Terbit: 5 October 2020
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Sebagian besar wanita mungkin bertanya seputar penyebab payudara kendur. Sebenarnya, payudara kendur adalah perubahan postur tubuh wanita yang natural akibat penuaan, namun ada beberapa faktor lain yang memengaruhinya. Ketahui apa saja faktor payudara kendur dan tips mengatasinya.

11 Penyebab Payudara Kendur yang Harus Diketahui

Penyebab Payudara Kendur yang Harus Diketahui

Ptosis adalah istilah medis untuk payudara kendur. Payudara wanita terbentuk dari ligamen, jaringan otot, dan lemak yang dapat berubah akibat faktor usia dan beberapa faktor lainnya sehingga menjadi kendur di kemudian hari. Ketahui apa saja faktor yang menyebabkan payudara kendur agar Anda dapat mencegahnya, termasuk:

1. Faktor Usia

Usia adalah faktor utama yang menyebabkan perubahan tubuh seseorang, termasuk perubahan bentuk dan ukuran payudara wanita. Tidak diketahui dengan pasti pada usia berapa wanita mulai mengalami perubahan bentuk payudara karena tergantung pada faktor hormon, genetik, dan gaya hidup.

Seiring bertambahnya usia, wanita kehilangan elastisitas kulit, jaringan payudara meregang, dan ligamen yang menjaga bentuk payudara juga menyusut. Produksi hormon estrogen yang menurun juga memengaruhi kekuatan ligamen dan elastisitas kulit, sehingga payudara menjadi kendur. Wanita yang mengalami penuaan dini mungkin mengalami gejala payudara kendur pada usia 30-an atau lebih muda.

2. Efek Samping Merokok

Ada banyak peringatan akan bahaya merokok bagi wanita bukan karena masalah gender, namun dampak kerugian kesehatan dan kecantikan yang mungkin dialami. Wanita yang merokok dalam jangka panjang memiliki risiko penuaan dini lebih cepat.

Setiap kali Anda mengisap rokok, terdapat karsinogen (zat penyebab sel kanker) yang diproduksi dari rokok dan dipaparkan dalam asap rokok. Zat tersebut akan memecah elastin (protein pada kulit untuk menjaga elastisitas kulit) sehingga kulit jadi lebih mudah kendur, termasuk kulit yang menjaga bentuk payudara.

 

3. Kekurangan Vitamin C

Vitamin C adalah vitamin esensial yang berperan sebagai antioksidan untuk meningkatkan sistem imun. Vitamin C juga membantu produksi kolagen, yaitu protein untuk mendukung struktur jaringan tubuh, ligamen, sel, pembuluh darah, dan juga meningkatkan elastisitas kulit.

Kekurangan vitamin C dapat membuat kulit kendur. Zat kolagen dan elastin yang diproduksi dari vitamin C juga dapat mendukung kecantikan kulit secara umum dan menjaga bentuk jaringan payudara tetap kuat dan sehat.

4. Menopause

Menopause adalah berakhirnya siklus menstruasi wanita yang disebabkan oleh faktor usia dan perubahan hormon. Menopause umumnya terjadi setelah usia 45-55 tahun.

Memasuki masa menopause, wanita mengalami penurunan hormon estrogen yang juga bertanggung jawab atas elastisitas kulit. Berdasarkan laporan dari Dermato-Endocrinology, kekurangan hormon estrogen memicu penuaan kulit yang berdampak pada kekuatan kulit pada payudara.

5. Kenaikan Berat Badan yang Diikuti Penurunan Berat Badan Secara Drastis

Saat wanita mengalami kenaikan berat badan secara drastis, maka jaringan lemak di payudara juga akan meningkat dan kulit di payudara mengalami peregangan. Bila wanita tersebut kemudian mengalami penurunan berat badan dalam durasi yang singkat, lemak payudara akan menyusut dan kulit menjadi kendur.

Fluktuasi berat badan ini menyebabkan payudara menjadi kendur. Umumnya, kondisi ini terjadi pada ibu hamil. Saat hamil ukuran payudara membesar dan menyusut setelah melahirkan. Peregangan kulit, ligamen, dan jaringan di sekitarnya membuat payudara kendur.

6. Faktor Gravitasi

Gravitasi adalah ilmu eksak dari ilmuwan Newton yang menjelaskan fenomena kekuatan alam yang menyebabkan gaya tarik-menarik di mana semua benda berenergi dan bermassa akan mengorbit ke bawah. Gaya gravitasi juga berlaku pada tubuh manusia.

Tarikan gaya gravitasi selama bertahun-tahun akan membuat payudara menurun. Wanita dengan payudara besar akan terpengaruh gaya gravitasi lebih cepat dan lebih besar daripada wanita dengan payudara kecil.

7. Kehamilan Berkali-kali

Berdasarkan laporan yang dipublikasikan dalam Aesthetic Surgery Journal, menyusui bukan termasuk penyebab payudara kendur. Fluktuasi berat badan selama kehamilan dan setelah melahirkan adalah faktor risiko payudara kendur. Hasil penelitian juga membuktikan tidak ada perbedaan derajat ptosis payudara antara wanita yang menyusui dan tidak menyusui.

8. Perubahan Hormon

Wanita memiliki dua hormon seks utama, yaitu hormon estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini saling berperan untuk reproduksi, siklus menstruasi, dan kehamilan. Fungsi hormon estrogen juga untuk membentuk karakteristik sekunder seks wanita seperti ukuran dan bentuk payudara, pinggul, kemaluan, rambut, dan lainnya.

Perubahan hormon estrogen dan progesteron akibat faktor usia juga memengaruhi bentuk payudara. Pasalnya, penurunan produksi hormon estrogen akan mengubah struktur, volume jaringan, ligamen, dan elastisitas kulit payudara.

 

9. Faktor Genetik

Cari tahu bagaimana gen wanita di keluarga Anda. Genetika juga berpengaruh pada ukuran payudara, kekuatan ligamen, kepadatan jaringan, dan volume payudara. Walaupun demikian, Anda dapat menjaga bentuk tubuh dengan olahraga rutin dan konsumsi makanan sehat.

10. Bentuk dan Ukuran Payudara

Wanita yang memiliki payudara lebih kecil dengan struktur bulat cenderung memiliki jaringan lebih kuat dan tidak cepat kendur. Sebaiknya, wanita dengan ukuran payudara besar dan bulat lebih cenderung mudah kendur akibat faktor usia dan gravitasi.

11. Kekurangan Kolagen

Wanita muda memproduksi kolagen yang cukup secara alami sehingga kulit dan tubuhnya masih terjaga. Sementara wanita dengan usia lebih lanjut atau mengalami penuaan dini mengalami penurunan produksi kolagen di tubuhnya.

Kekurangan kolagen menyebabkan penurunan elastisitas kulit, kerutan, kulit kurang lembap, penurunan vaskularisasi, dan juga perubahan bentuk payudara. Maka dari itu, disarankan untuk selalu makan makanan bergizi tinggi kolagen seperti ikan, seafood, susu, telur, daging, sayuran merah dan hijau, ayam, dan makanan dengan asam amino.

Mitos Terkait Payudara Kendur

Ada berbagai rumor tentang penyebab payudara kendur yang berkembang di masyarakat sejak dulu. Berikut ini beberapa faktor yang sebenarnya tidak membuat payudara kendur:

  • Menyusui tidak menyebabkan payudara kendur. Kehamilan beberapa kali yang sebenarnya menjadi faktor risiko utama.
  • Tidak memakai bra tidak menjadi faktor payudara kendur. Seorang ahli ilmu olahraga, Jean-Denis Rouillon, dari University of Besançon, Prancis melaporkan hasil studi selama 15 tahun bahwa menggunakan bra dapat melemahkan otot payudara sehingga payudara kendur.
  • Menggunakan bra dengan ukuran atau struktur yang sesuai sebenarnya tidak memengaruhi payudara, namun hanya membantu menjaga payudara. Walaupun begitu, Anda tetap disarankan untuk pakai bra khusus olahraga saat berolahraga.

Itulah penjelasan lengkap tentang penyebab payudara kendur. Anda dapat mencegah dan menjaga struktur payudara dengan menjaga berat badan ideal, jangan merokok, konsumsi makanan sehat terutama yang kaya akan kolagen, latihan otot dada, dan tetap menjaga bentuk badan selama dan pasca melahirkan. Semoga informasi ini bermanfaat.  

  1. Caporuscio, Jessica, Pharm.D. 2020. What to know about saggy breasts (breast ptosis). https://www.medicalnewstoday.com/articles/saggy-breasts. (Diakses pada 4 Oktober 2020).
  2. Murray, Donna, RN, BSN. 2020. Common Causes of Sagging Breasts and Tips for Prevention. https://www.verywellfamily.com/does-breastfeeding-cause-saggy-breasts-431780. (Diakses pada 4 Oktober 2020).
  3. Piedmont. 2020. 6 causes of breast sagging. https://www.piedmont.org/living-better/6-causes-of-breast-sagging. (Diakses pada 4 Oktober 2020).
  4. Rudenko, Jane. 2018. 10 Real Causes of Breast Sagging (and they are not what you think!). https://triptomotherhood.com/10-real-causes-of-breast-sagging. (Diakses pada 4 Oktober 2020).
  5. White, Adrian. 2018. Treating Saggy Breasts. https://www.healthline.com/health/saggy-breasts. (Diakses pada 4 Oktober 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi