DokterSehat.Com – Salah satu penyakit paling berat dan bisa menyebabkan kematian pada wanita adalah kanker serviks. Kanker ini muncul karena ada beberapa strain virus HPV yang masuk ke dalam vagina. Virus yang masuk ini memicu sel abnormal di leher rahim atau serviks sehingga kanker bisa tumbuh dan menyebabkan banyak masalah.
Karena kanker serviks termasuk penyakit yang sangat berbahaya untuk wanita. Pemeriksaan dini adanya sel abnormal harus dilakukan. Dengan mengetahui kanker sejak awal, penyembuhan bisa dilakukan dengan lebih mudah.
Nah, salah satu cara untuk mendeteksi adanya kanker serviks pada tubuh wanita, pemeriksaan pap smear perlu dilakukan. Sayangnya, banyak wanita yang takut dengan pemeriksaan ini karena dianggap sakit. Benarkah?
Wanita yang harus melakukan pemeriksaan pap smear
Sebelum membahas seperti apa prosedur dari pap smear yang membuat beberapa wanita takut, ada baiknya kita tahu terlebih dahulu siapa saja wanita yang harus melakukannya.
- Secara umum wanita yang berusia 21-65 tahun dan masih aktif secara seksual disarankan untuk melakukan pemeriksaan pap smear. Wanita yang sudah tidak aktif secara seksual, tapi pernah melakukannya juga diwajibkan melakukan pemeriksaan karena HPV bisa dorman di dalam tubuh.
- Wanita yang sudah menopause, tapi usianya di bawah 65 tahun tetap harus melakukan pemeriksaan pap smear.
- Wanita yang belum menikah dan tidak aktif secara seksual dengan usia 21 tahun ke atas, tetap disarankan untuk melakukan pemeriksaan pap smear. Cara pemeriksaan mungkin tidak akan sampai ke serviks karena khawatir merusak hymen.
- Wanita dengan usia di atas 65 tahun yang belum melakukan pap smear 3 kali selama 10 tahun dengan hasil negatif semuanya.
Berapa kali pap smear harus dilakukan?
Berapa kali pap smear dilakukan agar wanita benar-benar terbebas dari kanker serviks yang berbahaya? Secara umum wanita dengan usia tertentu membutuhkan pemeriksaan rutin dengan panduan di bawah ini.
- Wanita dengan usia 21-29 tahun harus melakukan pemeriksaan setiap 3 tahun sekali secara rutin.
- Wanita dengan usia 30-64 tahun harus melakukan pemeriksaan sebanyak 5 tahun sekali untuk melihat ada atau tidaknya HPV yang dorman dan setiap 3 tahun sekali melakukan pap smear.
- Kalau usia sudah mencapai 65 tahun ke atas bisa langsung tanya dokter apakah tes masih perlu dilakukan lagi atau tidak.
Beberapa wanita membutuhkan pemeriksaan lebih rutin karena mereka memiliki beberapa hal di bawah ini.
- Pernah melakukan kemoterapi dan ada riwayat kanker.
- Pernah melakukan pap smear dan ada keabnormalan sel pada serviks.
- Penderita HIV dan AIDS harus melakukan pemeriksaan rutin karena daya tahan yang dipastikan menurun.
Prosedur pemeriksaan pap smear
Pap smear dilakukan dengan memasukkan speculum ke dalam vagina. Alat ini digunakan untuk melebarkan vagina hingga dokter dengan mudah memasukkan spatula untuk mengambil sel yang ada di dalam serviks. Proses untuk mengambil sampel sel sebenarnya tidak lama asal wanita lebih relaks.
Speculum yang dimasukkan ke vagina inilah yang kadang memberikan rasa sakit kalau wanita tegang. Oleh karena itu mereka disarankan untuk lebih relaks agar otot di dalam vagina tidak mengeras dan menyebabkan rasa sakit yang cukup besar.
Pap smear tidak berjalan lama, hanya beberapa menit saja. Setelah itu dokter akan melakukan pemeriksaan selama beberapa minggu untuk mengetahui ada atau tidaknya sel abnormal. Kalau ada sel abnormal penanganan bisa langsung dilakukan dan pemeriksaan 6-12 bulanan harus dilakukan.
Inilah beberapa prosedur pemeriksaan pap smear. Semoga bisa Anda gunakan sebagai rujukan yang bermanfaat.