Terbit: 28 June 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Tidur adalah salah satu mekanisme alami yang dilakukan oleh tubuh untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh kita. Banyak pakar kesehatan yang menyebutkan jika tidur menjadi salah satu kunci mendapatkan kesehatan tubuh selain pola makan sehat dan rutinitas berolahraga. Sayangnya, banyak orang yang menyepelekan waktu tidur untuk hal-hal yang cenderung kurang penting layaknya mengobrol atau bahkan bermain gadget. Padahal, jika kita sering kurang tidur, kita berpotensi menaikkan resiko terkena beberapa penyakit berbahaya, salah satunya adalah masalah kolesterol tinggi.

Awas, Kurang Tidur Bisa Membuat Kadar Kolesterol Naik

Pakar kesehatan menyebutkan jika kita sering kekurangan waktu tidur, tubuh akan mengalami masalah metabolisme kolesterol. Hal ini ternyata bisa berimbas buruk bagi kesehatan pembuluh darah secara keseluruhan. Sebuah penelitian dari University of Helsinki bahkan menyebutkan jika ada sel-sel atau gen yang cenderung kurang cukup bergerak dalam mengatasi kolesterol pada mereka yang kurang tidur. Bahkan perbedaan keaktifan gen ini sangatlah kontras jika dibandingkan pada mereka yang tidur dengan cukup.

Salah seorang peneliti yang berasal dari Sleep Team Helsinki, bernama Vilma Aho, menyebutkan jika dengan kurang tidur, kita akan mengganggu berbagai fungsi tubuh dan meningkatkan resiko munculnya berbagai macam penyakit. Bahkan, andai kita kurang tidur dalam satu minggu saja, maka kita akan cenderung mengurangi ketahanan tubuh kita dan merusak metabolisme kolesterol dan meningkatkan kadar kolesterol jahat.

Jika seseorang kurang tidur, maka kita menurunkan kadar kolesterol baik dan pada akhirnya meningkatkan resiko terkena berbagai macam penyakit kardiovaskular layaknya penyakit jantung atau serangan stroke. Agar kita tidak mendapatkan masalah tersebut, maka marilah kita lebih baik dalam menjaga cukupnya waktu tidur setiap harinya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi