Terbit: 1 January 2020 | Diperbarui: 12 May 2020
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Adrenal fatigue, familiar dengan istilah ini? Ya, lelah adalah suatu kondisi yang wajar kita alami, utamanya setelah kita melakukan berbagai rutinitas sehari-hari mulai dari bekerja, sekolah, berolahraga, dan sebagainya. Namun apa jadinya jika rasa lelah yang mendera tubuh Anda terjadi terus menerus sepanjang hari? Nah, inilah yang disebut sebagai adrenal fatigue. Kenali lebih lanjut mengenai kondisi kesehatan yang satu ini!

Adrenal Fatigue (Kelelahan Adrenal): Mitos atau Fakta?

Apa Itu Adrenal Fatigue?

Adrenal fatigue adalah istilah yang pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli pengobatan alternatif yaitu James Wilson, Ph.D pada tahun 1998. Menurutnya, kelelahan adrenal adalah sekumpulan gejala yang muncul akibat adanya masalah pada kelenjar adrenal. Gejala-gejala yang dimaksud meliputi rasa lelah pada tubuh yang diiringi oleh nyeri, gangguan tidur, gangguan pencernaan, hingga rasa cemas.

Tak hanya itu, sejumlah kondisi lain seperti stres dan penyakit lainnya yakni flu, pneumonia, dan bronkitis juga ditengarai menjadi pemicu terjadinya kelelahan adrenal ini. Akan tetapi, kondisi medis yang disampaikan oleh Wilson—juga dipercaya oleh banyak ahli pengobatan alternatif—tersebut masih dipertanyakan eksistensinya di kalangan praktisi medis terutama para endokrinologis. Pasalnya, hingga kini belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa kelelahan adrenal adalah suatu kondisi medis.

Adrenal Fatigue: Mitos atau Fakta?

Pada tubuh ada yang namanya kelenjar adrenal, letaknya tepat di atas ginjal. Kelenjar adrenal (adrenal glands) ini bertugas untuk memproduksi hormon kortisol atau ‘hormon stres’. Manakala Anda sedang dilanda stres, hormon adrenalin akan melepaskan kortisol yang lantas diiringi dengan peningkatan tekanan darah dan detak jantung.

Saat stres yang Anda alami tak kunjung usai, produksi hormon kortisol yang juga tak kunjung usai diproduksi (diduga) menyebabkan kelenjar adrenal“kelelahan”. Inilah yang lantas memunculkan istilah adrenal fatigue tersebut.

Masalahnya, sebuah studi yang dirilis oleh BMC Endocrine Disorder pada tahun 2016 mengatakan jika tidak ada perbedaan yang signifikan antara kadar hormon kortisol orang sehat dengan mereka yang dianggap mengalami kelelahan adrenal tersebut.

The Endocrine Society, sebuah komunitas yang beranggotakan para endokrinologis (praktisi medis yang menangani berbagai penyakit terkait hormon dan kelenjar) mengatakan bahwa tidak ada yang namanya kelelahan adrenal. Sejumlah gejala yang dianggap sebagai ciri-ciri kondisi ini adalah gejala umum yang juga bisa disebabkan oleh kondisi medis lainnya.

Memang, apa saja ciri-ciri yang dipercaya sebagai kelelahan adrenal tersebut?  Ini dia di antaranya:

  • Kelelahan kronis
  • Otot melemah
  • Nyeri badan
  • Nyeri kepala
  • Mual dan muntah
  • Tekanan darah menurun
  • Berat badan menurun
  • Perubahan suasana hati
  • Perubahan warna kulit (menjadi lebih gelap)
  • Gangguan tidur
  • Gangguan pencernaan

Faktanya, gejala-gejala di atas lebih umum dialami oleh mereka yang mengalami kondisi adrenal insufficiency. Jika adrenal fatigue masih berupa mitos, maka adrenal insufficiency adalah masalah kesehatan yang sudah diakui secara medis.

Adrenal insufficiency adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya masalah pada kelenjar adrenal sehingga berdampak pada kurangnya produksi hormon adrenalin dan hormon kortisol. Penyakit ini dapat didiagnosis melalui tes darah. Sejumlah penyakit yang berkaitan dengan kondisi ini meliputi:

  • Tumor kelenjar adrenal
  • Penyakit Addison
  • Penyakit Cushing
  • Congenital adrenal hyperplasia
  • X-linked adrenoleukodystrophy

Pada kasus yang sudah parah, adrenal insufficiency bahkan menyebabkan komplikasi seperti:

  • Sakit punggung bagian bawah
  • Muntah yang terjadi terus-menerus
  • Dehidrasi
  • Hilang kesadaran

Selain adrenal insufficiency, sejumlah penyakit yang ditandai dengan ciri dan gejala tersebut adalah:

  • Sleep apnea (gangguan pernapasan saat tidur)
  • Hipotiroidisme (kurangnya produksi kelenjar tiroid)
  • Fibromyalgia (penyakit otak yang menghambat sinyal rasa sakit)
  • Depresi

Segera periksakan diri ke dokter apabila Anda mengalami ciri-ciri di atas guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Diagnosis Adrenal Fatigue

Dokter tetap akan melakukan serangkaian prosedur pemeriksaan guna memastikan keluhan yang  dialami pasien, mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan penunjang (tes darah, tes kortisol, dan lainnya).

Namun alih-alih mengatakan pasien mengalami kelelahan adrenal, dokter akan mendiagnosis gejala-gejala tersebut sebagai pertanda dari penyakit lain seperti yang sudah disebutkan di atas. Ini  karena kelelahan adrenal belum bisa dikatakan sebagai suatu penyakit.

Pengobatan Adrenal Fatigue

Adrenal fatigue bukanlah suatu kondisi medis. Pengobatan yang dilakukan adalah untuk mengatasi penyakit yang berhubungan dengan masalah kelenjar adrenal. Umumnya, dokter akan menyarankan Anda untuk menerapkan hal-hal berikut ini:

  • Menghindari makanan yang mengandung banyak gula
  • Menghindari makanan cepat saji
  • Menghindari kafein atau alkohol
  • Mengonsumsi vitamin (vitamin B dan vitamin C)
  • Mengonsumsi mineral (magnesium)
  • Istirahat yang cukup

Anda tidak disarankan untuk mengonsumsi vitamin dan mineral melalui suplemen setiap hari apabila mendapati gejala-gejala kelelahan yang berkepanjangan, merujuk pada US Food and Drug Administration (USFDA). Lebih baik kunjungi dokter guna memperoleh solusi terbaik untuk mengatasi kondisi ini.

Itu dia informasi mengenai kelelehan adrenal. Semoga bermanfaat!

 

  1. Cadegiani, Flavio A dan Claudio E. Kater. 2016. Adrenal fatigue does not exist: a systematic review. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4997656/ (Diakses pada 6 Septmber 2019)
  2. Newman, T. 2018. Is adrenal fatigue a real condition?
    https://www.medicalnewstoday.com/articles/245810.php (Diakses pada 6 Septmber 2019)
  3. Nippoldt, Todd B. Is There Such Thing as Adrenal Fatigue? https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/addisons-disease/expert-answers/adrenal-fatigue/faq-20057906 (Diakses pada 6 September 2019)
  4. Seaborg, E. 2017. The Myth of Adrenal Fatigue. https://endocrinenews.endocrine.org/myth-adrenal-fatigue/ (Diakses pada 6 September 2019)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi