DokterSehat.Com – Wanita bisa mengalami perdarahan setiap bulan dari vagina karena mereka mengalami menstruasi. Hal ini sangat wajar dan tidak perlu dicemaskan. Kalau wanita berhenti menstruasi padahal masih subur lah yang harus diwaspadai. Meski demikian, bagaimana kalau perdarahan terjadi luar siklus menstruasi? Misal mengalami spotting beberapa kali dan cukup mengganggu.
Penyebab spotting dan penanganannya pada wanita
Spotting atau perdarahan ringan kerap terjadi pada wanita. Darah yang tidak banyak kerap menempel di celana dalam atau keluar bersamaan dengan urine. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal baik itu yang wajar atau karena ada gangguan kesehatan.
-
Kehamilan
Saat wanita mengalami kehamilan, kemungkinan besar mereka akan mengalami perdarahan ringan atau spotting. Kondisi ini bisa terjadi karena ada implantasi di dinding rahim yang membuat calon janin tertanam di sana dan tumbuh. Selanjutnya Anda akan merasakan ada darah keluar meski tidak banyak.
Perdarahan akibat implantasi ini tidak berjalan lama. Biasanya 1-2 hari saja sudah selesai. Selanjutnya Anda tidak akan merasakan apa pun. Kalau kehamilan berjalan dengan baik, beberapa orang wanita akan mengalami morning sickness. Kondisi ini menjadi tanda yang sangat umum dan pasangan harus segera memeriksakannya ke dokter kandungan.
-
Gangguan kelenjar tiroid
Gangguan kelenjar tiroid menyebabkan terjadinya hipertiroidisme dan hipotiroidisme. Gangguan ini menyebabkan Anda mengalami banyak masalah pada menstruasi dan juga hormon. Kondisi seperti perdarahan ringan akan sering terjadi.
-
Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksual juga menyebabkan perdarahan pada seseorang. Perdarahan ini terjadi kalau ada luka atau infeksi dan inflamasi yang parah. Tanda lain dari penyakit ini adalah nyeri, panas, gatal, dan tidak nyaman saat digunakan untuk bercinta.
-
Stres yang berlebihan
Stres yang berlebihan akan mengganggu fungsi hormon pada tubuh wanita. Gangguan seperti tidak bisa menstruasi secara lancar hingga spotting bisa saja terjadi. Kurangi stres yang Anda miliki dengan melakukan beberapa hal seperti meditasi, yoga, atau pelesir.
-
Pengaruh obat
Obat juga bisa menyebabkan beberapa masalah seperti spotting. Beberapa jenis obat yang memiliki efek ini terdiri dari anticoagulants, corticosteroids, tricyclic antidepressants, dan phenothiazines. Kalau Anda menggunakan salah satu obat itu, harus memperhatikan resep dari dokter dan jangan asal minum.
-
Berat badan
Wanita memang cenderung memiliki tubuh yang lebih berlemak dibandingkan dengan pria. Meski demikian, mereka tetap disarankan untuk menjaga tubuhnya ada pada kondisi normal. Kalau sampai mengalami obesitas yang berlebihan, wanita bisa mengalami gangguan siklus menstruasi dan spotting.
Cara terbaik untuk menurunkan berat badan agar spotting dan gangguan menstruasi tidak terjadi adalah dengan olahraga atau mengatur pola makan. Lakukan perlahan-lahan asal konsisten sehingga tubuh tidak kaget dan Anda malah menjadi sakit-sakitan karena lelah olahraga dan diet.
-
Kanker
Perdarahan ringan seperti spotting hingga agak berat bisa jadi tanda dari penyakit berbahaya yang ada di dalam vagina dan sistem reproduksi wanita. Penyakit ini terdiri dari kanker serviks, kanker ovarium, hingga kanker endometrium. Kalau kanker sudah semakin parah dan tumbuh dengan cepat, perdarahan akan semakin sering terjadi.
Penanganan pada perdarahan bisa dilakukan dengan mengatasi kanker terlebih dahulu. Kalau kanker masih dalam tahap ringan mungkin bisa diatasi dengan kemoterapi, operasi, dan hormon terapi. Namun, kalau sudah parah akan sulit diatasi, apalagi sudah menyebar ke orang lain di sekitarnya.
Spotting dan alat kontrasepsi
Melakukan KB atau menggunakan alat kontrasepsi akan memengaruhi hormon yang ada di dalam tubuh. Perubahan hormon ini bisa menyebabkan beberapa wanita mengalami perdarahan. Kondisi ini membuat wanita jadi sering tidak nyaman. Berdasarkan studi yang dilakukan pada tahun 2016, spotting karena kontrasepsi terjadi meliputi:
- KB implan. Implan jenis etonogestrel kerap menyebabkan perdarahan meski tidak terlalu banyak.
- KB suntik atau injeksi. Beberapa jenis obat yang digunakan untuk injeksi KB ini bisa menyebabkan perdarahan ringan. Umumnya obat dengan kandungan progestin yang memicu masalah ini.
- KB IUD. Karena dipasang pada uterus dan kadang menyenggol dinding rahim kemungkinan besar akan menyebabkan perdarahan. Apalagi saat baru saja dipasang atau dilepas.
- KB pil. Beberapa orang mengalami perdarahan ringan saat memulai, menghentikan, atau terlewat minum kontrasepsi jenis ini.
Pemeriksaan dokter
Kalau Anda sering mengalami perdarahan di vagina dan terkesan aneh, lebih baik segera memeriksakan diri ke dokter. Atau kalau beberapa hal di bawah ini muncul, segera lakukan cek kondisi tubuh agar diketahui penyebabnya.
- Perdarahan terjadi lebih dari sekali bahkan lebih dari dua kali dalam satu kali waktu. Kalau Anda mendekati menstruasi mungkin saja wajar. Namun, kalau waktu menstruasi masih sangat lama, tentu memunculkan tanda tanya besar.
- Tidak ada penjelasan yang tepat untuk perdarahan. Kalau setelah perdarahan Anda cek urine dengan test pack lalu positif, bisa jadi karena implantasi. Namun, kalau tidak alasan, segera ke dokter untuk memeriksakan diri.
- Perdarahan terjadi setelah Anda mengalami menopause. Wanita yang mengalami menopause tidak akan mengeluarkan darah dari vagina secara normal. Kalau sampai terjadi perdarahan ringan, berarti sedang ada yang tidak beres.
- Perdarahan ringan mendadak membesar dari perdarahan yang besar. Bahkan, mirip dengan menstruasi pertama yang darahnya lebih banyak dan membuat Anda jadi sangat lemas.
- Mengalami nyeri di perut bagian bawah, lelah berlebihan, dan mendadak pusing kalau perdarahan muncul.
Inilah beberapa hal yang bisa Anda pahami tentang spotting dan beberapa hal yang menyebabkannya. Jadi, kita bisa membuat kesimpulan kalau spotting tidak selalu berhubungan dengan gangguan berbahaya. Namun, kalau ada gejala lain, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter agar kondisi tubuh yang menurun bisa segera diatasi.