Terbit: 30 November 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Kalau Anda bekerja di kantor dan lebih banyak melakukan pekerjaan di depan laptop atau komputer, duduk akan berjalan cukup lama. Kalau dalam satu hari ada 9 jam kerja, sekitar 7-8 jam akan dihabiskan dengan duduk. Aktivitas ini cukup merugikan untuk tubuh karena bisa memunculkan penyakit berbahaya dan berisiko sebabkan kematian.

Bahaya Duduk Terlalu Lama Bagi Pekerja Kantoran dan Solusinya

Efek Samping Duduk Terlalu Lama pada Pekerja Kantoran

Sebagian besar dari kita kerap menganggap kalau duduk lama tidak masalah asal tidak sakit dan masih bisa makan sehat. Memang benar, tapi secara fisiologi kebiasaan duduk yang terlalu lama apalagi posisinya tidak sehat tidak bisa ditolerir.

Duduk terlalu lama juga bisa menyebabkan gangguan pada tubuh setiap harinya. Berikut beberapa gangguan yang bisa terjadi dan wajib kita waspadai.

  1. Peredaran Darah Memburuk

Duduk terlalu lama menyebabkan peredaran darah di dalam tubuh mengalami gangguan. Tubuh bagian bawah seperti kaki akan susah mendapatkan aliran darah yang sempurna. Akibatnya gangguan pada pembuluh darah seperti varises terjadi dan menyebabkan kaki jadi seperti membengkak.

Selain kaki, peredaran darah ke seluruh tubuh juga mengalami gangguan. Kondisi ini memicu Anda jadi mudah sekali lelah dan kerap mengalami pusing tanpa sebab yang jelas.

  1. Diabetes dan Kenaikan Berat Badan

Duduk terlalu lama menyebabkan seseorang jadi mudah mengalami kegemukan. Kondisi ini bisa terjadi karena tubuh menjadi sangat pasif. Dampaknya lemak di dalam tubuh lebih sering mengalami penambahan dan menyebabkan obesitas tidak bisa dicegah lagi.

Oh ya, penambahan lemak yang berlebihan juga menyebabkan sensitivitas insulin semakin anjlok. Dampaknya saat tubuh mengalami kenaikan gula darah, tidak ada proses pemakaian oleh otot. Akhirnya kondisi diabetes jadi muncul dengan mudah.

Kombinasi dua gangguan di atas juga menyebabkan masalah yang besar untuk tubuh. Penurunan fungsi seksual dan reproduksi bisa terjadi dan menyebabkan kehidupan rumah tangga yang dijalankan mengalami gangguan.

  1. Penurunan Kekuatan Otot

Duduk terlalu lama menyebabkan otot menjadi kendur dan tidak kuat lagi saat digunakan. Biasanya otot bagian tengah tubuh hingga ke kaki jadi mengalami penurunan kemampuan dan kalau tidak segera diatasi bisa sangat berbahaya.

Kaki yang menjadi lemah akan menurunkan kemampuan tubuh dalam keseimbangan. Akhirnya saat berjalan atau berlari, Anda mengalami gangguan dan mudah sekali cedera atau mengalami kecelakaan yang tidak diinginkan.

  1. Nyeri Tubuh yang Kronis

Beberapa bagian tubuh akan mengalami nyeri yang tidak hanya sekali terjadi. Kalau duduk yang terlalu lama dilakukan, nyeri akan muncul kembali dan menyebabkan rasa sakit yang cukup besar. Bahkan, rasa sakit ini bisa mengganggu aktivitas harian.

Oh ya, bagian tubuh yang kerap mengalami nyeri adalah kaki, pinggang, tengkuk, leher, tangan, dan beberapa persendian yang ada di tubuh.

  1. Perubahan Postur Tubuh

Duduk terlalu lama dengan postur yang sama akan membuat tubuh mengalami perubahan. Misal Anda terlalu banyak bekerja dengan duduk agak membungkuk ke depan, tubuh akan sedikit condong ke depan.

Postur tubuh akan menentukan produktivitas kerja dari seseorang. Selain itu postur yang salah juga memicu gangguan lain di tubuh.

  1. Kerusakan Otak

Otak membutuhkan asupan darah dan oksigen dalam jumlah banyak setiap harinya. Duduk terlalu lama menyebabkan suplai darah ke otak mengalami gangguan dan kemungkinan terjadi kerusakan akan besar.

  1. Kemungkinan Kanker

Duduk terlalu lama bisa memicu beberapa jenis kanker akan muncul perlahan-lahan. Beberapa jenis kanker yang kemungkinan besar akan muncul adalah paru, usus besar, rahim, payudara, dan endometriosis.

Dari beberapa jenis kanker yang disebutkan sebelumnya terlihat jelas kalau wanita lebih sering diserang. Oleh karena itu menjaga kesehatan tubuh harus dilakukan dengan benar dan mulai menghindari duduk terlalu lama. Kalau terpaksa duduk lama bisa diselingi dengan aktivitas lain yang membuat tubuh jadi aktif.

Menurunkan Risiko Duduk Terlalu Lama

Menurunkan risiko gangguan pada tubuh kalau sering duduk terlalu lama sebenarnya mudah. Sayangnya tidak semua orang mau melakukan ini dengan telaten dan konsisten.

  • Minum air putih yang cukup banyak. Sebisa mungkin habiskan 4-5 gelas air putih saat duduk. Sisa 3 gelas bisa diminum pagi hari dan sebelum tidur. Ingat ya, hanya air putih saja, tidak dicampur dengan apa pun termasuk gula.
  • Atur posisi tubuh agar posturnya sempurna. Selama ini kita sering sekali melakukan kesalahan pada postur duduk. Akibatnya tubuh mengalami gangguan seperti kaku dan nyeri pada beberapa tempat yang berbeda seperti tengkuk, pinggang, hingga nyeri di kepala.
  • Beri jeda kalau ingin duduk terlalu lama. Misal jedanya sekitar 10 menit. Setelah duduk 3 jam atau lebih coba berdiri dan jalan-jalan sebentar. Kalau Anda duduk terus-menerus, kemungkinan terjadi masalah akan besar seperti low back pain saat malam hari.
  • Lakukan peregangan atau olahraga singkat. Misal saat mengambil jeda 10 menit lalu dimanfaatkan dengan melakukan peregangan pada tangan dan kaki agar tidak terasa kaku dan akhirnya sakit menumpuk dan menyebabkan produktivitas kerja menurun.
  • Sempatkan melakukan olahraga sekitar 30 menit sehari. Olahraga yang bisa dilakukan ada banyak mulai dari jalan santai, jogging, atau ke tempat gym. Lakukan olahraga dengan rutin agar tubuh tidak kaku.

Duduk memang nyaman apalagi dilakukan di kursi yang empuk. Namun, duduk juga bisa menjadi masalah kalau dilakukan terlalu lama. Lebih bijaklah dalam melakukan aktivitas ini. Imbangi dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

 

Sumber:

  1. Anonim. 10 Side Effects of Sitting All Day. https://sitflow.com/blogs/news/10-side-effects-of-sitting-all-day. (Diakses pada 30 November 2019)
  2. Web MD. Why Sitting Too Much Is Bad for Your Health. https://www.webmd.com/fitness-exercise/ss/slideshow-sitting-health. (Diakses pada 30 November 2019)

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi