Terbit: 24 May 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com– Cukup banyak anak kos atau orang yang sedang merantau yang makan sendirian. Meski terlihat wajar-wajar saja untuk dilakukan, pakar kesehatan menyebutkan bahwa kerap makan sendirian ternyata adalah penyebab terbesar seseorang tidak merasa bahagia. Bagaimana ceritanya?

Dampak Buruk Sering Makan Sendirian

Sebuah penelitian berjudul Science Well’s Living Well Index yang dilakukan di Inggris oleh para ahli dari Oxford Economics and National Center for Social Research melibatkan 8.000 orang dari Inggris yang diminta untuk mengisi survey.

Hasil dari survey ini menghasilkan fakta menarik bahwa kebanyakan orang mengalami penurunan suasana hati dalam enam bulan terakhir. Penyebab dari penurunan rasa bahagia ini bermacam-macam. Ada yang menyebut perubahan cuaca, ada yang menyebut kekacauan pada sarana transportasi yang mereka gunakan, dan lain-lain. Yang menarik adalah, pemicu utama dari rasa tidak bahagia ini justru adalah kebiasaan untuk makan sendiri.

Menurut survey ini, mereka yang kerap makan sendirian cenderung memiliki rata-rata poin kebahagiaan 7,9 lebih rendah jika dibandingkan dengan mereka yang kerap makan bersama, termasuk para karyawan yang kerap makan bersama di kantin perusahaan.

Menurut para peneliti, makan bersama dengan orang lain ternyata bisa membuat poin kesejahteraan seseorang naik hingga 0,22 poin. Sementara itu, memiliki banyak waktu untuk melakukan banyak hal dengan orang lain bisa membuat kita lebih bahagia hingga 0,36 poin. Poin-poin ini memang lebih rendah dari kehidupan seks yang memuaskan dengan angka 0,44 atau mendapatkan tidur nyenyak yang bisa meningkatkan kebahagiaan hingga 0,93. Namun, tetap saja makan bersama ternyata bisa membuat kita merasa lebih bahagia.

Jika memang memiliki kesempatan untuk makan bersama dengan teman, rekan, keluarga, atau bahkan orang yang terkasih, jangan ragu untuk melakukannya karena bisa membuat kebahagiaan mental kita menjadi lebih baik.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi