DokterSehat.Com – Stres tidak dapat dipisahkan dari manusia, dan memang bisa menjadi pintu gerbang datangnya berbagai macam penyakit, mulai dari yang ringan seperti pusing, gangguan pencernaan, gangguan kulit, mual hingga penyakit kronis lainnya seperti penyakit kanker.
Para dokter dan tenaga kesehatan menemukan adanya peningkatan jumlah anak-anak yang kini juga mulai mengalami stres. Hal ini seringnya akibat tekanan akademis di sekolah yang meningkat, seperti dilansir laman femalefirst.
Rendahnya tingkat energi, gangguan tidur, kelelahan, kecemasan, dan kenaikan berat badan yang disebabkan karena stres jumlahnya juga meningkat akhir-akhir ini, ujar Victoria Tyler, terapis gizi di London’s Harley Street.
Sebenarnya, lanjutnya, dengan menggunakan stres seseorang dapat mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami, agar bisa mengevaluasi tindakan apa yang paling tepat. Ia mengatakan siapa saja dapat melakukan uji stres untuk mengetahui seberapa stres dirinya dan apakah dengan tingkat stres tersebut ia berisiko memiliki masalah kesehatan.
Banyak penelitian ilmiah baru yang menunjukkan dengan jelas bahwa stres dapat mendatangkan kerusakan pada tubuh. Stres jangka panjang tidak hanya menyebabkan penyakit jantung dan tekanan darah tinggi, tetapi juga berkaitan dengan menjadi pikun, fungsi kekebalan tubuh berkurang, serta obesitas, ujar Tyler.
Pernyataan Victoria didukung oleh The American Medical Association. Lembaga ini memperkirakan bahwa dari semua penyakit yang ada, 80 persen berasal dari stres. Dan 80 persen stres menariknya diakibatkan oleh masalah di tempat kerja.
Banyak orang merasa stres dan tertekan dari hari ke hari, sehingga menjadi stres jangka panjang. Masalah kompleks semacam ini akan mengakibatkan masalah kesehatan yang serius. Jika dibiarkan, stres bisa memicu kematian dini.