DokterSehat.Com – Masyarakat Indonesia termasuk dalam yang rentan terkena masalah hipertensi atau tekanan darah tinggi. Bagaimana tidak, gaya hidup masyarakat yang cenderung masih kurang sehat ditambah dengan pola makan yang buruk ternyata berimbas cukup besar pada resiko terkena penyakit berbahaya ini. Bahkan, tidak hanya orang dewasa yang berpotensi terkena masalah hipertensi, kini, anak-anak juga memiliki resiko yang sama yang tentu akan sangat berbahaya bagi kondisi kesehatan mereka di masa depan.

Pakar kesehatan khusus hipertensi bernama dr. Arieska Ann Soenarta, SpJP (K), menunjukkan fakta bahwa ada penderita hipertensi dengan usia yang masih anak-anak, meskipun angkanya masih sangat rendah, yakni hanya 1 hingga 2 persen saja dari total semua penderita hipertensi di tanah air. Namun, masalah hipertensi ini kini bahkan bisa ditemukan pada bayi yang baru lahir akibat adanya faktor keturunan. Menurut dr. Arieska Ann, seringkali bayi yang baru lahir namun sudah mengidap hipertensi terjadi karena adanya gumpalan darah yang ada pada organ ginjalnya. Selain itu, banyak anak-anak yang mengalami kelainan ginjal, kondisi hipertiroid, terkena sindrom Conn, atau bahkan mengalami penyempitan pada aortanya.
Untuk mencegah masalah kesehatan yang jauh lebih besar, tentu orang tua harus mau melakukan deteksi dini hipertensi pada anaknya sehingga bisa mencegah masalah hipertensi saat anak berusia dewasa. Menurut dr. Arieska Ann, saat anak sudah melewati usia tiga tahun, maka observasi awal tekanan darah bisa dilakukan. Selain itu, orang tua tentu harus lebih baik dalam menjaga gaya hidup sehat pada semua anggota keluarga, khususnya anak-anak yang kerap kali diberikan terlalu banyak konsumsi makanan tinggi garam dan lemak hingga mendapatkan tekanan berat pada dunia pendidikannya. Anak-anak juga sebaiknya rajin-rajin diajak bergerak dan bermain sehingga tubuhnya pun akan terbebas dari masalah hipertensi yang sangat berbahaya bagi kesehatannya.