DokterSehat.Com- Jangan sembarangan mengonsumsi obat herbal karena bisa jadi obat tersebut palsu dan akan menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan. Sayangnya, hal inilah yang terjadi pada balita berusia 2 tahun bernama Reski Alif dari Desa Pati’di, Simboro, Mamuju, Sulawesi Barat. Alif harus meregang nyawa setelah mengonsumsi obat herbal palsu yang dibeli orang tuanya sendiri.
Sang balita meninggal Sabtu, 19 Mei 2018 pukul 9.30 WITA setelah mengalami gejala berupa perut yang membengkak parah, sesak napas, hingga badan yang terlihat kurus kering.
Sebelumnya, Alif sempat dirawat di Rumah Sakit Daerah Kabupaten Mamuju pada bulan Januari 2018 lalu karena mengalami gangguan kesehatan. Kondisinya sempat membaik dan kemudian diperbolehkan untuk pulang ke rumah. Karena ingin mempercepat kesembuhan sang anak, orang tua Alif pun berinisiatif untuk mencarikan obat herbal.
Kakek Alif, Damri, menyebutkan bahwa orang tua balita malang ini membeli obat herbal dari pedagang keliling dengan harga yang cukup mahal, yakni Rp 1,2 juta. Sayangnya, tidak jelas apa manfaat dari obat herbal tersebut. Bukannya menjadi semakin sehat, kondisi Alif justru memburuk setelah meminumnya secara rutin.
“Semenjak rutin minum obat herbal palsu, kondisi Alif terus memburuk hingga meninggal dunia,” jelas Damri.
Neti Nurmuliati, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju langsung turun tangan ikut mengecek obat herbal yang dikonsumsi Alif. Hasilnya adalah, obat herbal ini dipastikan palsu, tidak bermerek, dan menjiplak nomor registrasi BPOM dari produk lain.
Kasus kematian Alif diharapkan menjadi perhatian masyarakat agar tidak sampai mengonsumsi obat herbal secara sembarangan, apalagi yang dijual oleh orang-orang yang tidak berkompeten di bidang kesehatan. Bukannya memberikan manfaat, bisa jadi konsumsi obat herbal palsu ini akan memberikan dampak buruk seperti yang dialami oleh Alif.