Terbit: 24 February 2019 | Diperbarui: 6 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Susu adalah salah satu minuman yang paling baik bagi kesehatan tubuh. Sayangnya, banyak orang yang menganggap susu hanyalah diperlukan oleh anak-anak yang memang membutuhkan asupan nutrisi seperti kalsium dan mineral lainnya demi memastikannya tumbuh dan berkembang dengan baik. Hal ini membuat banyak orang di usia remaja atau dewasa yang berhenti minum susu. Mereka berpikir bahwa berhenti minum susu tidak akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan.

Awas, Berhenti Minum Susu Bisa Sebabkan Hipertensi

Dampak berhenti minum susu bagi kesehatan

Cukup banyak alasan yang membuat orang memilih untuk berhenti minum susu. Sebagai contoh, harga susu yang dianggap tidak murah membuat kita memilih untuk membeli benda lainnya yang dianggap lebih dibutuhkan. Selain itu, banyak orang yang mengalami masalah intoleransi laktosa, kondisi yang membuat tubuh tidak mampu mencerna laktosa di dalam susu sehingga jika kita meminumnya, akan mengalami efek seperti mual-mual dan diare.

Berikut adalah beberapa dampak yang akan dirasakan jika kita berhenti minum susu.

  1. Gangguan tekanan darah

Pakar kesehatan menyebut susu sebagai minuman yang tinggi kandungan kalium. Kandungan ini memiliki peran besar dalam menjaga tekanan darah sekaligus menjaga kesehatan pembuluh darah. Hal ini berarti, rutin minum susu akan membantu kita mencegah tekanan darah tinggi sekaligus membuat jantung menjadi semakin sehat.

Jika kita berhenti minum susu, dikhawatirkan asupan kalium akan berkurang dengan signifikan. Hal ini akan berimbas pada tekanan darah yang tidak stabil. Bahkan, bisa jadi risiko untuk terkena hipertensi akan meningkat. Apalagi jika kita juga termasuk dalam orang-orang yang kurang baik dalam menjaga gaya hidup sehat dan malas mengonsumsi makanan sehat.

  1. Membuat kondisi intoleransi laktosa menjadi semakin parah

Banyak orang yang memilih untuk berhenti minum susu karena tak tahan lagi dengan gejala intoleransi laktosa. Logikanya, jika tidak minum susu, maka kita tidak akan lagi mengalami gejalanya. Sayangnya, jika kita berhenti minum susu atau produk turunannya, kondisi intoleransi laktosa justru bisa menjadi semakin parah. Sebaliknya, jika kita membiasakan diri minum susu dengan porsi yang tepat, maka tubuh akan berusaha meningkatkan jumlah bakteri baik yang bisa membantu pencernaan mencerna laktosa dengan lebih baik.

  1. Berimbas pada kesehatan tulang dan gigi

Bagian tubuh yang mengalami dampak paling tidak sehat jika kita berhenti minum susu adalah tulang dan gigi. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan kalsium dan vitamin D yang tinggi di dalam minuman ini. Selain itu, di dalam susu juga tinggi kandungan lainnya seperti vitamin C, vitamin K, dan magnesium yang juga berperan besar dalam kesehatan tulang dan gigi.

Jika kita sudah berhenti minum susu sejak usia anak-anak, dikhawatirkan pertumbuhan tulang tidak akan berjalan dengan maksimal. Bahkan, kekuatan tulang juga akan menurun sehingga membuat tubuh tidak begitu kuat dan lebih rentan terkena masalah patah tulang. Jika kita berhenti minum susu di usia dewasa, dikhawatirkan risiko untuk mengalami osteoporosis atau patah tulang juga semakin tinggi.

  1. Membuat risiko terkena kanker menurun

Tidak semua efek berhenti minum susu memburuk. Bisa jadi berhenti minum susu akan membuat risiko terkena kanker menurun. Hal ini diungkap oleh sebuah penelitian yang diumumkan hasilnya dalam jurnal berjudul American Journal of Clinical Nutrition pada 2001. Dalam penelitian ini, kebiasaan mengonsumsi kalsium dalam jumlah yang tinggi bisa membuat risiko kanker prostat meningkat. Pakar kesehatan pun menyarankan kita untuk menurunkan asupan kalsium agar tidak berlebihan.

Lantas, apakah tidak apa-apa jika kita berhenti minum susu?

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk minum susu hingga setidaknya berusia 35 tahun demi membantu tulang tetap kuat dan sehat. Hanya saja, jika kita mengalami masalah diabetes atau kolesterol tinggi, sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui apakah boleh minum susu atau tidak.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi