Ngelem adalah istilah untuk menggambarkan penyalahgunaan zat dalam lem yang membuat seseorang mabuk hanya dengan menghirupnya. Tidak hanya memberikan sensasi mabuk, menghirup lem juga memberikan dampak yang berbahaya bagi tubuh. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Apa itu Ngelem?
Ngelem adalah cara menghirup uap dari lem yang memberikan sensasi mabuk seperti minum minuman keras. Menghirup lem (salah satunya lem aibon) biasanya dilakukan oleh remaja (biasanya anak jalanan) sebagai alternatif yang lebih murah dan lebih mudah mendapatkannya daripada ganja atau obat obatan terlarang lainnya.
Meskipun kadar tinggi yang dihasilkan lem biasanya hanya berlangsung beberapa menit, orang biasanya berusaha akan terus menghirup berulang-ulang selama beberapa jam. Tak sebatas memberikan sensasi mabuk, kebiasaan ini juga dapat menimbulkan kondisi yang membahayakan kesehatan.
Apa yang Membuat Ngelem Berbahaya?
Pada umumnya, di dalam lem terkandung zat berbahaya yang memiliki sifat psikoaktif (mengubah pikiran) saat menghirupnya. Beberapa orang ada yang menggunakan zat tersebut untuk menciptakan kondisi mabuk (inhalan).
Selain lem, terdapat banyak produk yang digunakan sebagai inhalan dan bisa memberikan sensasi mabuk. Kebanyakan di antaranya merupakan barang rumah tangga, termasuk:
- Penghapus cat kuku.
- Pembersih rumah tangga.
- Deodoran.
- Cairan koreksi mesin tik.
- Pengencer cat.
- Semir sepatu.
- Cat semprot.
- Spidol.
- Bensin.
- Krim kocok aerosol.
Dampak Negatif Ngelem bagi Kesehatan
Berikut ini beberapa risiko yang bisa terjadi akibat ngelem, di antaranya:
1. Gagal Napas Akut
Kegagalan pernapasan akut adalah kondisi yang berpotensi fatal dan bisa terjadi ketika sesuatu mengganggu kemampuan untuk bernapas atau secara langsung mengganggu paru-paru.
Kondisi ini dapat menghambat jumlah oksigen yang cukup mencapai seluruh tubuh. Menghirup lem yang berlebihan kemungkinan dapat menyebabkan gagal napas akut.
Penggunaan lem dan inhalan lainnya, kemungkinan dapat menyebabkan gagal napas akut. Sementara dalam kasus yang serius, gagal napas kronis dapat menyebabkan seseorang mengalami koma.
2. Kerusakan Otak
Menghirup lem, terutama yang mengandung pelarut toluena dan naftalena dapat merusak selubung mielin, lapisan tipis di sekitar serabut saraf di otak dan seluruh sistem saraf. Kerusakan ini dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada fungsi otak, menyebabkan masalah neurologis yang mirip pada multiple sclerosis.
3. Gangguan Irama Jantung
Terlalu sering terpapar bahan kimia dalam lem dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur (aritmia). Dalam beberapa kasus, ritme yang tidak normal bisa menyebabkan gagal jantung yang fatal. Kondisi akibat efek ngelem ini dikenal sebagai sudden sniffing death syndrome (SSDS).
4. Bahaya Lainnya
Selain menimbulkan beberapa dampak berbahaya pada pernapasan hingga jantung, ada beberapa risiko kesehatan serius lainnya akibat menghirup lem:
Bahaya ngelem lainnya, termasuk:
- Kejang.
- Kerusakan ginjal.
- Kerusakan hati.
- Tersedak (biasanya akibat muntah).
- Cedera akibat terjatuh atau kecelakaan kendaraan.
Ciri-ciri Orang Ngelem
Selain komplikasi kesehatan yang serius, ada juga gejala jangka pendek yang terjadi akibat menghirup lem. Berikut ini gejala yang bisa Anda kenali::
- Tampak mabuk.
- Napas bau kimiawi.
- Mata merah.
- Hidung meler.
- Ruam di sekitar mulut yang meluas ke wajah.
- Pusing.
- Sakit kepala.
- Mual dan muntah.
- Sakit perut.
- Perubahan suasana hati (mood)
- Penurunan kemampuan berpikir dan konsentrasi.
- Kehilangan gairah.
- Mati rasa.
- Kesemutan pada tangan dan kaki.
- Kehilangan keseimbangan tubuh.
- Gangguan pendengaran.
- Kelelahan.
- Apati.
- Penurunan kesadaran.
Cara Mengatasi Kecanduan Ngelem
Jika Anda atau anak menghirup lem dan mungkin sampai kecanduan, ada perawatan yang mungkin bisa membantu menghilangkan kecanduan.
Berikut cara mengatasi kecanduan ngelem:
1. Pemeriksaan Fisik
Perawatan biasanya diawali dengan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, meliputi:
- Kerusakan otak dan sistem saraf pusat.
- Gangguan irama jantung.
- Masalah paru-paru.
- Kerusakan hati.
- Kerusakan ginjal.
Kandungan bahan kimia dalam lem dapat mengendap pada jaringan lemak tubuh selama berminggu-minggu. Itu artinya kemungkinan ada efek residu lama akibat sering menghirup lem.
2. Pengujian Neurologis
Tes neurologis juga penting dalam merencanakan pengobatan. Dokter perlu memeriksa apakah ada cedera permanen pada fungsi otak dan memori. Kesehatan mental dan emosional seseorang juga perlu melalui evaluasi oleh terapis terlatih.
3. Terapi
Jika orang yang menghirup masih usia sekolah, pengobatannya adalah terapi (dengan bimbingan psikolog atau psikiater) yang bertujuan untuk membantu anak menghadapi tekanan teman sebaya. Sebagai solusinya, bergabung dengan kelompok teman sebaya yang akan memberikan pengaruh positif.
Sesi terapi mungkin dengan melakukan kerja kelompok, kegiatan bermusik atau seni. Aktivitas rekreasi yang melibatkan fisik dan rangsangan multisensori bisa sangat membantu.
Bentuk pengobatan lain mungkin dengan terapi bicara individu, kelompok dukungan sebaya, terapi keluarga, dan pendidikan pencegahan untuk mencegah kambuh.
- Anonim. 2020. Inhalants DrugFacts. https://www.drugabuse.gov/publications/drugfacts/inhalants. (Diaskes pada 30 April 2021)
- Anonim. 2020. Tween and teen health. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/tween-and-teen-health/in-depth/inhalant-abuse/art-20044510. (Diaskes pada 30 April 2021)
- Roland, James. 2018. How Sniffing Glue Affects Your Health. https://www.healthline.com/health/sniffing-glue. (Diaskes pada 30 April 2021)