Terbit: 4 August 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Dibandingkan dengan buah-buahan lainnya seperti pisang, apel, atau jeruk, konsumsi anggur memang cenderung lebih jarang dilakukan masyarakat Indonesia, namun bukan berarti buah ini tidak memiliki penggemar. Dalam realitanya, banyak orang yang sangat menyukainya hingga bisa mengonsumsinya dalam jumlah yang banyak. Masalahnya adalah pakar kesehatan menyebut kebanyakan makan anggur bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan.

5 Bahaya Makan Anggur Berlebihan

Batasan makan anggur dalam sehari

Sebagaimana buah-buahan pada umumnya, anggur memiliki kandungan nutrisi yang sangat tinggi. Hal ini berarti, rutin mengonsumsinya tentu bisa memberikan manfaat kesehatan. Buah dengan rasa yang manis, renyah, dan menyegarkan ini tinggi kandungan protein, vitamin, serat, mineral, dan berbagai macam antioksidan.

Anggur merah biasanya memiliki kandungan resveratrol yang lebih tinggi. Kandungan ini adalah sejenis antioksidan yang bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh dalam melawan berbagai macam paparan buruk radikal bebas yang bisa menyebabkan penyakit seperti kanker dan penyakit jantung. Sementara itu, anggur hijau cenderung tinggi kandungan serat serta protein. Anggur hijau ini lebih cocok untuk dikonsumsi oleh mereka yang sedang menjalankan program diet.

Ukuran anggur yang cenderung kecil dan rasanya yang nikmat bisa membuat kita mengonsumsinya dalam jumlah yang sangat banyak dalam sehari. Padahal, pakar kesehatan menyarankan kita untuk membatasi konsumsinya maksimal 30 hingga 50 butir saja. Jika lebih, dikhawatirkan akan menyebabkan datangnya masalah kesehatan.

Beberapa masalah kesehatan yang bisa muncul akibat mengonsumsi anggur dengan berlebihan

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, ada beberapa risiko kesehatan yang bisa muncul jika kita makan anggur dalam jumlah yang banyak setiap hari.

Berikut adalah dampak-dampak kesehatan yang sebaiknya kita waspadai tersebut.

  1. Menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare atau susah buang air besar

Terlalu banyak makan anggur bisa meningkatkan risiko terkena diare dengan signifikan. Hal ini disebabkan oleh kandungan gula alami di dalam anggur yang sangat tinggi. Karena alasan ini pulalah anggur memiliki rasa yang cenderung manis. Sayangnya, gula alami ini bisa membuat laju pencernaan meningkat dan akhirnya membuat kita mengalami masalah kesehatan yang cukup merepotkan ini.

Di dalam anggur juga terdapat kandungan serat tak larut yang jika dikonsumsi dengan berlebihan ternyata juga bisa menyebabkan sembelit.

  1. Bisa memicu sakit perut

Banyak orang yang menyepelekan biji anggur dan dengan santai menelannya begitu saja. Padahal jika sampai dikonsumsi dengan berlebihan, bisa saja menyebabkan sakit perut. Hal ini disebabkan oleh biji anggur yang teksturnya cukup keras dan cenderung sulit untuk dicerna.

Bahkan, jika sampai biji anggur sampai menumpuk di bagian usus buntu, bisa jadi akan memicu iritasi atau peradangan usus buntu yang harus segera ditangani dengan serius.

  1. Peningkatan berat badan

Meskipun tergolong dalam buah-buahan yang tinggi manfaat kesehatan, bukan berarti kita bisa mengonsumsi anggur dengan sembarangan. Pakar kesehatan menyebut konsumsi anggur dengan berlebihan berpotensi menyebabkan kenaikan berat badan.

Meskipun tinggi kandungan serat, dalam realitanya kandungan gula alami di dalam anggur cukup tinggi. Keberadaan gula alami inilah yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan.

  1. Gangguan lambung

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk tidak makan anggur saat perut masih dalam kondisi kosong. Jika kita melakukannya, maka akan membuat tingkat keasaman lambung meningkat dan akhirnya membuat masalah kenaikan asam lambung. Bahkan, dalam banyak kasus, bisa jadi akan menyebabkan iritasi perut.

  1. Bisa menyebabkan alergi

Meski kasusnya cukup jarang terjadi, namun ada sebagian orang yang terlalu banyak makan anggur dan berakhir pada munculnya reaksi alergi seperti munculnya bercak-bercak pada kulit, nyeri kepala, muntah-muntah, hingga gangguan pernapasan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi