DokterSehat.Com– Meski tidak disertai bukti penelitian yang kuat, nyatanya kita sangat sering mengikuti mitos pemilihan makanan yang ternyata tidak sepenuhnya benar lo.
Tentu sering ya kita mendengar bahwa makanan organik adalah makanan yang baik. Hal-hal semacam ini menjadi suatu kepercayaan atau mitos di kalangan banyak orang. Namun kita tentu harus mampu memilih dengan tepat sehingga tidak terjebak dalam mitos yang salah.
Pakar kesehatan, Melinda Ratini dari Web MD menyebutkan beberapa mitos yang sering dipercayai namun tidak sepenuhnya benar, yaitu:
1. Makanan dengan klaim rendah atau bebas lemak merupakan yang terbaik
Dibandingkan memilih makanan kemasan, utamanya jajanan, dengan klaim rendah lemak. Akan lebih efektif jika kita memilih makanan segar yang memang rendah lemak, misalnya daging bagian dalam atau daging unggas tanpa kulit. Pada makanan kemasan klaim rendah, atau bahkan bebas, lemak sebenarnya masih memiliki kandungan lemak meskipun sedikit.
2. Makanan organik adalah yang paling sehat
Meskipun makanan organik memiliki berbagai keunggulan, namun bukan berarti makanan non-organik menjadi tidak sehat ya. Makanan non-organik sama-sama memiliki kandungan gizi yang baik. Yang paling penting diperhatikan adalah penanganan makanan non-organik pada proses pencucian agar kandungan kimia pada bahan benar-benar hilang. Hal ini akan mendukung kualitas makanan non-organik yang sama baiknya dengan makanan organik.
3. Makanan dalam bentuk segar adalah yang terbaik
Makanan segar sama baiknya dengan makanan olahan, misalnya makanan kalengan atau makanan beku. Mengapa? Umumnya bahan makanan yang akan dibuat sebagai bahan makanan olahan merupakan bahan makanan yang terstandar dan berkualitas industri. Namun umumnya kandungan gizi dan kualitas bahan makanan sama-sama baik kita konsumsi sebagai variasi jenis asupan makanan.
Nah, itu dia tiga mitos yang ternyata tidak benar terkait makanan, jadi Anda jangan memercayai ketiganya ya.