Terbit: 10 August 2021 | Diperbarui: 30 March 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Pendarahan vagina merupakan sesuatu yang normal jika terjadi pada wanita saat waktu datang bulan tiba. Namun, pendarahan pada vagina juga dapat berhubungan dengan gangguan pada sistem reproduksi, masalah medis, atau karena obat-obatan tertentu. Simak penjelasan lengkap mengenai penyebab hingga cara mengatasinya.

Pendarahan Vagina: Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Mengenali Berbagai Penyebab Pendarahan Vagina

Pada dasarnya, pendarahan vagina dianggap tidak normal jika terjadi diluar periode menstruasi, ketika aliran darah haid lebih ringan atau berat dari biasanya, di bawah usia 9 tahun, saat hamil, atau setelah menopause.

Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa menyebabkan pendarahan vagina, antara lain:

  • Beberapa infeksi menular seksual, seperti klamidia.
  • Infeksi serviks atau lapisan rahim.
  • Gangguan pembekuan darah, seperti penyakit von Willebrand.
  • Kondisi kesehatan lainnya, seperti penyakit hati atau penyakit ginjal kronis.
  • Fibroid atau polip. Ini adalah tumor jinak yang tumbuh di lapisan otot rahim.
  • Sindrom polikistik ovarium. Jika Anda memiliki kondisi ini, indung telur (ovarium) tidak melepaskan sel telur yang matang dan subur. Ovarium Anda membesar dengan kantung berisi cairan yang mengelilingi sel telur. Kondisi ini diakibatkan ketidakseimbangan hormon. Tubuh membuat terlalu banyak hormon pria (androgen), biasanya dialami oleh wanita yang jarang berolahraga dan obesitas. Hal inilah yang dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur, bercak, dan terkadang tidak ada menstruasi sama sekali. Bahkan wanita dengan sindrom ini sulit memiliki keturunan.
  • Kanker pada organ reproduksi. Kanker rahim adalah kasus yang sering terjadi pada wanita yang sudah mengalami menopause. Jika Anda berusia di atas 40 tahun dan mengalami bercak di luar jadwal menstruasi, konsultasikan kepada dokter.
  • Saat seorang wanita mendekati menopause, siklus menstruasi mungkin lebih sulit diprediksi. Perubahan tingkat hormon dan lapisan rahim yang menjadi lebih tebal, terkadang dapat menyebabkan bercak.
  • Kontrasepsi hormonal. Jika Anda menggunakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon (pil, patch, suntikan, cincin, atau implan), Anda mungkin mengalami pendarahan vagina selama 3 bulan pertama. Hormon ekstra inilah yang membuat perubahan pada lapisan rahim.
  • Pendarahan vagina juga bisa terkait dengan kehamilan. Jika pendarahan terjadi saat usia kandungan di bawah 12 minggu, menandakan masalah serius seperti kehamilan ektopik atau keguguran. Sedangkan jika pendarahan terjadi saat usia kandungan di atas 12 minggu, hal itu juga bisa menandakan masalah seperti plasenta previa.
  • Penyakit radang panggul. Keadaan ini menyebabkan peradangan atau infeksi pada rahim, saluran tuba, atau ovarium, sejumlah kondisi yang dapat menyebabkan perdarahan abnormal.

Penyebab Lain yang Jarang Terjadi

Penyebab lain yang kurang umum dari perdarahan pada vagina yang juga harus diwaspadai adalah:

  • Pelecehan seksual.
  • Terdapat benda asing di dalam vagina, misalnya kondom yang tertinggal.
  • Kanker serviks, rahim, ovarium, atau vagina.
  • Stres emosional yang ekstrem dan olahraga yang berlebihan. Namun olahraga berlebihan lebih sering menyebabkan tidak adanya menstruasi (amenore).
  • Penyakit lain, seperti hipertiroidisme atau diabetes.

Selain itu, pendarahan yang terjadi beberapa minggu pertama setelah melahirkan atau aborsi juga dapat terjadi karena rahim tidak berkontraksi ke ukuran sebelumnya, atau karena jaringan janin tetap berada di dalam rahim (sisa konsepsi).

 

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Penanganan dari dokter diperlukan jika pendarahan yang Anda alami disertai dengan beberapa gejala seperti:

  • Rasa sakit di perut bagian bawah.
  • Demam.
  • Gejala yang memburuk atau terjadi lebih sering.
  • Pendarahan terjadi saat hamil.

Pengobatan Pendarahan Vagina

Pada dasarnya, perawatan untuk mengatasi pendarahan pada vagina tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Pengobatan dilakukan setelah dokter menentukan penyebabnya dengan pasti.

Berikut contoh pengobatan yang bisa dilakukan, di antaranya:

  • Jika penyebab perdarahan adalah kurangnya ovulasi (anovulasi), dokter mungkin meresepkan progesteron untuk diminum secara berkala. Selain itu, dokter mungkin juga meresepkan kontrasepsi oral yang mengandung progesteron untuk mencapai keseimbangan hormon yang tepat.
  • Jika penyebab perdarahan vagina tidak teratur adalah perubahan prakanker pada lapisan rahim, obat progesteron dapat diresepkan untuk mengurangi penumpukan jaringan lapisan rahim prakanker, hal ini diperlukan dalam upaya untuk menghindari operasi.
  • Bila seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama kurang dari enam bulan dan mengalami pendarahan yang tidak teratur, penyebabnya mungkin karena mendekati menopause. Selama masa transisi ini, seorang wanita kadang-kadang ditawarkan kontrasepsi oral untuk membentuk pola perdarahan yang lebih teratur dan untuk meredakan hot flashes

Perawatan Lainnya yang Bisa Dilakukan

  • Jika penyebab perdarahan vagina tidak teratur adalah polip atau pertumbuhan tumor jinak, keadaan ini kadang-kadang diatasi melalui pembedahan untuk mengontrol perdarahan. Kondisi ini tidak dapat diobati dengan obat-obatan.
  • Jika penyebab perdarahan adalah infeksi, antibiotik diperlukan. Perdarahan selama kehamilan memerlukan evaluasi segera oleh dokter kandungan. Endometriosis dapat diobati dengan obat-obatan atau pembedahan (seperti laparoskopi).
  • Terkadang, penyebab perdarahan yang berlebihan tidak terlihat setelah tes selesai (perdarahan uterus abnormal). Dalam kasus ini, kontrasepsi oral dapat meningkatkan kontrol siklus dan mengurangi perdarahan.
  • Jika perdarahan berlebihan dan tidak dapat dikendalikan dengan obat-obatan, prosedur pembedahan yang disebut dilatasi dan kuretase mungkin diperlukan. Selain mengurangi pendarahan yang berlebihan, prosedur ini menyediakan jaringan yang dapat dianalisis untuk informasi tambahan guna menyingkirkan kelainan pada lapisan rahim.
  • Kadang-kadang, histerektomi diperlukan ketika obat hormonal tidak dapat mengontrol perdarahan yang berlebihan. Namun, jika penyebab pendarahan adalah pra-kanker atau kanker, operasi ini hanya boleh menjadi pilihan setelah solusi lain telah dicoba.

Meski pendarahan vagina abnormal adalah sesuatu yang jarang terjadi, namun keadaan tersebut juga bisa menandakan sesuatu yang lebih serius atau bahkan mengancam jiwa, seperti polip, gangguan pendarahan, infeksi, atau cedera. Pada kasus yang jarang terjadi, bercak terkadang bisa menjadi tanda kanker. Oleh karena itu, pemeriksaan oleh dokter diperlukan untuk menentukan penyebabnya dengan pasti.

paket obat isolasi mandiri doktersehat

 

  1. Anonim. Abnormal Vaginal Bleeding. https://www.uofmhealth.org/health-library/abvbd. (Diakses pada 10 Agustus 2021).
  2. Anonim. 2020. Spotting Between Periods. https://www.webmd.com/women/spotting-between-periods. (Diakses pada 10 Agustus 2021).
  3. Stöppler, Melissa Conrad. 2020. Vaginal Bleeding. https://www.medicinenet.com/vaginal_bleeding/article.htm. (Diakses pada 10 Agustus 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi