Terbit: 10 June 2019 | Diperbarui: 4 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Kabar duka datang dari penyanyi dangdut Dewi Perssik. Ayah Depe, Mochammad Aidil dikabarkan meninggal dunia saat dirawat di Rumah Sakit MRCCC Siloam, Semanggi, Jakarta. Sang ayah meninggal pada hari Minggu, 9 Juni 2019 pukul 14.45 WIB.

Komplikasi 3 Penyakit, Ayah Dewi Perssik Meninggal Dunia

Komplikasi Penyakit Diabetes, Ginjal, dan Paru-Paru

Sebelum dipindahkan ke ruang jenazah, jasad Mochammad Aidil disebut-sebut sempat berada di ruangan inpacient ward. Ayah dari Depe memang sudah menderita tiga penyakit berbahaya sekaligus, yakni diabetes, penyakit paru-paru, dan penyakit ginjal. Dia sudah dirawat di rumah sakit selama satu bulan.

Sejak beberapa hari yang lalu, kondisi Aidil memang mulai kritis hingga akhirnya mengembuskan napasnya yang terakhir. Dikabarkan, sang ayah akan dimakamkan di Jember, Jawa Timur.

Belum jelas seperti apa komplikasi yang menyebabkan ayah Depe meninggal, namun ada dugaan bahwa hal ini disebabkan oleh masalah komplikasi diabetes mikrovaskular.

Apa Itu Komplikasi Diabetes Mikrovaskular?

Pakar kesehatan menyebut diabetes memang bisa menyebabkan komplikasi mematikan. Salah satu organ yang bisa terdampak dari kondisi kesehatan ini adalah ginjal. Jika sampai hal ini terjadi, maka diabetes sudah menyebabkan komplikasi mikrovaskular.

Komplikasi mikrovaskular bisa menyebabkan kerusakan pada mata atau dalam dunia medis disebut sebagai retinopati diabetik, gagal ginjal, dan kerusakan saraf. Selain itu, beberapa komplikasi seperti infeksi parah pada kaki, impotensi pada pria, hingga amputasi juga bisa disebabkan oleh hal ini. Kondisi ini disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah dan saraf akibat tingginya kadar gula darah yang ada di dalam tubuh.

Jika sampai komplikasi ini menyerang ginjal, maka hal ini akan memicu gagal ginjal yang berpotensi mematikan. Apalagi jika penderitanya tidak mampu melakukan proses cuci darah atau dialysis secara rutin. Hal ini disebabkan oleh darah yang tidak lagi bisa dibersihkan sehingga penuh dengan racun, kotoran, dan limbah yang bisa merusak berbagai sistem dan organ tubuh.

Fakta Komplikasi Diabetes Mikrovaskular

Selain bisa menyebabkan kematian, pakar kesehatan menyebut komplikasi mikrovaskular yang dipicu oleh diabetes juga memiliki beberapa fakta lain.

Berikut adalah fakta komplikasi diabetes mikrovaskular:

  1. Lebih rentan menyerang penderita diabetes tipe 1

Andrew Peterson dari Molecular Biology Genentech, Amerika Serikat menyebut pemicu utama dari masalah mikrovaskular adalah tingginya kadar gula darah yang melebihi batas normal. Hanya saja, penderita diabetes tipe 1 jauh lebih rentan terkena masalah kesehatan ini dibandingkan dengan penderita diabetes tipe 2.

  1. Komplikasi mikrovaskular belum benar-benar dimengerti oleh para ahli

Peterson menyebut dari penelitian yang dilakukannya dengan melibatkan 9.000 penderita diabetes, dihasilkan fakta bahwa proses komplikasi mikrovaskular masih belum benar-benar diketahui. Hanya saja, bisa dipastikan bahwa kadar gula darah yang tinggi bisa merusak kondisi pembuluh darah yang akhirnya memicu gangguan sirkulasi darah dan kerusakan pada beberapa organ tubuh, termasuk ginjal.

  1. Tidak terkait dengan faktor genetik

Meski diabetes bisa terkait dengan faktor genetik, komplikasi mikrovaskular ternyata tidak terkait dengan faktor ini. Peterson menyebut pengaruh genetik atau keturunan sangatlah sedikit dan jarang.

Melihat fakta ini, mereka yang sudah didiagnosis terkena diabetes memang harus benar-benar mau mengubah gaya hidupnya dengan drastis demi mencegah datangnya komplikasi. Gaya hidup ini berupa perubahan pola makan, pola tidur, olahraga dan aktivitas sehari-hari, hingga menghilangkan beberapa kebiasaan tidak sehat seperti ngemil sembarangan, merokok, atau mengonsumsi minuman beralkohol.

Selain itu, jika dokter meminta penderita diabetes rutin minum obat, mendapatkan suntik insulin, atau melakukan terapi lainnya, sebaiknya mematuhinya demi mencegah datangnya komplikasi mematikan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi