Terbit: 14 May 2019 | Diperbarui: 4 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Selama ini kita hanya mengetahui kalau alergi yang dialami oleh seseorang lebih banyak disebabkan oleh beberapa alergen seperti makanan laut, polen, benda tertentu, hingga debu. Ternyata selain apa yang telah disebutkan sebelumnya, alergi juga bisa terjadi karena mengonsumsi buah tertentu. Nah, kira-kira buah apa saja yang bisa memicu alergi?

Alergi Makan Buah: Gejala, Cara Diagnosis, Dampak

Kaitan Alergi Buah dan Kesehatan Mulut

Alergi buah berhubungan dengan oral allergy syndrome atau OAS.

Alergi buah juga sering disebut sebagai alergi polen atau benang sari dari beberapa tumbuhan. Beberapa jenis polen yang dihasilkan tumbuhan memiliki struktur kimia yang nyaris sama dengan buah tertentu. Dampaknya, sistem kekebalan akan mengenali itu dan melakukan penyerangan.

Berikut beberapa jenis buah yang memiliki keterkaitan dengan alergen tertentu khususnya yang berhubungan dengan polen.

  • Birch pollen: apel, kiwi, ceri, plum, pir, dan buah persik.
  • Grass pollen: jeruk dan melon.
  • Ragweed pollen: pisang dan melon.
  • Mugwort pollen: buah persik.

Gejala Alergi Buah yang Sering Muncul

Kalau Anda mengalami alergi yang berhubungan dengan buah-buahan yang telah disebutkan sebelumnya, beberapa gejala di bawah ini biasanya akan muncul:

  • Gatal dan juga perih di sekitar mulut. Beberapa jenis buah bisa menyebabkan kondisi ini seperti nanas kalau tidak dikupas dengan bersih. Kalau Anda sudah merasakan gatal di mulut, segera hentikan konsumsi makanan tersebut.
  • Bengkak di lidah, bibir, dan juga tenggorokan. Bengkak ini mendadak dan menyebabkan Anda sudah bernapas seperti biasa. Untuk makan pun kadang mengalami gangguan.
  • Sering mengalami bersin dan muncul cukup banyak ingus dalam bentuk cairan.
  • Mengalami pusing ringan dan perasaan tidak nyaman di kepala. Kondisi ini biasanya menyebabkan Anda susah berkonsentrasi.
  • Mual dan perasaan ingin muntah.
  • Nyeri di perut dengan intensitas bervariasi. Kadang ringan dan kadang sangat intens.
  • Mengalami diare. Kalau alergi hanya ringan saja, diare yang dialami tidak akan terlalu intens dan segera reda.

Dampak Intoleransi Makanan pada Tubuh

Satu hal lagi yang harus diperhatikan kita semua terkait dengan alergi pada buah-buahan. Terkadang tubuh tidak mengalami alergi pada buah, tapi mengalami intoleransi makanan. Sekilas keduanya memang cukup sama, tapi beberapa gejala spesifik dan penyebabnya pun berbeda-beda.

Beberapa intoleransi makanan memiliki tanda yang hampir mirip dengan alergi buah. Diagnosis yang lebih detail harus dilakukan agar penanganan tidak salah. Beberapa jenis kondisi yang memiliki tanda mirip sekali dengan alergi buah terdiri dari beberapa hal di bawah ini.

  • Irritable bowel syndrome (IBS). Penyakit yang menyerang saluran cerna khususnya usus. Pergerakan dari usus dalam membawa sisa pencernaan jadi terganggu dan membuat tubuh sering nyeri perut.
  • Intoleransi laktosa. Biasanya muncul kalau kita mengonsumsi olahan dari susu karena mengandung laktosa dalam jumlah banyak.
  • Intoleransi pada gluten atau tepung-tepungan.
  • Mengalami kecanduan makanan tertentu seperti buah yang dikeringkan karena kerap mengandung gula cukup banyak.

Cara Melakukan Diagnosis Alergi Buah

Kalau Anda kerap mengamati tubuh dan tahu apa saja yang memicu alergi khususnya yang berhubungan dengan buah. Ada baiknya memang langsung menemui dokter apalagi kalau gejalanya semakin intens dan membuat tubuh kian tidak nyaman. Dokter yang menangani alergi akan melakukan diagnosis dengan melihat beberapa kriteria di bawah ini.

  • Melakukan peninjauan kembali terkait dengan gejala dan kemungkinan penyebabnya. Kalau Anda sudah tahu apa saja alergennya, mungkin penanganan akan lebih mudah. Kalau tidak, dokter akan bertanya beberapa hal terkait apa yang sudah Anda makan sebelumnya.
  • Memeriksa apakah memiliki riwayat alergi dari keluarga. Biasanya alergi juga menurun dari orang tua.
  • Melakukan pemeriksaan fisik secara langsung terkait dengan ada atau tidaknya masalah di tenggorokan, bibir, atau masalah di perut. Sembari memeriksa dokter juga akan bertanya bagian mana saja yang sakit atau gatal.
  • Menggunakan beberapa jenis buah untuk melakukan tes di kulit. Biasanya kalau seseorang mengalami alergi, dengan hanya meletakkannya di kulit saja akan muncul gatal atau tubuh merasa tidak nyaman.
  • Melakukan analisis imunoglobulin E untuk mengetahui alergi yang berkaitan dengan komponen darah itu.
  • Melakukan pemeriksaan dan mengukur perubahan yang terjadi pada tubuh kalau Anda mengonsumsi buah tertentu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dengan jelas alergi buah yang sedang dialami.

Setelah melakukan pemeriksaan dan mendiagnosis, dokter akan tahu apa saja yang terjadi pada tubuh. Obat akan diberikan dan meminta Anda untuk tidak mengonsumsi buah atau makanan tertentu.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?

Tidak semua alergi berbahaya untuk tubuh. Anda yang sering mengalaminya dan sudah memiliki obat dari dokter mungkin bisa langsung menggunakannya. Namun, kalau Anda tidak memiliki obat dan kondisi di bawah ini muncul, ada baiknya untuk segera menemui dokter.

  • Tenggorokan membengkak dan terasa kian tidak nyaman.
  • Saluran napas mulai terganggu dan tertutup. Kalau Anda mengalami asma, kemungkinan besar akan kambuh dan butuh segera obat untuk membukanya kembali.
  • Detak jantung mendadak meningkat dengan cepat dan susah dikendalikan.
  • Mengalami pusing berlebihan dan muntah. Muntah yang berkali-kali bisa menyebabkan menurunnya jumlah cairan di dalam tubuh.
  • Mulai kehilangan kesadaran pada tubuh.
  • Tekanan darah kian rendah. Anda semakin tidak nyaman dan badan mulai lemas dengan sendirinya.

Inilah beberapa ulasan tentang alergi buah-buahan yang terjadi pada beberapa orang. Nah, dari beberapa tanda alergi di atas, mana saja yang pernah Anda alami sebelumnya? Lalu buah apa saja yang memicu munculnya alergi pada tubuh? Semoga ulasan di atas bermanfaat untuk Anda dan bisa menambah pengetahuan agar berhati-hati saat makan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi