Terbit: 9 October 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Mandi adalah salah satu cara terbaik untuk membersihkan tubuh dari berbagai kuman dan bakteri yang bisa menyebabkan masalah kesehatan, baik itu berupa masalah kesehatan kulit atau penyakit lainnya layaknya flu. Sayangnya, banyak dari kita yang hanya memperhatikan cara mandi yang tepat atau pemakaian sabun yang baik tanpa memperhatikan handuk yang kita pakai. Padahal, handuk yang kita pakai bisa saja menjadi saran kuman dan bakteri mengingat seringnya handuk berada dalam kondisi yang lembab dalam waktu yang lama. Lantas, apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi hal ini?

Awas, Handuk Adalah Tempat Terbaik Bagi Perkembangbiakan Bakteri

Pakar kesehatan Marilyn Roberts yang merupakan professor dari University of Washington School of Publick Health menyebutkan jika bakteri dan kuman pada umumnya memang menyukai area yang lembab karena akan menjadi lingkungan yang sempurna untuk berkembang biak dengan pesat. Handuk, yang kerap kali berada dalam kondisi basah karena kita gunakan setelah mandi atau mencuci muka tentu akan menjadi tempat yang ideal bagi mereka. Padahal, kebanyakan orang hanya meninggalkan handuk di kamar mandi dan sangat jarang menjemurnya. Kelembaban dalam waktu yang lama ini tentu akan membuat handuk penuh dengan paparan bakteri dan jika kita kerap memakainya, tentu bakteri-bakteri ini akan berpindah pada tubuh kita dan bisa memicu berbagai masalah kesehatan.

Roberts pun menyarankan kita untuk lebih memperhatikan penggunaan handuk kita sehari-hari. Sebaiknya, kita mencuci handuk setelah digunakan selama empat hingga lima hari. Selain itu, cucilah dengan air dengan suhu tinggi agar bakteri dan kuman bisa benar-benar mati. Saat digunakan, sering-seringlah jemur handuk hingga kering sehingga kita bisa menurunkan paparan bakteri pada handuk. Selain itu, pilihlah handuk dengan bahan yang baik dan lembut sehingga nyaman untuk digunakan untuk mengeringkan badan setelah mandi.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi