Terbit: 15 September 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com– Karena suhu udara yang masih cukup panas di malam hari, banyak orang yang memilih untuk menyalakan kipas angin saat tidur. Meskipun bisa membuat badan menjadi lebih nyaman dan tidur menjadi lebih nyenyak, jika kita cermati, tubuh terasa pegal-pegal tatkala bangun keesokan harinya. Sebenarnya, apa sih penyebab dari munculnya sensasi pegal ini?

Penyebab Badan Pegal Akibat Tidur dengan Kipas Menyala

Pakar kesehatan menyebutkan bahwa untuk mendapatkan waktu tidur yang nyenyak dan berkualitas, suhu kamar memang sebaiknya dibuat menjadi lebih sejuk. Jika kita tidur dengan kondisi suhu ruangan yang panas, maka kita tentu akan lebih mudah terbangun karena badan yang gerah dan penuh dengan keringat. Untuk membuat suhu kamar lebih terasa nyaman, pakar kesehatan pun menyarankan kita untuk membuka jendela, menyalakan AC, atau menyalakan kipas angin.

Tak hanya membuat kita tidur dengan lebih nyenyak karena suhu udara yang lebih dingin, menyalakan kipas bisa membuat kita mendengarkan white noise dari suara putaran baling-baling kipas yang membuat kita tidur dengan lebih nyenyak.

Sayangnya, jika kita mengarahkan kipas ke tubuh kita saat tidur, maka badan akan terasa pegal-pegal. Hal ini disebabkan oleh udara dingin yang membuat mulut dan hidung kita menjadi lebih kering akibat banyaknya cairan yang menguap. Hal ini tentu bisa menyebabkan dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh. Selain itu, paparan angin dari kipas juga akan membuat otot-otot berkontraksi, menegang, dan akhirnya menyebabkan kaku atau kram yang bisa kita rasakan saat kita bangun pagi.

Jika memang suhu udara sangat panas, ada baiknya kita mengarahkan angin kipas ke tembok agar bisa membuat suhu udara di dalam kamar mendingin, bukannya langsung mengarahkannya ke tubuh demi mencegah tubuh pegal dan kaku saat bangun pagi.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi