DokterSehat.Com- Minum alkohol kini telah menjadi sebuah gaya hidup yang dilakukan oleh banyak anak muda. Masalahnya adalah sering mengonsumsinya bisa memberikan banyak sekali dampak buruk bagi kesehatan. Sebagai contoh, situs Boldsky bahkan menyebut kebiasaan minum alkohol, khususnya yang berjenis bir bisa menyebabkan perut membuncit. Padahal, di dalam bir tidak ada kandungan lemak. Lantas, bagaimana bisa minuman ini bisa memberikan efek buruk bagi bentuk perut?
Cara alkohol membuat perut buncit
Pakar kesehatan menyebut bir sebagai minuman beralkohol yang diolah melalui proses fermentasi biji-bijian layaknya gandum atau rye. Bir memiliki kandungan karbohidrat cukup tinggi namun sama sekali tidak mengandung lemak, protein, dan kalium. Meskipun tidak memiliki kandungan lemak, dalam realitanya minuman ini bisa membuat nafsu makan meningkat dengan signifikan. Hal inilah yang sepertinya mempengaruhi perubahan bentuk tubuh.
Jika nafsu makan kita meningkat, maka kita pun akan makan dengan porsi yang berlebihan. Selain itu, kita juga cenderung tidak memilih dengan cermat makanan yang ingin kita konsumsi. Sebagai contoh, jika kita terbiasa mengonsumsi makanan berlemak seperti gorengan atau makanan cepat saji, maka risiko terkena perut buncit pun akan meningkat.
Selain itu, mengonsumsi minuman beralkohol juga akan membuat kita mendapatkan senyawa phytoestrogen yang akan mengganggu keseimbangan hormon. Hal ini ternyata juga bisa menyebabkan lemak semakin menumpuk di dalam perut.
Kadar kalori di dalam bir
Pakar kesehatan menyebut setiap sajian bir ringan bisa memiliki kalori sebanyak 100 kalori. Jika bir yang disajikan adalah bir reguler, jumlahnya bahkan bisa mencapai 140 atau 200 kalori. Meski terlihat tidak terlalu banyak, dalam realitanya kebanyakan orang mengonsumsi bir dalam jumlah yang berlebihan. Hal inilah yang kemudian membuat asupan kalori berlebihan dan berimbas pada menumpuknya lemak.
Selain itu, biasanya di dalam minuman beralkohol juga memiliki kandungan gula yang tinggi. Jika kita tidak menggunakan gula ini sebagai sumber energi, maka tubuh akan segera mengubahnya menjadi cadangan lemak pada perut. Hal inilah yang kemudian membuat ukuran perut semakin membesar.
Pakar kesehatan Profesor Marion Nestle dari New York University menyebut kebiasaan minum bir akan menyebabkan kegemukan. Selain itu, jika kita juga terbiasa mengonsumsi makanan tinggi kalori dan makanan manis, maka risiko terkena masalah kesehatan ini akan meningkat dengan signifikan. Masalahnya adalah jika kita menyepelekan hal ini, maka risiko untuk terkena penyakit hepatitis alkoholik atau perlemakan hati yang sangat berbahaya bisa meningkat.
Bahaya perut buncit yang disebabkan oleh alkohol
Para ahli dari National Health Sercives yang ada di Inggris menyebut alkohol sebagai salah satu minuman yang paling tidak sehat bagi manusia. Bahkan, dampak dari minuman ini tidak hanya akan menyerang mereka yang menjadi pecandu berat. Jika kita tergolong dalam social drinker atau yang hanya mengonsumsi alkohol sesekali saja, tetap saja risiko untuk terkena berbagai penyakit mematikan seperti stroke dan kanker akan meningkat.
Selain itu, sudah menjadi rahasia umum jika alkohol bisa menyebabkan kenaikan tekanan darah. Jika kondisi ini kemudian berlanjut menjadi hipertensi, risiko untuk terkena penyakit jantung mematikan juga akan meningkat.
Alkohol juga dituding menjadi penyebab dari berbagai tindakan kriminalitas dan kecelakaan lalu lintas. Tak hanya memberikan kerugian bagi banyak orang, bisa jadi alkohol bisa membuat seseorang kehilangan nyawa. Karena alasan inilah kita memang sebaiknya menghindari minuman ini demi menjaga kesehatan sekaligus mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.