Terbit: 28 February 2019
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Terdapat berbagai jenis protein yang beredar dalam darah. Salah satunya adalah albumin yang merupakan protein utama atau jenis protein yang paling banyak terkandung dalam darah. Keberadaan albumin dalam darah tentunya memiliki fungsi tertentu. Berikut adalah berbagai hal yang perlu Anda ketahui tentang albumin.

Mengenal Albumin, Protein Utama dalam Darah

Apa Itu Albumin?

Albumin adalah sekelompok protein yang larut dalam air dan garam serta mengalami denaturasi panas. Album paling umum ditemukan dalam plasma darah. Darah mengandung beberapa jenis protein yang menajalankan fungsinya masing-masing, albumin adalah jenis protein yang paling banyak ditemukan dalam darah.

Jumlah albumin dalam darah adalah sekitar 50-60% dari keseluruhan jumlah protein dalam darah. Albumin diproduksi oleh hati, lebih tepatnya oleh retikulum endoplasma yang ada di hati. Albumin disalurkan ke seluruh tubuh melalui darah dan sebagain kecil melewati ginjal dan dikeluarkan melalui urin.

Fungsi Albumin dalam Tubuh

Setiap protein dalam darah memiliki fungsinya masing-masing. Mengingat jumlahnya yang cukup besar dibandingkan dengan protein lainnya, tentu bisa dikatakan juga bahwa albumin adalah protein dalam daah yang memiliki fungsi cukup penting. Berikut adalah beberapa fungsi dari albumin:

1. Menjaga keseimbangan cairan

Fungsi albumin yang paling utama adalah menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Albumin menciptakan gradien konsentrasi dalam sel yang membuat sel mampu untuk menarik cairan ketika dibutuhkan dan akan mengeluarkan cairan jika sel terlalu penuh.

Sel-sel dalam tubuh memiliki bentuk seperti balon. Sel yang kekurangan udara atau cairan harus diisi ulang. Jika terlalu penuh, sel juga dapat meledak. Jika seseorang kekurangan albumin, maka sel dapat hancur dan cairannya dapat bocor ke jaringan lain dan menyebabkan pembengkakan.

2. Alat transportasi dalam darah

Nutrisi, hormon, hingga obat memerlukan pengangkut untuk diedarkan ke seluruh tubuh melului darah. Di sini protein dalam darah seperti albumin mengambil peran untuk mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh tersebut.

Albumin memiliki peran untuk mengangkut mineral seperti kalsium, hormon progesteron, obat-obatan, hingga bilirubin. Albumin mengangkut zat-zat tersebut menuju jaringan tubuh yang membutuhkannya.

3. Antioksidan dalam darah

Albumin adalah salah satu antioksidan dalam darah. Albumin bekerja mengikat logam dan bereaksi dengan radikal bebas. Antioksidan memang dibutuhkan untuk mencegat radikal bebas bereaksi dengan bagian tubuh hingga menyebabkan kerusakan sel.

Berapa Kadar Normal Albumin?

Hati menyaring protein dalam darah dan memecahnya menjadi molekul yang lebih kecil untuk kemudian membuat albumin. Kadar albumin normal dalam darah dinyatakan dalam satuan gram per desiliter. Kadar normal albumin dalam darah berkisar antara 3,4-5,4 g/dL.

Jika kadar albumin di luar dari angka tersebut maka tentu tidak dapat dikatakan sebagai kadar normal albumin. Kurangnya konsumsi protein serta berbagai penyakit yang menyebabkan tubuh kesulitan membentuk protein biasanya menyebabkan kadar albumin rendah sehingga fungsi albumin terganggu.

Sebaliknya kadar albumin yang tinggi biasanya dibebabkan karena konsusmi obat tertentu seperti hormon androgen, hormon pertumbuhan, insulin, dan steroid anabolik. Salah satu gejalanya adalah dehidrasi akibat tubuh tidak bisa menjaga keseimbangan cairan.

Tes Albumin

Cara mengetahui kadar normal albumin adalah tentu saja dengan menggunakan tes albumin. Seseorang yang memiliki luka terbuka, mengalami luka bakar, dan sehabis melakukan operasi biasanya berisiko tinggi memiliki kadar albumin abnormal. Berikut adalah berbagai hal yang perlu diketahui dari tes albumin.

Tujuan tes albumin

Tes darah albumin adalah jenis tes fungsi hati, yaitu tes darah yang dilakukan untuk mengukur kadar enzim dan protein yang ada dalam hati, salah satunya adalah albumin. Selain itu, tes albumin juga bisa menjadi bagian dari panel metabolisme komprehensit, yaitu tes yang mengukur beberapa jenis zat dalam darah.

Mengapa tes albumin diperlukan?

Tes fungsi hati maupun panel metabolisme komprehensif bisa menjadi bagain dari pemeriksaan kesehatan rutin biasa. Penyebab lain dilakukannya tes ini adalah apabila seseorang mengalami gejala penyakit ginjal atau hati.

Gejala penyakit ginjal adalah seperti berikut ini:

  • Penyakit kuning
  • Penurunan berat badan ekstrem
  • Hilang nafsu makan
  • Kelelahan
  • Urin berubah warna gelap
  • Kotoran memiliki warna pucat

Sedangkan penyakit ginjal dapat ditandai dengan gejala seperti berikut ini:

  • Pembengkakan di sekitar perut, paha, atau wajah
  • Keinginan buang air kecil meningkat, terutama di malam hari
  • Kulit gatal
  • Mual
  • Urin berbusa, berwarna gelap, atau bahkan berdarah

Hal yang harus dipersiapkan sebelum tes albumin

Sebenarnya tidak ada persiapan khusus sebelum melakukan tes albumin. Instruksi yang umumnya diberikan adalah seseorang diharuskan untuk berpuasa selama beberapa jam sebelum melakukan tes. Selain itu, konsumsi beberapa jenis obat juga mungkin dilarang sebelum tes albumin.

Obat-obatan seperti steroid metabolik, insulin, dan hormon pertumbuhan biasanya diminta untuk dihentikan sementara penggunaannya sebelum tes albumin. Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Ikuti seluruh instruksi yang diberikan oleh dokter atau ahli kesehatan sebelum dan sesudah tes ini dilakukan.

Prosedur tes albumin

Prosedur tes albumin adalah tes yang tidak memerlukan waktu yang lama. Petugas kesehatan akan mengambil sampel darah Anda dengan menggunakan jarum kecil melalui vena di lengan. Sampel darah yang diambil akan dikumpulkan dalam botol reaksi untuk kemudian diteliti di laboratorium.

Proses ini umumnya hanya berlangsung selama 5 menit. Rasa sakit atau tidak nyaman mungkin akan timbul ketika jarum ditusukkan dan dicabut dari vena. Setelah itu mungkin akan tertinggal bekas seperti memar di kulit, namun hal ini biasanya tidak berlangsung lama.

Hasil tes albumin

Jika kadar albumin lebih rendah dari kadar normal, maka terdapat kemungkinan Anda mengalami kondisi seperti berikut:

  • Malnutrisi
  • Infeksi
  • Penyakit hati
  • Penyakit ginjal
  • Radang usus
  • Penyakit tiroid

Jika dicurigai penyebab albumin rendah adalah penyakit hati, maka biasanya akan dilanjutkan dengan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui jenis penyakit hati.

Sedangkan jika kadar albumin tinggi dapat mengindikasikan Anda terkena dehidrasi atau diare parah. Namun kadar albumin di luar dari kisaran normal sebenarnya tidak selalu diakibatkan penyakit tertentu, sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Beberapa jenis obat dapat menurunkan atau meningkatkan kadar albumin dalam darah.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi