Terbit: 21 February 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Tahukah Anda kalau 21 Februari adalah hari Peduli Sampah Nasional? Seperti yang kita tahu, sampah yang dihasilkan setiap hari terdiri dari sampah organik dan non-organik. Khusus sampah non-organik, kita cenderung membakarnya. Faktanya, ada dampak negatif pembakaran sampah bagi kesehatan dan lingkungan.

Dampak Negatif Pembakaran Sampah bagi Kesehatan dan Lingkungan

Akibat menghirup asap pembakaran sampah bagi kesehatan

Sampah yang dibakar di alam terbuka atau open air sangat berbahaya. Bahkan, beberapa negara melarang melakukan ini. Sampah yang dibakar di alam terbuka dan dekat dengan pemukiman bisa menyebabkan beberapa hal di bawah ini.

  1. Mengganggu pernapasan

Akibat menghirup asap pembakaran sampah yang pertama adalah masalah pernapasan. Sampah non organik terutama yang terbuat dari karet, bekas cat, dan bahan asbes lainnya bisa menghasilkan partikel berbahaya. Partikel yang cukup besar ini ikut terbawa angin dan akhirnya masuk ke pernapasan.

Gangguan awal dari keracunan asap sisa pembakaran adalah sering batuk dengan intens padahal tidak terkena flu. Kalau kondisi ini dibiarkan saja, kemungkinan besar akan menyebabkan masalah yang lebih serius di saluran napas seperti bronkitis, kanker paru, dan asma.

  1. Menyebabkan iritasi mata

Gangguan paru tidak menjadi satu-satunya akibat menghirup asap pembakaran sampah. Partikel asap yang terlalu besar juga bisa menyebabkan masalah pada mata. Partikel berbahaya akan menyebabkan mata menjadi iritasi dan akhirnya memerah dan terasa ada yang mengganjal.

  1. Meracuni tubuh secara tidak langsung

Asap yang masuk ke rumah secara tidak langsung akan menyebarkan banyak sekali partikel berbahaya. Di makanan, meja, kursi, piring, dan tempat lain yang tidak terlihat. Partikel itu bisa saja mengenai tangan dan akhirnya terbawa masuk ke dalam mulut saat makan.

  1. Merusak organ tubuh

Akibat menghirup asap pembakaran sampah yang lain adalah menurunnya kerja atau kerusakan pada organ tertentu. Asap yang mengandung partikel kimia berbahaya bisa masuk ke dalam tubuh dan akhirnya ikut mengendap atau masuk ke peredaran darah. Akibatnya beberapa jenis organ akan mengalami kerusakan.

Beberapa jenis organ yang bisa mengalami kerusakan akibat menghirup asap pembakaran sampah adalah hati, otak, ginjal, jantung, dan paru. Oleh karena itu kalau Anda berada di lingkungan yang sering membakar sampah, ada baiknya untuk mau menggunakan masker.

  1. Memicu kondisi kanker

Beberapa partikel berbahaya yang tersisa dari pembakaran sampah akan menjadi abu. Nah, abu ini bisa tercampur lagi bersama tanah dan akhirnya terserap oleh tumbuhan, dimakan oleh cacing atau hewan kecil lainnya lalu dimakan ayam. Rantai makanan akan menyebabkan konsentrasi bahan berbahaya berpindah dari dari makhluk ke makhluk.

Seperti halnya ikan salmon tangkapan liar yang kadang mengandung merkuri, sayuran atau mungkin hewan yang terkontaminasi juga bisa menyebabkan masalah. Tubuh bisa memiliki endapan partikel berbahaya dan akhirnya memicu kanker.

Dampak negatif pembakaran sampah pada lingkungan

Akibat menghirup asap pembakaran sampah memang dirasakan langsung oleh manusia. Namun, lingkungan juga akan mengalaminya juga akibat open burning ini.

  • Mengganggu keseimbangan lingkungan. Asap akan menyebabkan ozon menjadi tertutup sehingga memicu pemanasan global. Kondisi ini akan membuat kekacauan tidak hanya pada manusia, tapi semua makhluk.
  • Menyebabkan perubahan iklim yang cukup cepat. Mungkin kita menganggap efek sampah pada kesehatan tubuh lebih pada gangguan kecil seperti diare atau pernapasan. Namun, untuk tubuh dari bumi yang mencakup hutan, laut, dan lainnya juga sangat besar. Kalau iklim berubah cepat, gangguan akan muncul.
  • Bisa mengganggu pemandangan. Seperti kasus kabut asap yang tidak hanya menyebabkan gangguan napas, tapi juga menurunkan visibilitas.
  • Pencemaran lingkungan akan terjadi. Tidak hanya di udara saja akibat asap pembakaran sampah saja, tapi juga di tanah dan air. Bahan berbahaya seperti merkuri bisa mencemari lingkungan.
  • Menurunkan jumlah oksigen di udara. Kalau jumlah oksigen menurun banyak sekali makhluk yang akan terdampak, tidak hanya manusia saja.
  • Ada kemungkinan terjadi kebakaran lahan kalau pembakaran sampah dilakukan di ruangan terbuka dan dekat semak kering.

Solusi mengatasi masalah pembakaran sampah

Selalu ada solusi untuk masalah sampah, daripada melakukan open burning, lebih baik memperhatikan beberapa hal di bawah ini.

  • Mengelola sampah dengan baik. Jangan membuangnya sembarangan. Pisah mana sampah organik dan tidak. Sampah non organik bisa dibuang ke tempat sampah khusus untuk memudahkan tukang sampah mengambilnya.
  • Sampah yang berlebihan bisa didaur ulang. Sampah organik bisa diolah menjadi kompos. Sementara itu sampah non organik bisa menjadi benda baru atau diolah di pabrik.
  • Kalau ingin melakukan open burning, pastikan hanya bahan organik saja yang diakar, itupun lokasinya harus jauh dari pemukiman warga agar tidak menyebabkan masalah ke banyak orang.
  • Bakar di dalam sebuah tong tertutup atau sejenisnya agar asap tidak ke mana-mana dan menyebabkan gangguan pernapasan. Biasanya fasilitas pengolahan sampah memiliki tempat pembakaran seperti ini sehingga lingkungan akan tetap terjaga.
  • Biasakan anggota keluarga untuk mengolah sampah mereka minimal dengan memilah mana yang organik dan mana yang tidak. Selanjutnya lakukan juga di sekitar rumah agar semua orang sadar dengan kondisi ini dan tidak mudah membakar sampah di ruang terbuka.

Sampah adalah masalah global yang tidak hanya dihadapi oleh Indonesia saja. Oleh karena itu ada baiknya kita bisa mengelola sampah dengan baik. Kalau memang tidak bisa mengelola, usahakan untuk mengurangi produksi sampah dan tidak membuangnya sembarangan. Meski sampah yang dibuang hanya beberapa buah saja, kemungkinan memengaruhi lingkungan dan kesehatan tetap besar.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi