DokterSehat.Com– Banyak orang Indonesia yang suka minum air dingin. Tak percaya? Saat memesan minuman saat di tempat makan, kita cenderung memilih minuman dingin seperti es teh atau jus, bukan? Yang menjadi masalah adalah, ada anggapan yang menyebut minuman dingin bisa membahayakan kesehatan, khususnya organ pencernaan. Bahkan, ada yang menyebut minuman dingin bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh.
Sebagaimana kita ketahui, air hangat bisa membuat pori-pori kulit terbuka sehingga kita pun akan merasakan sensasi lebih longgar dan lega pada kulit. Sebaliknya, air dingin bisa membuat pori-pori kulit cenderung menyempit. Yang tidak disangka adalah, efek ini ternyata juga terjadi di dalam perut kita.
Jika kita minum air dingin, maka saluran pencernaan bisa menyempit sehingga akhirnya menghambat proses pencernaan. Jika sampai hal ini terjadi, maka perut tidak benar-benar menyerap nutrisi makanan dengan sempurna. Hal ini juga akan mempengaruhi kinerja organ-organ tubuh lainnya.
Pakar kesehatan menyebutkan bahwa suhu internal tubuh kita normalnya ada di 37 hingga 42 derajat Celcius. Di suhu inilah organ tubuh, termasuk organ pencernaan bekerja dengan maksimal. Jika kita minum air dingin atau air es, tubuh pun akan berusaha untuk menetralisir suhu air ini sehingga bisa sesuai dengan suhu internal tubuh. Yang menjadi masalah adalah, hal ini membuat energi tubuh terpusat ke proses penghangatan air yang kita minum. Padahal, energi ini juga dibutuhkan untuk mencerna makanan.
Proses mengubah suhu air minum ini akan membuat makanan tidak benar-benar dicerna dengan baik. Bahkan, proses pencernaan bisa berlangsung dengan sangat lama sehingga membuat kita mudah lelah atau mengalami gejala perut begah.
Karena alasan inilah ada baiknya kita mengonsumsi air hangat atau air dengan suhu udara yang normal saja sebelum dan saat makan.