Terbit: 25 January 2021 | Diperbarui: 25 October 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

ASMR atau Autonomous Sensory Meridian Response adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sensasi kesemutan yang biasanya terjadi kulit kepala, leher, atau punggung. Ini adalah respons terhadap rangsangan visual atau pendengaran tertentu.

Mengenali Apa Itu ASMR dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Apa Itu ASMR?

ASMR adalah sensasi kesemutan yang dirasakan seseorang sebagai respons terhadap visual dan suara tertentu. Rasa kesemutan sering kali dimulai di kepala, bahu, atau tulang belakang sebelum menyebar ke area lain di tubuh.

Sensasi yang ditimbulkan tersebut bisa menciptakan perasaan rileks yang menyenangkan. Pada beberapa orang sensasi tersebut bermula di ubun-ubun kepala dan menyebar ke seluruh tubuh.

Pemicu keadaan ini bervariasi dan tergantung pada individu, tetapi sering kali melibatkan aktivitas yang lambat, berulang, atau biasa seperti menyikat rambut, melipat handuk, berbisik, atau mengetuk jari.

Seperti Apa Rasanya ASMR?

Sensasi yang sering digambarkan adalah kesemutan yang dimulai di kulit kepala. Saat orang tersebut terus mendengarkan atau menonton video pemicu, sensasi kesemutan perlahan menyebar ke seluruh tubuh. Efek lanjutannya, sensasi ini menciptakan relaksasi atau euforia. Hanya sebagian kecil orang yang mengalami peningkatan gairah seksual.

ASMR adalah kombinasi menarik dari gairah dan relaksasi. Beberapa orang menggambarkannya sebagai kesemutan, kedinginan, atau gelombang yang bergerak melalui kepala, leher, tulang belakang, serta sensasi fisik disertai dengan perasaan bahagia, tenang, atau kantuk.

Bagaimana ASMR Bekerja?

Suara atau video yang memicu sensasi bervariasi tergantung pada individu, tetapi biasanya termasuk dalam salah satu dari dua kategori: perhatian pribadi (personal attention) dan tugas berulang (repetitive tasks).

  • Pemicu personal attention melibatkan permainan peran yang berkisar dari seseorang yang hanya berbisik ke mikrofon hingga seseorang yang sedang menyisir rambutnya.
  • Pemicu berbasis repetitive tasks mungkin termasuk ketukan jari, meremas kertas, mengaduk makanan, atau melipat handuk.

Selain itu, pemicu ASMR yang paling umum adalah bisikan, personal attention, suara yang tajam, dan gerakan lambat/berulang. Sekitar tiga perempat orang yang terlibat dalam metode ini merespons bisikan. Suara yang ditimbulkan umumnya bersifat tenang dan terdengar akrab.

Video ASMR dapat memiliki durasi yang beragam, dari 15 menit hingga 3 jam. Durasi yang panjang umumnya dirancang agar seseorang bersantai atau bahkan tertidur saat menontonnya.

Jenis Video ASMR

Beberapa video yang beredar di internet umumnya menggabungkan beberapa pemicu. Berikut contoh beberapa jenis video tersebut, antara lain:

  • Brushing sounds. Video ini berfokus pada satu pemicu yaitu suara sapuan kuas yang berbeda-beda ke mikrofon.
  • Haircut simulation. Video ini mensimulasikan adegan memotong rambut, menyisir, menyemprot, dan membolak-balik halaman majalah, sambil berbisik pada Anda.
  • Nail polish application. Video ini menunjukkan seseorang sedang mengoleskan cat kuku dan mengetukkan kuku ke berbagai objek.
  • Baking. Video ini menunjukkan seseorang menuangkan air, mengayak tepung, memecahkan telur, dan mengaduk bahan untuk membuat kue.
  • Crisp sounds. Video dilakukan dengan teknik close-up tangan yang perlahan membalik lembaran kertas, benda-benda yang menggelinding, atau meremas-remas kertas timah.

Video ASMR memberikan perhatian khusus pada kualitas suara dengan mikrofon yang ditempatkan sangat dekat dengan pemicu sehingga dapat menangkap dan memperkuat suara.

Penelitian yang Mendukung ASMR

Sayangnya, penelitian terkait autonomous sensory meridian response tidak banyak. Sebagian besar informasi bersifat anekdot dan tidak semua orang mengalami sensasinya. Namun terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa kemampuan Anda untuk mengalami sensasi ini terkait dengan ‘kabel’ yang terdapat di otak.

Salah satu studi peer-review pertama tentang kondisi ini mencatat tumpang tindih antara autonomous sensory meridian response dan sinestesia, kondisi neurologis di mana banyak indra dirangsang pada saat yang sama dan dengan cara yang tidak lazim bagi kebanyakan orang.

Misalnya, seseorang dengan sinestesia mungkin mengatakan mereka ‘mendengar warna’ atau ‘merasakan suara’. Pada populasi umum, hanya 2 sampai 4 persen orang yang mengalami sinestesia, tetapi 6 persen seseorang yang mengalami ASMR juga mengalami sinestesia.

Dalam studi lanjutan, para peneliti melakukan pemindaian MRI pada peserta untuk melihat apakah kecenderungan untuk ‘memadukan’ pengalaman sensorik ini mungkin berasal dari otak. Saat membandingkan individu yang mengalami ASMR dengan kontrol, para peneliti menemukan bahwa mereka dengan autonomous sensory meridian response telah meningkatkan konektivitas di wilayah tertentu di otaknya.

Namun konektivitas di wilayah lain, khususnya khususnya antara lobus frontal dan wilayah sensorik di otak mengalami penurunan. Konektivitas yang berkurang ini dapat mempermudah asosiasi sensorik-emosional terjadi saat menghadapi pemicu.

Individu dengan keadaan ini juga mendapat skor lebih tinggi secara signifikan pada beberapa ciri kepribadian seperti Openness-to-Experience. Skor Openness-to-Experience yang lebih tinggi berkorelasi dengan sensitivitas yang lebih besar terhadap pengalaman sensorik.

Baca Juga: 8 Tanda Anda Butuh Konsultasi Psikologi (Jangan Ragu)

Apakah ASMR Memberikan Manfaat bagi Kesehatan?

Sebagian besar orang menggunakan cara ini untuk bersantai, sementara yang lainnya menggunakannya untuk membantu tidur lebih pulas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang menonton video ASMR, hal itu membantunya untuk rileks, mengurangi stres, dan membuatnya lebih cepat untuk tertidur.

Dampak positif lainnya adalah:

  • Meredakan Sakit

Lebih dari separuh penderita insomnia hidup dengan rasa sakit kronis. Bahkan rasa sakit sementara membuat tubuh sulit rileks untuk tertidur. Studi menunjukkan bahwa ketika seseorang menonton video autonomous sensory meridian response, rasa nyeri yang dialami berkurang selama beberapa jam.

  • Mengatasi Suasana Hati

Seperti pereda nyeri, perbaikan suasana hati ini berlangsung selama beberapa jam setelahnya, bahkan jika sensasi kesemutan tidak terjadi. Perbaikan suasana hati ini cenderung lebih terlihat pada individu dengan depresi sedang hingga berat.

Namun, efek peningkatan mood ini hanya terjadi di antara individu yang mampu merasakan sensasi kesemutan.

  • Menurunkan Stres

Kesulitan tidur adalah gejala umum depresi, tetapi stres sehari-hari juga dapat mengganggu tidur. Keadaan ini meningkatkan detak jantung dan membuat Anda lebih sulit untuk rileks dan tertidur. Menonton video ASMR dapat secara signifikan menurunkan detak jantung orang yang mampu merasakan sensasi yang ditimbulkannya.

Penurunan detak jantung ini dapat meniru relaksasi alami yang terjadi saat seseorang tertidur, sekaligus menurunkan tingkat stres seseorang.

 

  1. Anonim. ASMR. https://www.psychologytoday.com/us/basics/asmr. (Diakses pada 25 Januari 2021).
  2. Adler, Lana. 2020. What is ASMR?. https://www.sleep.org/what-is-asmr/. (Diakses pada 25 Januari 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi