DokterSehat.Com – Sebuah penelitian terbaru menunjukkan sebuah fakta menarik tentang pola pikir kesehatan yang cukup berbeda di negara maju dan negara-negara berkembang. Jika di negara maju masalah obesitas adalah masalah kesehatan yang sangat memprihatinkan bagi banyak orang, banyak masyarakat di negara berkembang layaknya Indonesia justru berpikir jika tubuh yang kurus seperti menandakan mereka kurang gizi dan miskin sehingga membutuhkan perhatian lebih. Kita tentu sering mendengarkan anggapan bahwa “gemuk itu sehat”, bukan?

Karena anggapan inilah, kini banyak masyarakat di negara berkembang, khususnya di Indonesia, juga mulai mengalami masalah obesitas dan penyakit jantung. Pakar kesehatan bahkan menyebutkan jika penyakit layaknya diabetes, kelebihan lemak, dan penyakit jantung jumlah pasiennya semakin meningkat dalam 10 tahun terakhir di negara-negara berkembang dan negara miskin. WHO bahkan sampai menggaungkan kampanye melawan obesitas demi mencegah berbagai penyakit kronis berbahaya.
Dari sebuah penelitian di India dan Asia Selatan, diketahui jika masalah tekanan darah tinggi dan diabetes semakin banyak diderita oleh masyarakat yang masih muda di wilayah pinggiran negara Bollywood ini. Bahkan, jumlah penderita penyakit jantung di India menguasai 60 persen kasus penyakit jantung di seluruh dunia pada tahun 2010 saja. Rata-rata penderita serangan jantung di India dan negara Asia Selatan sendiri berada pada usia 53 tahun, jauh lebih cepat 6 tahun dari rata-rata penduduk negara lainnya.
Dari penelitian ini, ditemukan fakta mengejutkan dimana jika seorang wanita hidup makmur, maka Ia akan cenderung memiliki indeks massa tubuh yang semakin tinggi. Uniknya, mereka yang miskin cenderung tetap kurus. Karena alasan inilah banyak orang yang mengaitkan jika kurus terlihat miskin dan kurang sehat. Sayangnya, karena anggapan inilah orang jadi kurang terkontrol dalam melakukan pola makan yang sehat dan pada akhirnya berimbas pada semakin tingginya masalah obesitas di seluruh dunia.