DokterSehat.Com – Saat menstruasi, dinding rahim yang menebal akan luruh dan akhirnya menjadi darah. Peluruhan ini terjadi secara alami karena tubuh merespons tidak adanya sel tekur yang dibuahi dan janin yang menempel. Darah yang keluar dari vagina sedikit berbeda dengan darah yang keluar akibat luka di tangan. Salah satu perbedaan yang terlihat adalah aromanya yang amis cukup pekat.
Beberapa wanita yang belum tahu banyak tentang darah saat menstruasi mungkin akan panik dan bertanya-tanya. Sebenarnya apa yang terjadi pada tubuh? Apakah aroma amis yang cukup pekat ini normal atau karena ada gangguan pada sistem reproduksi.
Nah, untuk menjawab pertanyaan di atas, simak dahulu kenapa darah menstruasi memiliki aroma amis yang cukup pekat di bawah ini.
-
Lama darah tersimpan
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, darah yang keluar dari vagina terjadi akibat peluruhan. Saat peluruhan ini terkadang darah tidak langsung keluar. Ada darah yang keluar langsung dalam jumlah banyak dan ada juga yang sedikit-sedikit hingga darah terakhir kadang suka tertinggal dan keluar pada siklus menstruasi selanjutnya.
Darah yang tertinggal cukup lama di dalam vagina ini biasanya bercampur dengan bakteri. Percampuran ini menyebabkan aroma yang keluar sangat khas. Anda bisa membedakan dengan mudah mana darah dari menstruasi dan mana darah segar yang keluar akibat tubuh terluka atau mungkin mimisan.
-
Darah bercampur dengan beberapa hal
Pada dasarnya semua darah berbau amis karena mengandung zat besi yang tinggi. Semua darah yang ada di tubuh menguarkan bau yang sama meski darah menstruasi sedikit berbeda dan aromanya cukup khas. Perbedaan aroma ini terjadi karena beberapa faktor seperti tercampur dengan bakteri, tercampur dengan cairan vagina, dan jaringan yang mengelupas.
Bau yang khas ini sebenarnya normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Kalau Anda mengalami perdarahan yang cukup hebat dan durasi menstruasi yang cukup lama, Anda boleh segera memeriksakan diri untuk mengetahui apa yang terjadi pada tubuh. Biasanya rasa sakit berlebihan hingga perdarahan disebabkan oleh endometriosis hingga mioma.
-
Kelembapan vagina meningkat
Faktor ketiga yang menyebabkan aroma dari vagina sangat amis dan pekat adalah kelembapannya yang naik. Kalau Anda sering menggunakan celana yang ketat, area selangkangan akan sering berkeringat dan menyebabkan bakteri dari luar vagina masuk atau terjadi pertumbuhan berlebihan pada flora normal.
Pertumbuhan abnormal ini menyebabkan terjadinya bacterial vaginosis. Kondisi ini bisa memicu munculnya aroma amis yang lebuh pekat dan tidak sedap. Kondisi ini juga kerap dibarengi dengan rasa gatal pada vagina sehingga wanita kerap merasa tidak nyaman. Kalau Anda mengalami gejala ini segera lakukan pemeriksaan.
-
Kurang menjaga sanitasi
Wanita yang kurang menjaga sanitasi dari vagina saat menstruasi biasanya rentan mendapatkan aroma darah yang amis pekat dan gangguan vagina lain. Agar kondisi seperti ini tidak terjadi, wanita disarankan untuk rutin mengganti pembalut. Paling tidak setiap 4-6 jam sekali pembalut harus diganti secara rutin.
-
Darah menstruasi berlebih
Darah yang keluar saat menstruasi kadang berbeda-beda. Pada bulan tertentu darah keluar lebih banyak, tapi sering juga darah yang keluar sedikit. Gaya hidup dari wanita dan apa yang dikonsumsi kadang memengaruhi volume darah.
Saat darah yang keluar banyak, peluang terjadi infeksi semakin besar. Bakteri akan mudah tumbuh dan menyebabkan aroma amis pekat yang tidak sedap.
Demikianlah ulasan singkat tentang alasan kenapa darah menstruasi aromanya amis cukup pekat. Semoga ulasan di atas bermanfaat!