DokterSehat.Com – Kanker serviks adalah salah satu penyebab kematian terbesar dari wanita setelah kanker payudara. Oleh karena itu pencegahan harus dilakukan sejak dini agar sel kanker yang berada di serviks atau leher rahim ini bisa segera dideteksi dengan cepat.
Nah, untuk mendeteksi ada atau tidaknya sel kanker pada serviks, wanita harus melakukan pap smear. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan semacam alat ke dalam vagina hingga sampai ke jaringan dekat serviks.
Selanjutnya jaringan yang diambil dari serviks akan diteliti di laboratorium untuk mengetahui ada atau tidaknya kanker. Kalau ada sel kanker, wanita harus segera melakukan pengobatan agar tidak parah.
Oh ya, kalau Anda masih akan menjalani prosedur pap smear, coba simak beberapa ulasan di bawah ini, ya.
Persiapan pap smear untuk pertama kali
Sebelum melakukan pap smear ada beberapa hal yang dilarang untuk dilakukan agar sel yang diambil benar-benar asli dan tidak tercampur dengan bahan lain yang masuk ke dalam vagina.
- Jangan melakukan hubungan badan dengan pasangan selama 2 hari atau 48 jam sebelum melakukan pengecekan pap smear. Kalau Anda terlanjur melakukannya lebih baik tunggu hingga 2-3 hari lagi,
- Jangan menggunakan cairan pelumas tambahan karena bisa menyebabkan perubahan sel yang ada di serviks.
- Jangan membersihkan vagina dengan cairan berbahan kimia baik itu di luar atau ke dalam dengan teknik douching. Bersihkan saja dengan air jangan dicampur dengan bahan lainnya.
- Tidak sedang mengalami gangguan pada vagina entah karena infeksi atau peradangan. Wanita yang mengalami keputihan tidak dianjurkan untuk pap smear dan harus menunggu sampai sembuh.
- Wanita yang sedang haid juga tidak diperkenankan untuk melakukan pap smear. Saat darah haid keluar, area di sekitar serviks bisa saja mengalami perubahan sehingga sel kanker bisa saja tidak terdeteksi dengan baik.
Wanita yang harus melakukan pap smear
Wanita yang diwajibkan untuk melakukan pap smear adalah mereka yang sudah aktif secara seksual. Wanita yang sudah aktif secara seksual disarankan untuk melakukan pengecekan kanker serviks ini pada tahu pertama setelah pernikahan.
Kalau wanita sudah pernah melakukan pap smear untuk pertama kali, pengecekan rutin juga harus dilakukan. Dokter menyarankan pap smear tetap dilakukan setiap 3 tahun sekali.
Dalam tiga tahun kemungkinan virus HPV masuk dan menyebabkan gangguan bisa saja terjadi. Untuk itu wanita yang mendapati adanya kutil pada vagina disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan agar tahu apakah HPV yang menginfeksi tubuh hanya berubah jati kutil atau berubah juga menjadi kanker.
Wanita belum aktif secara seksual dan vaksinasi HPV
Pap smear biasanya dilakukan pada mereka yang sudah aktif secara seksual. Metode yang dilakukan adalah memasukkan alat ke dalam vagina hingga sampai ke serviks. Nah, pada wanita yang belum melakukan aktivitas seksual cara ini tentu akan merobek selaput dara.
Lantas bagaimana mencegah munculnya kanker serviks pada wanita yang belum berhubungan badan? Jawabannya adalah dengan vaksinasi HPV. Remaja wanita yang sudah mulai puber disarankan mendapatkan vaksinasi HPV agar kemungkinan terjadi penularan bisa dicegah,
Cara lain yang bisa dilakukan untuk melakukan pencegahan kanker serviks adalah dengan mengambil carian di sekitar mulut vagina. Cara ini tidak akan merusak selaput dara sehingga wanita tidak perlu khawatir kalau selaput daranya akan robek dan dianggap tidak perawan.
Selama menikah dan berkeluarga, berapa kali Anda melakukan prosedur pap smear? Jika belum pernah, segera lakukan, ya!