Terbit: 17 April 2020 | Diperbarui: 17 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Adrian Setiaji

Chiropractic adalah terapi yang memiliki manfaat khususnya bagi saraf tulang. Namun, terapi ini tengah diragukan karena adanya kasus yang menyebabkan kematian. Sebenarnya terapi chiropractic atau kiropraktik itu positif atau negatif? Yuk temukan faktanya di bawah ini.

Terapi Chiropractic: Manfaat, Prosedur, dan Efek Samping

Apa Itu Chiropractic?

Chiropractic adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana cara mencegah penyakit dan menyembuhkan masalah medis yang terkait dengan sistem saraf tulang belakang. Perawatan ini tanpa menggunakan obat kimia sintetik dan operasi bedah.

Pengertian chiropractic adalah terapi yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki sistem saraf tulang belakang. Terapi ini bisa mengembalikan pergeseran dengan cara menggeser ke tempat semula.

Sesuatu yang digeser dari terapi chiropractic adalah otot, sendi, dan saraf yang ada pada ruas tulang belakang. Perbaikan otot dan sendi pada susunan ruas tulang belakang ini bisa memperbaiki susunan saraf tulang belakang yang tersumbat.

Manfaat Chiropractic untuk Kesehatan

Fakta positif dari terapi chiropractic yang bisa dipaparkan adalah hal-hal yang terkait dengan manfaat atau kegunaannya. Ada beberapa manfaat chiropractic yang telah dirasakan oleh beberapa pasien.

Berikut sejumlah manfaat chiropractic yang membantu mengobati masalah kesehatan:

1. Mengobati Nyeri Sendi

Salah satu manfaat chiropractic adalah mengobati nyeri sendi tanpa menggunakan obat-obatan antiinflamasi. Pengobatan nyeri sendi dengan menggunakan terapi ini juga dilakukan tanpa operasi bedah.

Kegunaan chiropractic ini memang cukup dikenal karena teknik yang digunakannya bisa menggeser sendi-sendi tertentu yang sering menjadi penyebab nyeri. Ketika posisi tulang dan sendi kembali ke tempat semula maka nyeri sendi akan terobati.

2. Menyembuhkan Sakit Leher dan Pinggang

Terapi ini juga memiliki manfaat untuk bagian leher dan pinggang. Sakit yang muncul di kedua area tersebut bisa diobati dengan menerapkan beberapa teknik chiropractic yang dilakukan oleh chiropractor.

Apabila tidak terdapat kesalahan apapun maka sakit yang ada di bagian leher dan pinggang dapat disembuhkan. Akan tetapi, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter tulang sebelum melakukan terapi ini pada bagian vital Anda.

3. Meredakan Sakit Kepala dan Migrain

Sakit kepala dan migrain adalah contoh masalah medis yang sering terjadi pada kebanyakan orang. Mereka yang tidak ingin mengonsumsi obat sakit kepala bisa melakukan terapi chiropractic yang telah teruji dan tersertifikasi.

Penelitian yang dilaporkan dalam Journal of Manipulative and Physiological Therapeutics menyarankan bahwa perawatan chiropractic, khususnya memperbaiki posisi tulang belakang, dapat meningkatkan migrain dan sakit kepala servikogenik – sakit kepala yang berasal dari gangguan pada leher.

4. Mengatasi Linu Panggul

Linu pada panggul adalah jenis rasa sakit yang memengaruhi saraf skiatik, saraf besar memanjang dari punggung bawah ke belakang kaki. Ada banyak terapi alami untuk linu panggul namun tidak efektif dan kebanyakan orang juga menghindari suntikan steroid dan pembedahan, sehingga mereka beralih ke terapi chiropractic.

Sebuah uji coba double-blind yang dilaporkan dalam Spine Journal telah membandingkan terapi ini dan simulasi pada penderita nyeri saraf skiatik. Terapi melibatkan pasien yang menerima perawatan chiropractor. Terapi yang distimulasi melibatkan stimulasi otot listrik dengan elektroda yang diletakkan pada kulit untuk mengirim aliran listrik ke berbagai bagian tubuh.

Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa terapi kiropraktik memberikan lebih banyak manfaat daripada stimulasi. Orang-orang yang menerima terapi mengalami penurunan rasa sakit akibat linu panggul selama beberapa hari. Ditambah lagi, terapi ini juga dilaporkan tidak menimbulkan efek samping.

5. Mengatasi Bahu Kaku

Bahu yang kaku memengaruhi sendi bahu, menimbulkan rasa sakit dan kekakuan yang berkembang secara bertahap dan bahkan dapat menjadi lebih buruk. Bahu yang kaku bisa sangat menyakitkan, sehingga harus segera mendapatkan perawatan untuk mempertahankan rentang gerak sebanyak mungkin di bahu dan mengatasi rasa sakit.

Sebuah uji klinis yang dilaporkan dalam Journal of Chiropractic Medicine memaparkan bagaimana pasien yang menderita bahu kaku merespons terapi kiropraktik.

Pengujian ini menunjukkan bahwa dari 50 pasien, 16 pulih total, 25 mengalami peningkatan sekitar 75% hingga 90%, dan delapan menunjukkan peningkatan 50% hingga 75%. Namun hanya satu orang yang menunjukkan peningkatan nol hingga 50%.

6. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Apakah Anda merasa sistem imun melemah? Selain makan makanan sehat, mungkin Anda dapat mempertimbangkan untuk menjalani terapi chiropractic. Terapi ini mampu membantu meningkatkan sistem imun.

Bukan tanpa alasan, sebuah penelitian yang dilansir situs Alive Health, telah menunjukkan bahwa chiropractic adalah terapi yang dapat membantu penurunan regulasi sitokin proinflamasi dan peningkatan antibodi yang terkait dengan respons imun tubuh.

Lebih jauh lagi, terapi ini juga dapat meningkatkan produksi leukosit yang membantu sel darah putih dalam mencegah penyakit.

7. Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Jika tulang belakang tidak selaras, fungsi tubuh, seperti tekanan darah tinggi (hipertensi) dapat meningkatkan risiko terhadap jenis masalah kesehatan. Nah, jika tidak ingin mengonsumsi obat tekanan darah, mungkin Anda dapat mempertimbangkan untuk menjalani terapi chiropractic.

Terapi ini memiliki manfaat dalam menyelaraskan susunan ruas tulang belakang yang bergeser dari tempatnya dan memulihkan penyumbatan pada sistem saraf. Pemulihan ini pada akhirnya dapat menurunkan tekanan darah tinggi.

8. Meningkatkan Kualitas Tidur

Menderita nyeri tulang belakang akan sangat mengganggu, terutama ketika melakukan aktivitas sehari-hari. Hal yang lebih mengganggu lagi adalah rasa nyeri bikin susah tidur. Tentu kita tahu jika kualitas tidur yang buruk akan mengganggu kesehatan, seperti kelelahan dan sulit fokus

Telah dijelaskan sebelumnya, kelainan tulang belakang dapat diobati dengan terapi kiropraktik. Ini tentu juga dapat membantu memperbaiki kualitas tidur, yang pada akhirnya membuat tubuh lebih berenergi dan makin fokus.

9. Mengurangi Infeksi Telinga pada Anak

Chiropractic adalah terapi yang multi manfaat karena bisa juga mengurangi infeksi telinga pada anak. Tidak sedikit anak-anak sering mengalami infeksi telinga bagian tengah (otitis media) dan biasanya diresepkan antibiotik.

Selain antibiotik, infeksi telinga juga dapat diobati dengan terapi chiropractic. Setelah menjalani perawatan dengan terapi ini secara rutin, beberapa anak dilaporkan telah mengalami penurunan otitis media.

Bahaya dan Efek Samping Chiropractic

Meskipun terapi ini memiliki beberapa fakta positif khususnya tentang manfaatnya, terapi ini juga memiliki beberapa fakta negatif berupa bahaya dan efek samping yang tidak bisa diabaikan.

Berikut beberapa bahaya dan efek samping dari terapi chiropractic:

1. Berisiko Cedera

Terapi kiropraktik pada praktiknya dilakukan dengan menggunakan tangan dan beberapa alat. Hal ini membuat terapi ini tidak terlepas dari efek samping berupa cedera. Efek samping chiropractic bisa menimbulkan cedera ruas tulang belakang atau tulang leher.

2. Menimbulkan Rasa Nyeri

Chiropractic adalah terapi yang salah satu tujuannya untuk mengurangi nyeri sendi. Namun, ternyata efek samping kiropraktik justru bisa menimbulkan rasa nyeri terutama pada bagian sendi tulang belakang.

3. Menyebabkan Stroke

Anda yang tidak memiliki stroke sebaiknya waspada karena terapi chiropractic membuka peluang untuk kejadian stroke. Berawal dari luka robekan di bagian arteri, ini bisa berkembang menjadi stroke.

Arteri yang robek bisa memicu penggumpalan darah. Ada saatnya gumpalan darah tersebut akan pecah. Pecahnya gumpalan darah tersebut bisa membuat aliran darah ke otak menjadi terganggu dan akhirnya terjadilah stroke.

4. Memicu Pendarahan yang Fatal

Efek samping paling berbahaya dari terapi chiropractic adalah menimbulkan kematian. Sebagaimana kasus malpraktik chiropractic yang pernah terjadi. Bahayanya bisa membuat adanya pendarahan di bagian vital seperti di dalam kepala.

Pendarahan yang ada di dalam kepala kemungkinan besar akan mengancam nyawa pasien yang membuatnya meninggal seketika. Walaupun belum banyak dilaporkan, tetapi tetaplah mengingat bahwa faktanya, kiropraktik telah menjadi penyebab kematian.

Setelah mengetahui apa itu chiropractic, manfaat, dan efek sampingnya, simak pula sejarahnya, karakteristik, dan bagaimana prosedur menjalani terapi kiropraktik di bawah ini.

Sejarah Tentang Terapi Chiropractic

Mungkin banyak yang mengira jika istilah chiropractic yang tersebar luas menggunakan bahasa Inggris. Faktanya, istilah chiropractic berasal dari bahasa Yunani. Istilah ini berasal dari istilah cheiros (tangan) dan practicos (praktik).

Secara harfiah, chiropractic memiliki pengertian terapi yang dipraktikan dengan menggunakan tangan. Sebenarnya, terapi ini telah dilakukan sejak lama yaitu pada zaman Mesir Kuno.

Selain itu, beberapa daerah seperti Yunani, China, dan India juga telah lama menerapkannya dengan tujuan kesehatan. Pada zaman modern, terapi ini kembali diperkenalkan oleh Daniel David Palmer pada tahun 1895.

Karakteristik Terapi Chiropractic

Chiropractic yang baik memiliki beberapa karakteristik. Karakteristik dari terapi kiropraktik patut Anda perhatikan dengan tujuan untuk menemukan klinik chiropractic yang tepat.

Berikut beberapa karakteristik dari chiropractic:

  1. Tanpa alat bantu
  2. Tanpa obat kimia
  3. Tanpa operasi
  4. Tanpa tenaga dalam
  5. Tanpa bantuan jin/ setan
  6. Tanpa rasa sakit
  7. Tanpa membutuhkan waktu lama
  8. Aman bagi anak-anak dan orang tua

Prosedur Terapi Kiropraktik

Perawatannya mungkin harus rutin berkunjung ke chiropractor, tetapi kebanyakan orang pulih secara maksimum dalam enam hingga 10 kunjungan.

Terapi ini tidak memerlukan persiapan khusus. Pada kunjungan awal, chiropractor akan mengajukan pertanyaan tentang riwayat kesehatan pasien dan melakukan pemeriksaan fisik, dengan memerhatikan tulang belakang pasien. Chiropractor juga dapat merekomendasikan pemeriksaan atau tes lain, seperti sinar-X.

  • Selama Prosedur Terapi Kiropraktik

Selama terapi, chiropractor akan membaringkan pasien dengan posisi tertentu untuk merawat daerah yang terkena. Biasanya, pasien diposisikan berbaring telungkup di atas meja yang dirancang khusus.

Chiropractor menggunakan tangannya untuk memberikan tekanan yang terkendali dan tiba-tiba pada sendi, mendorongnya melampaui rentang gerak yang biasa. Pasien mungkin mendengar suara letupan atau retakan ketika chiropractor menggerakkan sendi selama sesi perawatan.

  • Setelah Prosedur Terapi

Beberapa orang mengalami efek samping ringan selama beberapa hari setelah mendapatkan terapi chiropractic. Efek sampingnya mungkin termasuk sakit kepala, kelelahan atau sakit di bagian tubuh yang dirawat.

  • Hasil Terapi

Chiropractic adalah terapi yang efektif dalam mengobati nyeri punggung bawah, meskipun banyak penelitian yang dilakukan hanya menunjukkan sedikit manfaat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penyelarasan susunan ruas tulang belakang mungkin efektif mengatasi sakit kepala dan nyeri leher.

Meski begitu, tidak semua orang dapat merespons terapi chiropractic dengan baik. Kebanyak tergantung pada kondisi khusus seseorang. Jika gejala tidak mulai membaik setelah beberapa minggu mendapatkan perawatan, terapi chiropractic mungkin bukan pilihan terbaik untuk Anda.

 

  1. Anonim. 2015. 7 Benefits of Regular Chiropractic Care. https://www.alivehealthorange.com.au/blog/7-benefits-of-regular-chiropractic-care. (Diakses 17 April 2020).
  2. Anonim. 2020. Chiropractic Care for Back Pain. https://www.webmd.com/pain-management/guide/chiropractic-pain-relief#1. (Diakses 17 April 2020).
  3. Barhum, Lana. 2020. The Safety of Chiropractic Adjustments. https://www.verywellhealth.com/is-chiropractic-adjustment-safe-4588279. (Diakses 17 April 2020).
  4. Dr Eleanor Bull dan Dr Graham Archard. 2007. Simple Guide: Nyeri Punggung. Terjemahan: Simple Guide Back Pain oleh dr Juwalita S. Jakarta: Erlangga.
  5. Mayo Clinic Staff. 2018. Chiropractic adjustment. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/chiropractic-adjustment/about/pac-20393513. (Diakses 17 April 2020).
  6. Muhammad Zaki. 2012. Lima Terapi Sehat. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  7. Nall, Rachel. 2018. What’s the truth about chiropractors?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322038#who-could-benefit. (Diakses 17 April 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi