Terbit: 5 December 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Seorang gadis berusia 27 tahun yang tidak disebutkan namanya dari Colorado, Amerika Serikat, tiba-tiba saja dilarikan ke rumah sakit karena mengalami gejala kesehatan yang sangat aneh. Keluarganya menyebutkan jika sang gadis tiba-tiba saja mengalami gejala layaknya kehilangan ingatan, kerap berhalusinasi, cenderung gelisah, hingga menggerakkan berbagai bagian tubuh tanpa disengaja. Apa yang sebenarnya terjadi?

Aneh, Sistem Imun Tubuh Wanita Ini Justru Menyerang Otaknya Sendiri

Dr. Susan Mathai yang menangani kasus ini pun merasa aneh dengan apa yang terjadi pada sang gadis. Bagaimana tidak, gadis ini tidak menerapkan gaya hidup tidak sehat dimana Ia tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, merokok, atau bahkan menggunakan narkoba. Banyak dokter bahkan yang menyebutkan jika kemungkinan besar sang gadis mengalami gangguan mental. Beruntung, dr. Mathai memilih untuk melakukan pemeriksaan lebih dalam dan sangat yakin bahwa sang gadis tidak mengalami gangguan mental. Ia pun segera mengecek apakah sang gadis terkena infeksi, racun, atau bahkan masalah metabolik yang menyebabkan hal ini. Akhirnya, dr. Mathai pun menyimpulkan bahwa sang gadis ternyata terkena kasus langka dimana sistem imun tubuh gadis ini justru menyerang otaknya sendiri.

Penyakit ini disebut sebagai anti-NMDA receptor ensefalitis. Penyakit ini memang sangat langka dan terjadi karena sistem imun tubuh justru menyerang bagian tubuh yang sehat, yakni bagian reseptor NMDA pada otak. Andai serangan ini terjadi, maka bagian otak tersebut tentu mengalami kerusakan sehingga memunculkan berbagai gejala yang dialami oleh sang gadis.

Dr. Mathai berkata jika Ia berhasil mendiagnosis penyakit ini setelah menemukan kadar antibody pada cairan otak sang gadis terlalu tinggi. Besar kemungkinan hal ini terjadi karena adanya pertumbuhan tumor dimana pada tubuh sang gadis, memang ada pertumbuhan tumor yang ada di bagian ovariumnya. Beruntung, begitu tumor ini diangkat, kondisi kesehatan sang gadis pun berangsur membaik meskipun Ia harus melalui lima hari untuk proses pencucian darah agar menormalkan kembali sistem imun pada tubuhnya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi