Terbit: 3 July 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Setiap orang pasti pernah menyimpan perasaan dendam dalam hatinya. Dendam sendiri biasanya muncul dari rasa kecewa yang tidak ditangani dengan baik. Meski tidak memengaruhi kondisi fisik secara langsung, faktanya dendam bisa mengganggu kesehatan. Berikut adalah bahaya dendam bagi kesehatan yang harus Anda pahami.

7 Bahaya Dendam bagi Kesehatan (Memengaruhi Fisik dan Psikis)

Bahaya Dendam dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan

Sebelum menjelaskan mengenai bahaya sifat dendam, perlu diketahui bahwa banyak orang yang menyimpan dendam akibat pengalaman yang tidak menyenangkan di masa lalu. Jika dendam ini bisa dialihkan menjadi hal yang positif, maka hal ini adalah hal yang baik, namun jika dendam ini justru membuat Anda ingin menyakiti orang lain, maka hal ini bisa berbahaya.

Berikut ini adalah beberapa bahaya dendam bagi kesehatan, di antaranya:

1. Meningkatnya risiko penyakit jantung dan stroke

Sebuah penelitian mengungkapkan fakta bahwa orang-orang yang menyimpan penyakit dendam akan memiliki emosi negatif dan memiliki kadar hormon stres lebih besar. Hal ini akan berpengaruh besar pada peradangan di dalam tubuh yang akhirnya menyebabkan tekanan darah lebih rentan naik. Hal ini tentu akan membuat risiko terkena penyakit jantung atau stroke meningkat dengan signifikan.

Jika Anda masih memiliki dendam pada pengalaman masa lalu atau orang lain, maka di dalam aliran darah akan mengandungan protein c-reaktif dalam jumlah yang jauh lebih tinggi. Masalahnya adalah protein ini memiliki kaitan langsung dengan kesehatan jantung dan risiko stroke sehingga bisa saja menyebabkan datangnya penyakit-penyakit tersebut.

2. Menganggu sistem metabolisme tubuh

Dampak negatif dendam yang jarang disadari adalah terganggunya sistem metabolisme tubuh. Bahaya sifat dendam apalagi jika dibiarkan tidak ditangani dalam waktu yang lama, ternyata bisa berdampak pada menurunnya respon sistem kekebalan tubuh dan fungsi organ.

3. Menimbulkan sakit kepala, punggung dan kecemasan

Mereka yang memiliki dendam selama bertahun-tahun, menurut sebuah penelitian akan mengalami peningkatan risiko sejumlah masalah kesehatan seperti sakit kepala, sakit punggung, hipertensi dan maag.

Selain itu, bahaya dendam berikutnya adalah meningkatkan risiko Anda terkena depresi dan gangguan kecemasan yang bisa memberikan efek buruk bagi pembuluh darah.

 4. Memicu gaya hidup yang tidak sehat

Bahaya dendam ternyata tidak hanya terkait dengan beberapa penyakit kronis. Stres yang dipicu oleh dendam membuat seseorang tidak memperhatikan asupan konsumsinya dengan baik.

5. Menimbulkan penyakit kronis

Bahaya dendam berikutnya yang jarang diketahui orang-orang ternyata berkaitan dengan berbagai penyakit kronis. Stres berat yang dirangsang oleh rasa dendam memicu seseorang untuk kurang memperhatikan kondisi kesehatannya.

Sebuah penelitian mengungkapkan, seseorang yang menunjukkan kondisi temperamental yang diakibatkan karena sifat dendam lebih cenderung mengonsumsi junkfood dengan nilai kalori yang tinggi dan lebih cenderung merokok. Keduanya adalah faktori risiko dari penyakit diabetes.

6. Memicu penuaan dini

Hormon stres yang berlebih ternyata memiliki kaitan erat dengan mekanisme penuaan dini. Selain gangguan emosi, tubuh merespon stres yang datang dengan cara memicu penuaan dini karena adanya perubahan kromosom DNA dalam proses regenerasi untuk pembentukan sel baru. Hal ini memicu penuaan biologis organ dalam tubuh yang lebih cepat.

Sebaliknya, jika Anda memaafkan, hormon stres yang dihasilkan menjadi lebih terkendali dan diminimalisir sehingga proses respon stres dapat kembali normal.

7. Susunan hormon otak berubah

Hormon kortisol dan hormon oksitosin adalah kedua hormon yang memiliki kaitan erat dengan otak. Hormon kortisol biasanya dilepaskan saat Anda berada di bawah tekanan mental, seperti saat menyimpan dendam. Sebaliknya, hormon oksitosin diproduksi ketika Anda memaafkan dan  erdamai dengan diri sendiri maupun orang lain.

Hormon kortisol dikenal sebagai hormon yang berbahaya jika diproduksi terus menerus dalam waktu yang lama, karena tidak hanya memengaruhi kerja sistem saraf pusat namun juga kerja organ lainnya.

Sekresi kortisol yang berlebih juga menekan kadar hormon oksitosin yang justru diperlukan untuk kesehatan emosi dan sosial, seperti kemampuan untuk menjaga hubungan baik dengan pasangan atau orang lain.

Apa yang Harus Dilakukan Ketika Muncul Pikiran Balas Dendam?

Setelah Anda mengetahui berbagai risiko kesehatan dibalik bahaya dendam, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memperhatikan dengan cermat mengenai hal-hal yang Anda alami. Meski naluri balas dendam adalah naluri alami seorang manusia, terimalah kondisi pikiran balas dendam sebagai respon dasar manusia yang terkait dengan kepercayaan.

Kepercayaan menjadi penting dalam hubungan apa pun dan penting dalam masyarakat yang berpikir kritis. Pelaksanaan balas dendam sebenarnya hanya membawa sedikit kepuasan dan dapat menciptakan lebih banyak masalah dan penderitaan. Tindakan balas dendam tidak memperbaiki kepercayaan atau membangun kembali rasa keadilan bagi kedua belah pihak.

Guna mencegah agar dampak bahaya dendam tidak menyerang tubuh, cobalah untuk melepaskan perasaan dendam untuk dapat memberi jalan bagi pikiran. Berikut adalah beberapa dampak positif ketika Anda menghindari penyakit dendam, di antaranya:

  • Hubungan yang lebih sehat.
  • Meningkatkan kesehatan mental.
  • Lebih sedikit kecemasan, stres, dan permusuhan.
  • Tekanan darah stabil.
  • Lebih sedikit gejala depresi.
  • Sistem kekebalan tubuh menjadi lebih kuat.
  • Meningkatkan kesehatan jantung.
  • Meningkatnya harga diri.

Pada akhirnya, hal penting yang harus Anda pahami adalah penyakit dendam dapat memperdaya pemikiran, menghabiskan waktu dan energi Anda. Tentu hal ini adalah sesuatu yang sia-sia karena seharusnya Anda bisa menghabiskan energi dengan cara yang lebih sehat.

Jika Anda bisa lebih konstruktif dalam menghadapi kemarahan, seperti belajar menerima ketidakadilan, menempatkan diri pada posisi orang lain, atau mengakui bahwa Anda juga mungkin telah melukai seseorang dengan cara yang sama, maka sejumlah bahaya dendam bagi kesehatan seperti yang dijelaskan sebelumnya tidak akan Anda alami.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi