini. Pakar kesehatan menyebutkan jika ada cukup banyak penyebab dari menyengatnya bau urine kita. Beberapa diantaranya bahkan menandakan adanya kondisi kesehatan yang cukup serius. Apa sajakah penyebab dari air seni yang menyengat ini?

Bau Air Kencing Menyengat Bisa Disebabkan Oleh Hal-Hal Berikut Ini

Diabetes
Penderita diabetes ternyata cenderung memiliki air seni dengan bau yang cukup tajam. Menurut pakar kesehatan, adanya kandungan gula yang cukup tinggi ini ternyata bisa berpengaruh besar pada bau air seni. Kita pun harus mewaspadai hal ini dan segera memeriksakannya ke dokter jika curiga jika penyebab baunya air seni adalah penyakit diabetes.

Dehidrasi
Kondisi berikutnya yang bisa menyebabkan air seni berbau menyengat adalah dehidrasi atau kekurangan cairan. Karena kekurangan asupan air minum, maka air seni juga cenderung lebih berbau menyengat dan memiliki warna yang kuning dan cenderung sangat pekat.

Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih adalah masalah kesehatan yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Tak hanya menyebabkan bau air seni menjadi menyengat dan tidak sedap, penyakit ini juga bisa menimbulkan rasa nyeri dan munculnya nanah. Ada baiknya kondisi ini segera diperiksakan ke dokter agar bisa diobati.

Konsumsi obat atau multivitamin
Pakar kesehatan menyebutkan jika konsumsi obat-obatan tertentu ternyata bisa membuat bau air seni cenderung menyengat menyerupai obat-obatan tersebut. Selain itu, konsumsi multivitamin yang berlebihan juga bisa menyebabkan hal yang sama.

Infeksi mikroba
Air seni yang berbau menyengat ternyata juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur yang bisa saja memasuki saluran kencing. Jangan sepelekan hal ini dan segeralah periksakan kondisi ini ke dokter untuk segera diobati.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi