DokterSehat.Com – Salah satu mitos yang banyak sekali dilakukan oleh masyarakat Indonesia adalah jika mereka mengalami cedera, maka barang pertama yang akan dicari adalah balsem. Balsem yang dioleskan pada bagian tubuh yang cedera, layaknya saat kaki terkilir atau lutut yang terbentur hingga membengkak, diyakini akan membuat cedera menjadi lebih ringan. Sayangnya, tidak semua cedera akan mereda jika kita pijat dengan bantuan olesan balsem, bisa jadi pijatan ini justru bisa menyebabkan cedera bertambah parah, apalagi jika cedera tersebut ternyata berkaitan dengan dislokasi pada tulang atau bahkan keretakan tulang.
Cedera pada lutut bisa terjadi karena faktor kecelakaan kendaraan atau karena terjatuh. Yang menjadi masalah adalah, cedera pada lutut bisa mempengaruhi stuktur penyusun lutut secara keseluruhan, yakni tulang keras atau tempurung lutut, tulang rawan, dan juga ligamennya. Cedera pada lutut ini bisa diketahui dengan adanya rasa nyeri, pembengkakan, dan juga memar pada lutut yang akan muncul setelah cedera ini terjadi.
Jika lutut ternyata mengalami cedera yang cukup parah, jangan asal memberikan balsem pada bagian yang terasa nyeri atau membengkak karena jika lutut ternyata mengalami dislokasi atau bahkan keretakan, bisa jadi dislokasi akan semakin parah dan keretakan bisa menjadi patah. Cobalah untuk meminimalisir penggunaan persendian pada lutut untuk setidaknya mengurangi rasa nyeri pada lutut. Jika diperlukan, cobalah untuk mengompres lutut setidaknya 15 menit dengan air es yang disimpan di dalam plastik. Es ini akan membuat pembengkakan atau pendarahan di dalam lutut akan mereda. Cobalah untuk menahan penyebaran rasa nyeri ini dengan cara membebat lutut dengan perban dan posisikan tubuh dalam kondisi beristirahat atau berbaring saja.
Alih-alih memijitnya atau memberikan balsem, segera periksakan kondisi lutut yang cedera pada dokter sehingga kita bisa mencegah kerusakan yang lebih parah dan mendapatkan penanganan medis yang tepat sehingga cedera pun bisa segera disembuhkan.