DokterSehat.Com- Belakangan ini media sosial dihebohkan dengan selebritis wanita yang diragukan jenis kelaminnya gara-gara beredar foto yang menunjukkan dirinya memiliki jakun. Sebagaimana kita ketahui, jakun dianggap sebagai salah satu ciri khas yang hanya dimiliki oleh pria. Apakah sebenarnya wanita juga tidak bisa memiliki jakun?
Mungkinkah wanita memiliki jakun?
Pakar kesehatan menyebut jakun sebagai tonjolan pada bagian laring, tepatnya di bagian atas kelenjar tiroid. Keberadaan jakun pada pria biasanya disebabkan oleh ukuran kotak suaranya yang lebih besar dibandingkan dengan yang ada dimiliki wanita. Karena alasan inilah suara pria juga cenderung lebih berat dan besar dibandingkan dengan wanita.
Menariknya, sebenarnya wanita juga memiliki jakun. Hanya saya, ukuran dan bentuknya berbeda dengan yang dimiliki pria. Jakun pada pria bisa menyebabkan benjolan dengan sudut sampai 90 derajat. Sementara jakun yang ada pada wanita memiliki sudut lebih landai, yakni sekitar 120 derajat. Karena alasan inilah jakun pada wanita cenderung tersamarkan dan tidak terlihat.
Selain itu, struktur tulang leher pada kaum pria juga cenderung lebih tebal dibandingkan dengan yang dimiliki wanita. Karena alasan ini juga jakun pada pria terlihat jauh lebih menonjol daripada pada wanita.
Mengenal jakun lebih dalam
Pakar kesehatan menyebut jakun biasanya mulai muncul di usia remaja, tepatnya saat seseorang memasuki masa puber. Dalam dunia medis, jakun disebut sebagai prominentia laryngea. Meskipun ikut bergerak saat kita menelan makanan, jakun sebenarnya tidak ada kaitan sama sekali dengan makanan yang kita konsumsi.
Sebelum memasuki usia remaja, suara anak laki-laki dan perempuan cenderung mirip karena ukuran laringnya yang biasanya sama. Hanya saja, saat memasuki usia pubertaas, pada remaja pria terjadi pertumbuhan laring demi memberikan ruang bagi tulang rawan yang melindungi pita suara. Perkembangan laring pada wanita sebenarnya juga terjadi, namun tidak sebesar yang dialami oleh pria. Karena alasan inilah suara pria cenderung semakin besar dan memberat, hal yang cukup jarang terjadi pada wanita.
Tidak terkait dengan kemampuan seksual
Banyak orang yang mengaitkan ukuran jakun dengan kemampuan seksual seorang pria. Sebagai contoh, mereka yang berjakun menonjol dan memiliki suara yang berat dianggap sebagai pria dengan kemampuan seksual yang tinggi. Padahal, menurut pakar kesehatan, tidak ada kaitan sama sekali antara hal ini. Kadar hormon testosteron pria sama sekali tidak mempengaruhi ukuran jakun pria
Hanya saja, pria dengan bentuk tubuh lebih kurus biasanya memang cenderung memiliki jakun yang lebih menonjol. Sementara itu, pria yang mengalami masalah berat badan berlebih memang cenderung lebih rentan mengalami gangguan keseimbangan hormon, termassuk hormon terstosteron.
Ukuran jakun bisa diubah?
Meskipun termasuk dalam hal yang wajar, pakar kesehatan menyebut ada banyak orang yang ternyata kurang nyaman dengan keberadaan jakun yang menonjol. Hal ini disebabkan oleh saat gugup, kita cenderung menelan ludah sehingga membuat jakun terlihat naik turun dan akhirnya menunjukkan kondisi psikologis kita.
Pakar kesehatan menyebut prosedur operasi bisa digunakan untuk menurunkan benjolan pada jakun. Hanya saja, menjalankan prosedur operasi tentu akan memberikan risiko tersendiri seperti munculnya jaringan parut bekas operasi atau memicu perubahan suara.
Selain prosedur operasi, pakar kesehatan menyebut belum ditemukan cara lain untuk mengubah ukuran jakun. Hal ini berarti, jika ada orang atau iklan yang menyebut ada cara alami yang bisa dilakukan untuk menurunkan ukuran jakun, bisa dipastikan bahwa hal ini tidak benar.