Bahaya tidur pagi dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan. Biasanya, orang yang tidur pada pagi hari akibat kurang tidur atau begadang semalaman. Apa saja bahayanya bagi kesehatan? Ketahui penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Bahaya Tidur di Pagi Hari bagi Kesehatan Tubuh
Cukup banyak orang yang terbiasa untuk tidur pada pagi hari. Mereka yang sering melakukannya adalah bekerja lembur, bekerja shift malam, atau memang terbiasa begadang. Meskipun bisa mendapatkan waktu tidur yang cukup, kebiasaan tidur sebelum pukul 11.00 siang memiliki sejumlah risiko kesehatan tertentu.
Berikut ini bahaya tidur pagi bagi kesehatan tubuh:
1. Gangguan Metabolisme
Banyak orang yang sengaja tidur pagi demi mengatasi tubuh yang terasa kurang fit atau masih mengantuk meski sudah tidur malam. Padahal, hal ini justru bisa mengacaukan sistem metabolisme tubuh.
Pagi hari adalah waktunya bagi tubuh untuk mendapatkan sumber energi dari sarapan. Jika tidur saat-saat makan pagi, maka sistem metabolisme menjadi kacau dan hal ini akan memengaruhi berat badan dengan signifikan.
2. Obesitas
Berat badan bisa meningkat alias obesitas jika tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit, ini bisa terjadi pada mereka yang tidur pagi setelah begadang. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa tidur selama 9 atau 10 jam setiap malam 21% lebih mungkin mengalami obesitas dibandingkan orang yang tidur selama 7 dan 8 jam.
Selain itu, waktu terlalu sedikit juga dapat meningkatkan nafsu makan. Itu artinya akan menyebabkan makan banyak, sehingga berisiko mengalami penambahan berat badan. Obesitas juga terkait dengan gangguan metabolisme.
3. Meningkatkan Risiko Diabetes
Bahaya tidur pagi akibat kurang tidur bisa mengacaukan sistem metabolisme sehingga bisa memicu peningkatan risiko diabetes. Gangguan metabolisme ini membuat tubuh kesulitan mengendalikan kadar gula darah tubuh sehingga menyebabkan kadar gula darah naik.
Sebaliknya, penderita diabetes ternyata juga cenderung lebih mudah tidur pada pagi hari. Hal ini akibat rendahnya produksi insulin yang membuat tubuh tak mampu mengubah glukosa atau gula darah menjadi energi. Tubuh yang tidak memiliki energi tentu akan mudah lesu dan mengantuk, termasuk pada pagi hari.
4. Lesu Seharian
Tidur pagi memang bisa mengatasi rasa lesu dan lemah setelah bekerja shift malam. Namun, efek tidur pagi akan mengacaukan sistem metabolisme dan ritme sirkadian tubuh —jam internal tubuh yang mengatur siklus tidur dan bangun.
Waktu tidur yang tidak biasa ini juga membuat tubuh tidak mengelola energi dengan baik dan akibatnya tubuh akan merasakan lesu seharian.
5. Sakit Kepala
Tidur terlalu lama, termasuk jika kita tidur kembali pada pagi hari ternyata juga bisa menyebabkan sakit kepala. Hal ini terjadi karena adanya cairan bernama serebrospinal yang justru terus mengalir dalam otak akibat tidur terlalu lama. Hal inilah yang bisa menyebabkan datangnya sakit kepala yang memicu rasa tidak nyaman seharian.
Sakit kepala juga terjadi akibat terlalu lama tidur yang berdampak pada neurotransmiter tertentu pada otak, termasuk serotonin. Orang yang tidur terlalu banyak pada siang hari dan mengganggu tidur malamnya mungkin juga mengalami sakit kepala pada pagi hari.
6. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Sebuah penelitian dalam jurnal berjudul Nurses Health Study melibatkan sebanyak 72 ribu wanita dalam penelitiannya. Hasil dari penelitian ini, wanita yang tidur selama 9 atau 11 jam per malam memiliki risiko 38% lebih tinggi mengalami penyakit jantung koroner daripada wanita yang tidur selama 8 jam per malam.
Kekacauan metabolisme ditengarai ikut berpengaruh pada kesehatan jantung dan pembuluh darah dengan signifikan. Selain itu, ada kabar yang beredar bahwa wanita atau ibu hamil tidur pagi dapat menyebabkan sel darah putih naik, yang bisa membahayakan kehamilan dan kesehatan janin. Namun, ini hanyalah mitos.
7. Depresi
Mereka yang mengalami kurang tidur atau terbiasa begadang sehingga lebih sering tidur pada pagi hari. Hal ini membuat seseorang lebih rentan terkena depresi atau gangguan kesehatan mental lainnya. Tidur terlalu banyak juga menyebabkan sekitar 15% orang mengalami depresi.
Selain berbahaya bagi kondisi psikis, juga bisa meningkatkan risiko terkena peradangan pada tubuh yang tentu akan bisa mendatangkan berbagai macam penyakit fisik.
8. Kanker
Kerja shift secara rutin bisa membuat seseorang tidur di pagi hari, hal ini juga dapat meningkatkan risiko kanker. Gangguan pada jam biologis tubuh, yang mengontrol tidur dan banyak fungsi lainnya, dapat meningkatkan kemungkinan kanker payudara, usus besar, ovarium, dan prostat.
9. Gangguan Fungsi Kognitif
Para peneliti menemukan bahwa kinerja kognitif lebih baik ketika orang tidur sekitar tujuh jam, tetapi memburuk dengan terlalu banyak tidur atau lebih sedikit. Penelitian lain juga menemukan adanya gangguan memori dan penurunan fungsi kognitif akibat tidur yang lebih lama.
10. Alzheimer dan Demensia
Penelitian lainnya menunjukkan bahwa terlalu sedikit atau terlalu banyak tidur terkait dengan peningkatan faktor risiko penyakit Alzheimer. Sementara penelitian di Spanyol menemukan bahwa terlalu lama tidur dapat meningkatkan risiko terkena demensia.
Waktu Terbaik untuk Tidur dan Bangun
Idealnya waktu tidur menghabiskan antara 7–9 jam setiap malam. Namun, waktu terbaik untuk tidur dan bangun berbeda-beda pada setiap orang, termasuk usia, jadwal kerja, dan pola tidur, memengaruhi waktu tidur yang ideal.
Namun, waktu tidur yang terbaik adalah menjaga keteraturan jam tidur dan bangun, karena dapat membantu mengatur siklus tidur. Ini tentu dapat menghindari bahaya kesehatan akibat tidur pagi.
Berikut ini waktu tidur yang ideal:
-
Waktu Ideal untuk Tidur
Sebagai aturan umum, sebaiknya tidur pada jam 8 malam. Namun, mungkin yang terbaik adalah memahami berapa lama waktu tidur yang dibutuhkan rata-rata orang dan kemudian menggunakan angka tersebut untuk mengatur waktu tidur. Secara umum, tubuh dan otak melambat saat hari mulai gelap dan mulai bangun saat matahari terbit.
-
Waktu Ideal untuk Bangun
Tubuh dan otak manusia secara alami merespons siklus lingkungan, seperti matahari terbit dan terbenam. Siklus ini dapat membantu mengatur pola tidur dan terjaga. Oleh karenanya, situasi yang ideal untuk bangun dari tidur adalah saat matahari terbit.
Anda dapat menyesuaikan diri dengan membuat jadwal tidur yang baik dengan membuat waktu bangun secara konsisten. Salah satunya dengan menyetel alarm untuk waktu tertentu setiap hari, sehingga tubuh secara alami akan menyesuaikan diri dengan waktu yang Anda atur.
Kualitas tidur dan jumlah waktu tidur yang orang dapatkan sama pentingnya. Untuk itu, dengan menetapkan rutinitas yang konsisten bisa membantu meningkatkan kualitas tidur.
Itulah risiko tidur pagi dan waktu yang ideal untuk tidur dan bangun untuk menghindari masalah kesehatan. Jika memiliki masalah kesehatan, seperti sering insomnia yang membuat Anda tidur pada pagi hari, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
- Anonim. 2020. Physical Side Effects of Oversleeping. https://www.webmd.com/sleep-disorders/physical-side-effects-oversleeping (Diakses pada 7 April 2021)
- Anonim. Tanpa Tahun. Lack of Sleep and Cancer: Is There a Connection?. https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/lack-of-sleep-and-cancer-is-there-a-connection#:~:text=From%20loud%20snores%20to%20pauses,likely%20to%20persist%20into%20adulthood (Diakses pada 7 April 2021)
- Johnson, Jon. 2020. What are the best times to sleep and wake up?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/best-time-to-sleep-and-wake-up (Diakses pada 7 April 2021)
- Osmun, Rosie. 2021. Oversleeping: The Effects & Health Risks of Sleeping Too Much. https://amerisleep.com/blog/oversleeping-the-health-effects/ (Diakses pada 7 April 2021)