DokterSehat.Com- Wajar lo bila kita merasa bete atau bad mood. Asal, perasaan itu terjadi sesekali dan tidak berlebihan. Pasalnya, bila bad mood atau rasa cemas terjadi secara berlebihan justru bisa memengaruhi selera makan. Anda jadi tak nafsu makan, tidak mau menyantap menu apapun padahal mungkin rasanya enak. Pikiran terkuras oleh emosi sehingga terfokus pada perasaan buruk tersebut.
Nah, menurut pakar kesehatan dari Univeristy of Athens Medical School, Nikolaos Katsilambors, ada beberapa kondisi psikologis yang bisa memengaruhi pemenuhan gizi untuk tubuh, diantaranya adalah:
- Cemas
Perasaan cemas dapat menyebabkan timbulnya nyeri pada perut hingga diare. Jika pada kondisi ini asupan makanan dan gizi tidak mencukupi maka tubuh kita akan mengalami kehilangan zat gizi secara berlebih.
2. Mania
Kondisi mania (gangguan bipolar atau kejiawaan ditandai emosi berlebihan atau kesukaan pada suatu hal). Hal ini dapat memengaruhi asupan makanan ke dalam tubuh dengan menimbulkan gangguan xerotsomia, perubahan cita rasa, peningkatan rasa lapar dan dapat menimbulkan kebiasaan makan makanan aneh atau pica.
3. Depresi
Depresi akan membuat mengubah ketertarikan diri pada makanan, kondisi ini bisa memengaruhi asupan makanan seperti tidak nafsu makan, tidak merasa haus, lapar karbohidrat saja hingga anoreksia.
Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh Indian Juournal Psychiatry, gangguan terkait gizi yang dipengaruhi oleh kondisi-kondisi diatas adalah defisiensi atau kekurangan asupan zat gizi makro dan mikro tubuh.
Asupan zat gizi mikro yaitu vitamin dan mineral, menjadi yang paling rentang terjadi, karena jika asupan makanan tubuh tidak terpenuhi maka begitu pula dengan vitamin dan mineral tubuh.
Sedangkan jika kondisi diatas berlangsung dalam jangka waktu lama, kehilangan asupan zat gizi makro yaitu karbohidrat, protein dan lemak, akan terjadi. Hal ini akan membuat asupan gizi tubuh tidak terpenuhi hingga akan memengaruhi kondisi fisik tubuh.
Mood, perasaan atau kondisi psikologis seseorang dapat memengaruhi asupan gizi tubuhnya. Jadi, sebaiknya kita harus mampu mengontrol emosi dan pola pikir kita, agar kondisi kesehatan tubuh tetap optimal, ya!