DokterSehat.Com– Makanan yang sehat umumnya hanya bisa bertahan selama beberapa hari saja, jika Anda mendapati makanan yang bisa tahan selama lebih dari satu minggu apalagi makanan tersebut termasuk makanan yang sudah dimasak, maka Anda perlu mencurigainya. Pasalnya, makanan yang bisa awet hingga kurun waktu yang cukup lama, biasanya mengandung pengawet makanan.
Photo Credit : pexels.com
Pengawet makanan yang digunakan bervarian, mulai dari pengawet yang baik sampai pengawet yang tidak baik. Banyak pedagang nakal yang menggunakan bahan pengawet berbahaya yang tidak seharusnya ditambahkan ke dalam makanan. Jika penggunaaanya terlampau banyak, akan berdampak buruk bagi kesehatan seseorang, baik tua maupun muda.
Untuk itu, Anda harus mengetahui jenis-jenis pengawet makanan yang berbahaya untuk kesehatan sehingga Anda bisa tetap waspada.
1. Formalin
Beberapa waktu silam, masyarakat Indonesia dikejutkan dengan salah satu makanan yang mengandung formalin. Padahal, formalin biasa digunakan untuk mengawetkan mayat bukan makanan. Namun, masih banyak orang yang berani mencampur bahan kimia ini dengan makanan. Selain tahu, formalin juga dipakai untuk mengawetkan daging, tahu, ikan , dan makanan basah lainnya agar tetap tahan lama.
2. Rhodamin B
Rhodamin B merupakan zat pewarna sintesis yang digunakan untuk mewarnai kain. Zat ini akan sangat berbahaya jika masuk ke dalam tubuh. Meskipun berbahaya, nyatanya masih banyak orang yang mencampurkan zat rhodamin B ke dalam makanan seperti jajanan basah, roti, selai, dana makanan berwarna lainnya untuk membuat warnanya terlihat semakin cantik.
3. Boraks
Boraks juga sangat populer dikalangan masyarakat, sama seperti formalin. Boraks merupakan zat kimia yag digunakan untuk mengawetkan kayu agar tidak mudah terkena jamur. Akan tetapi, boraks juga biasa dipakai untuk bahan campuran makanan seperti bakso dan pembuatan kerupuk. Padahal, boraks mengandung natrium tetraborat yang tidak disarankan untuk dicampurkan ke dalam makanan dan dikonsumsi oleh manusia karena sangat berbahaya bagi kesehatan.
4. Methanoil Yellow
Mungkin sebagian besar orang belum mengetahui tentang zat pengawet ini. Methanol yellow merupakan zat pewarna tekstil yang sangat berbahaya jika dicampurkan ke dalam makanan. Sayangnya, masih banyak pedagang curang yang mencapurkan zat kimia berbahaya ini ke dalam bahan makanan seperti mie kuning atau kerupuk warna kuning. Efek buruk dari methanol yellow jika dikonsumsi terlalu banyak adalah dapat merusak ginjal.