Oogenesis adalah proses produksi sel telur di lapisan terluar ovarium yang merupakan tahapan paling awal dari serangkaian proses reproduksi pada wanita. Ketahui apa itu oogenesis, proses, perbedaan spermatogenesis dan oogenesis, fakta, dll.
Apa Itu Oogenesis?
Oogenesis adalah proses pertumbuhan sel telur primer atau ovum menjadi sel telur matang yang terjadi di ovarium atau indung telur wanita. Oogenesis hanya mampu menghasilkan satu ovum matang pada setiap satu siklus ovulasi.
Sel telur telah berkembang pada wanita bahkan sebelum dia lahir atau sekitar 8 hingga 20 minggu setelah janin mulai berkembang. Sel-sel tersebut disebut sebagai sel telur primer yang tidak aktif sampai masa ovulasi, yang jumlahnya sekitar 400.000.
Sel telur mengalami pembelahan sel. Nukleus membelah menjadi dua sel, salah satu sel tersebut berukuran lebih besar disebut dengan sel telur sekunder, dan yang berukuran lebih kecil disebut sebagai badan kutub.
Sel telur sekunder tumbuh di ovarium sampai tahap maturasi lalu dilepas ke saluran tuba. Setelah itu, sel telur sekunder yang berhasil mengalami pembuahan oleh sel sperma mengalami ovulasi atau pembuahan. Jadi, oogenesis adalah proses pembentukan gamet betina yang dimulai di dalam janin sebelum kelahiran. Oogenesis adalah serangkaian tahapan awal hingga produksi oosit primer terjadi sebelum kelahiran.
Faktor yang Memengaruhi Oogenesis
Berikut ini adalah hormon yang memengaruhi proses produksi sel telur:
- Hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone): Hormon untuk merangsang terjadinya ovulasi yaitu kondisi saat sel telur sudah siap dibuahi.
- Hormon LH (Luteinizing Hormone): Hormon ini juga berperan dalam merangsang ovulasi.
- Hormon Estrogen: Hormon seks wanita yang membantu perkembangan seksual dan reproduksi.
- Hormon Progesteron: Hormon seks wanita yang dihasilkan oleh indung telur, berperan untuk menebalkan dinding rahim untuk tempat berkembangnya sel telur.
Hormon-hormon tersebut berperan penting dalam proses produksi sel telur dan memengaruhi ovulasi.
Proses Oogenesis
Oogenesis diawali dengan sel germinal yang disebut juga oogonium. Sel ini mengalami mitosis untuk menambah jumlahnya. Proses produksi sel telur terjadi dalam 3 proses, yaitu:
1. Prenatal
Oosit primer mengalami pertumbuhan di meiosis-I. Pada tahap ini, sel-sel folikel atau yang dikenal sebagai sel granulos berkembang biak membentuk epitel berbentuk kuboid bertingkat. Sel-sel ini memproduksi glikoprotein untuk membentuk zona pellucida di sekitar oosit primer.
2. Tahap Antral
Folikel sekunder adalah ruangan berisi cairan antara sel-sel granulose yang bergabung membentuk cairan sentral yang disebut antrum. Dalam tiap siklus menstruasi bulanan, folikel sekunder ini berkembang di bawah hormon perangsang dan hormon luteinisasi.
3. Tahap Pra-Ovulasi
Tahap pra-ovulasi adalah tahap dimana proses meiosis I terpenuhi dan dipengaruhi oleh hormon LH. Dalam tahap ini, dua sel haploid yang berukuran beda terbentuk di dalam folikel. Salah satu sel anak yang menerima sitoplasma lebih sedikit membentuk badan kutub.
Sel anak lainnya disebut sebagai oosit sekunder, kemudian kedua sel tersebut masuk ke dalam tahap meiosis-II. Badan kutub bereplikasi untuk membentuk dua badan kutub, sedangkan oosit sekunder ditangkap pada tahap metafase meiosis-II.
Proses Ovulasi
Setelah proses oogenesis, selanjutnya adalah tahap ovulasi. Berikut ini adalah tahap ovulasi pada sistem reproduksi wanita, yaitu:
Proses ovulasi didefinisikan oleh periode peningkatan hormon selama siklus menstruasi. Ini dapat dibagi menjadi 3 fase:
1. Fase Preovulatori
Fase preovulatori adalah tahap dimana lapisan sel di sekitar ovum mulai berlendir, mengembang, dan lapisan rahim mulai menebal.
2. Fase Ovulasi
Fase ovulasi adalah periode kesuburan yang biasanya berlangsung 24 hingga 48 jam. Pada tahap ini, enzim disekresikan dan membentuk lubang. Sel-sel telur yang sudah matang dan jaringan selnya bergerak ke tuba fallopi.
3. Fase Post Ovulasi
Fase post ovulasi adalah tahap dimana sel telur matang yang tidak dibuahi akan berhenti memproduksi hormon dan larut dalam waktu 24 jam secara perlahan-lahan. Lapisan rahim pun rusak dan sel telur luruh dari tubuh, itulah proses menstruasi.
Sementara itu, apabila sel telur matang yang dibuahi akan ditanamkan ke rahim dan memulai proses pembuahannya.
Perbedaan Spermatogenesis dan Oogenesis
Perbedaan spermatogenesis dan oogenesis adalah pada objek, proses, dan produk yang dihasilkan setelah gametogenesis.
Berikut ini adalah perbedaan spermatogenesis dan oogenesis, yaitu:
- Oogenesis adalah proses produksi sel telur pada wanita, sementara spermatogenesis adalah proses produksi sperma pada laki-laki.
- Spermatogenesis terjadi di dalam tubulus seminiferus testis, sedangkan oogenesis terjadi di dalam ovarium.
- Spermatogenesis menghasilkan sperma yang bersifat motil, sedangkan oogenesis adalah ovum yang tidak motil
Persamaan spermatogenesis dan oogenesis adalah keduanya sama-sama merujuk pada gametogenesis. Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet jantan atau sperma dan gamet betina yaitu sel telur.
Fakta tentang Oogenesis
Berikut ini adalah poin-poin yang perlu diingat tentang oogenesis, yaitu:
- Oogenesis adalah proses yang menghasilkan sel telur tunggal.
- Satu oosit primer menghasilkan satu oosit sekunder dan satu badan kutub yang kemudian mengalami degenerasi dari ovarium.
- Jumlah kromosom manusia adalah 46, karena itu tidak ada proses pembelahan di oogonium sehingga jumlah kromosom sama pada oosit primer.
- Saat oosit primer mengalami proses pembelahan sel pada tahap meiosis I dan meiosis II, jumlah kromosom menjadi 23 pada oosit sekunder dan satu badan kutub dan ovum.
- Janin perempuan memiliki 7 juta oosit primer yang terbentuk di ovarium, namun mengalami regresi menjadi sekitar 2-4 juta saat mereka lahir.
- Pada masa pubertas, jumlah oosit primer hanya 40.000 oosit primer.
Itulah pembahasan tentang oogenesis. Oogenesis adalah proses reproduksi dimana ovum haploid terbentuk dari sel induk diploid di ovarium. Semoga penjelasan ini berguna bagi Anda.
- BYJU’S. 2019. WhatISOogenesis. https://byjus.com/biology/oogenesis/. (Diakses pada 4 Desember 2019).
- N, Supriya. 2019. Difference Between Spermatogenesis and OogenesisProcess. https://biologyreader.com/difference-between-spermatogenesis-and-oogenesis.html. (Diakses pada 4 Desember 2019).
- Smith, Lori, BSN, MSN, CRNP. 2017. Everything you need to know about ovulation. https://www.medicalnewstoday.com/articles/150870.php. OogenesisProcess. (Diakses pada 4 Desember 2019).