Terbit: 22 February 2020
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Segala hal yang dilakukan berlebihan pada dasarnya adalah sesuatu yang tidak baik, terutama jika makan terlalu banyak hingga menyebabkan kekenyangan. Apa bahaya makan terlalu kenyang? Simak penjelasan selengkapnya mengenai bahaya kekenyangan di bawah ini.

9 Bahaya Kekenyangan yang Harus Diwaspadai, Jangan Disepelekan!

Bahaya Kekenyangan bagi Kesehatan

Sebelum membahas mengenai bahaya makan terlalu kenyang, perlu diketahui bahwa rasa kenyang adalah tanda bahwa tubuh harus berhenti mengonsumsi makanan atau minuman. Hal ini bisa terjadi karena sel-sel enteroendokrin di dalam tubuh melepaskan hormon ke dalam aliran darah kemudian mengirimkan sinyal ke otak untuk memberi tahu bahwa Anda sudah kenyang.

Efek kekenyangan bisa membuat tubuh menjadi tidak nyaman, sesak, hingga menganggu aktivitas sehari-hari. Berikut ini adalah bahaya kekenyangan yang harus Anda waspadai, di antaranya:

1. Obesitas

Sebuah studi mengungkapkan, faktor metabolisme memiliki peran dalam menyebabkan obesitas. Studi tersebut melaporkan bahwa orang dengan obesitas melepaskan lebih sedikit ‘hormon kenyang’ setelah makan, dibandingkan dengan seseorang yang memiliki tubuh kurus.

Saat Anda mengalami obesitas karena menurunnya produksi hormon kenyang, bahaya kekenyangan yang berisiko terjadi adalah memicu masalah kesehatan lain seperti diabetes, kanker dan penyakit jantung.

Bahaya makan terlalu kenyang bisa memicu masalah kesehatan yang lain karena Anda mengonsumsi kalori lebih banyak dari yang dibakar oleh tubuh. Seseorang yang memiliki kebiasaan makan hingga kekenyangan rentan obesitas karena menurunnya minat untuk berolahraga.

2. Mengantuk

Bahaya kekenyangan yang satu ini harus diwaspadai terutama bagi Anda yang ingin berkendara setelah mengonsumsi banyak makanan. Bahaya makan terlalu kenyang ini bisa menyebabkan Anda mengantuk.

Hal ini disebabkan karena usus kecil mengirimkan sinyal ke otak bahwa tubuh perlu istirahat dan mencerna. Selain itu, tingkat insulin dalam tubuh naik setelah Anda makan berlebihan dan membuat tubuh membuang semua gula dalam aliran darah.

Tingginya kadar insulin telah dikaitkan dengan tingkat mengantuk yang lebih tinggi. Kekurangan gula dalam darah juga bisa membuat Anda lelah.

3. Bersendawa terus-menerus

Bahaya kekenyangan tidak hanya terkait dengan makanan yang Anda konsumsi, tetapi juga bisa dipengaruhi oleh minuman, khususnya minuman bersoda. Salah satu penyebab ketidaknyamanan yang terjadi di perut adalah meningkatnya jumlah gas. Peningkatan jumlah ini bisa menyebabkan Anda bersendewa terus-menerus.

4. Nyeri sendi

Bahaya makan terlalu kenyang berikut ini jarang disadari karena biasanya banyak orang mengkaitkan kondisi ini terkait dengan penyakit tertentu. Padahal, bahaya kekenyangan juga bisa menyebabkan nyeri tulang dan sendi.

Kondisi ini bisa terjadi ketika berat badan mengalami peningkatan akibat mengonsumsi makanan terlalu banyak. Rasa sakit biasanya terjadi di bagian punggung bawah dan pinggul.

5. Perut terasa panas

Perut yang terlalu penuh bisa menyebabkan asam lambung bergerak ke kerongkongan yang kemudian menyebakan rasa seperti terbakar. Selain itu, rasa panas dalam perut juga bisa terjadi akibat konsumsi makanan berlemak tinggi.

Dampak lanjutan yang bisa terjadi adalah mulas. Mulas sendiri sebenarnya adalah gejala gangguan pencernaan umum yang disebabkan asam lambung bersentuhan dengan mukosa dari sistem pencernaan, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan. Kondisi ini sering terjadi pada seseorang yang sistem pencernaannya mengalami peningkatan beban kerja.

6. Gangguan mental

Banyak orang tidak menyangka bahwa bahaya kekenyangan tidak hanya terkait kondisi fisik saja, melainkan juga kondisi mental seseorang. Sebagian besar citra diri dan harga diri Anda terhubung dengan bagaimana pandangan Anda tentang penampilan.

Saat berat badan meningkat karena terlalu banyak makan, kondisi ini sering kali membuat Anda tidak yakin dengan kondisi diri sendiri. Jika tidak mendapatkan penanganan, seiring waktu kondisi ini bisa menyebabkan depresi.

Memiliki citra diri yang negatif juga dapat menyebabkan kecemasan, masalah seksual dan keintiman dengan pasangan, serta membuat Anda cenderung mengonsumsi makanan dengan kalori tinggi. Oleh karena itu, mengurangi kelebihan berat badan dapat meningkatkan citra diri dan meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan.

7. Mengganggu kondisi organ lain

Makan berlebihan menyebabkan perut mengembang melebihi ukuran normal untuk menyesuaikan dengan jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuh. Ketika perut terisi penuh dengan banyak makanan, hal itu bisa mendorong organ-organ lain disekitarnya dan membuat rasa tidak nyaman.

8. Memengaruhi jam tidur

Bahaya kekenyangan lainnya yang jarang disadari adalah bisa memengaruhi jam tidur. Kondisi ini menyebabkan kadar hormon tidur dan kelaparan naik-turun sepanjang hari. Terganggunya siklus tidur membuat Anda sulit tidur nyenyak di malam hari.

9. Memperlambat proses pencernaan

Makan berlebihan terutama makanan yang tidak sehat dapat berdampak buruk pada sistem pencernaan. Perlu diketahui, enzim pencernaan hanya tersedia dalam jumlah terbatas, sehingga semakin besar jumlah makanan yang Anda makan, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mencerna.

Jika Anda terlalu sering kekenyangan, seiring waktu proses pencernaan yang lambat ini membuat makanan yang Anda makan akan tetap berada di perut untuk jangka waktu yang lebih lama dan cenderung berubah menjadi lemak.

Nah, itulah beberapa bahaya kekenyangan yang bisa terjadi pada kesehatan. Agar bahaya makan terlalu kenyang tidak terjadi, Anda harus bisa menentukan skala lapar. Skala lapar bisa membantu untuk membedakan apakah lapar yang dirasakan hanya lapar fisik atau lapar psikologis. Umumnya, lapar psikologis disebabkan oleh kondisi emosi atau rangsangan indra.

Jika Anda sudah bisa menentukan skala lapar, Anda akan terbiasa untuk mengelola rasa lapar yang muncul sehingga tidak akan ada istilah kekenyangan. Agar bahaya kekenyangan tidak terjadi, cobalah untuk menjadwalkan makan besar dan makan kecil.

 

  1. Anonim. 2001. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11707547 (Diakses pada 22 Agustus 2019).
  2. Blackburn, Kellie. 2018. https://www.mdanderson.org/publications/focused-on-health/What-happens-when-you-overeat.h23Z1592202.html (Diakses pada 22 Agustus 2019).
  3. Goldberg, Joseph. 2007. https://www.webmd.com/mental-health/eating-disorders/binge-eating-disorder/health-problems-binge-eating#1 (Diakses pada 22 Agustus 2019).
  4. Gunnars, Kris. 2007. https://www.healthline.com/nutrition/leptin-101#causes-of-resistance (Diakses pada 22 Agustus 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi