Terbit: 25 September 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Gejala kemandulan atau ketidaksuburan setelah pasangan yang cukup lama menikah namun sang istri tak kunjung menunjukkan tanda-tanda akan mendapatkan sebuah kehamilan, hal ini biasa disebut dengan infertilitas (ketidaksuburan). Menurut dunia medis definisi infertilitas adalah: “Istilah yang digunakan untuk menyebut pasangan yang belum mempunyai anak walaupun sudah berhubungan intim secara teratur tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam kurun waktu satu tahun.

Mengenal Penyebab Infertilitas (Kemandulan) Pada Wanita dan Pria

Infertilitas itu sendiri ada 2 jenis yaitu:

  • Infertil primer yaitu masalah ketidaksuburan yang terjadi pada wanita yang memang belum pernah hamil
  • Infertil sekunder yaitu masalah ketidaksuburan yang juga terjadi pada wanita namun sudah pernah hamil dan melahirkan sebelumnya namun sulit mendapatkan keturunan setelahnya.

Ada sedikit pandangan yang harus dirubah mengenai infertilitas ditengah-tengah masyarakat Indonesia saat ini, khususnya bagi sebagian orang tua yang masih menyalahkan pihak perempuan (wanita) penyebab ketidakmampuan pasangan memiliki keturunan. Infertilitas tidak hanya terjadi pada wanita saja tetapi juga pria. Dengan terganggunya sistem reproduksi pria juga akan menghambat (menunda) proses sebuah kehamilan wanita (pasangannya).

Berdasarkan sebuah penelitian, masalah infertilitas yang terjadi adalah 40% akibat pria, 50% akibat wanita serta 10% akibat keduanya. Oleh karena itu kita akan membahas mengenai faktor penyebab sehingga terjadinya Infertilitas pada pria dan wanita secara singkat (sederhana).

Faktor Penyebab Infertilitas (kemandulan) pada Pria

  1. Sperma buruk

Kualitas sperma menentukan akan terjadinya kehamilan. Hal ini menyangkut bentuk sperma dan gerakannya yang tidak sempurna (normal), maka tidak akan mampu mencapai sel telur. Berikutnya adalah konsentrasi sperma yang rendah, secara medis ukuran normal (sehat) adalah 20 juta atau lebih sperma/ml semen. Hal ini bisa terjadi akibat memakai celana ketat, alkohol, merokok, kelelahan atau terlalu sering berejakulasi.

  1. Kelainan genetik

Sindroma klinefelter atau kelainan genetik menyebabkan seorang pria mempunyai satu kromoson Y dan dua kromoson X. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan testis sehingga pria tersebut sedikit saja atau bahkan tidak memproduksi sperma sama sekali.

  1. Gangguan hormonal

Hormon testosteron yang terganggu bisa menghambat produksi sperma. Untuk merangsang agar testis memproduksi sperma, diperlukan hormon dari kelenjar pituitari. Bila hormon tersebut terganggu, jumlah menurun atau bahkan tidak ada, maka testis tidak akan bekerja sempurna.

  1. Impotensi, yaitu bila aliran darah ke penis tidak normal maka penis tidak bisa berdiri dan berejakulasi.
  2. Varikokel, yaitu pelebaran pembuluh darah vena didaerah buah zakar.
  3. Saluran sperma yang tersumbat, yaitu hal ini bisa saja merupakan bawaan lahir, atau adanya infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
  4. Pengaruh radiasi dan obat

Radiasi serta obat-obatan tertentu bisa mempengaruhi kualitas sperma, fungsi testis dan hormon reproduksi dan menyebabkan masalah kesuburan.

Faktor Penyebab Infertilitas (kemandulan) Pada Wanita

  1. Endometriosis

Adalah ketidaknormalan pertumbuhan jaringan implan diluar rahim atau uterus, padahal normalnya hanya tumbuh didalam rahim.

  1. Faktor hormonal

Terjadinya kelainan hormon reproduksi, seperti lutein dan perangsang folikel dapat menghalangi terjadinya pelepasan sel telur. Kelenjar hipotalamus-pituitari yang abnormal karena faktor genetik, tumor atau kanker juga dapat menghambat ovulasi. Kelainan kelenjar tiroid, kelebihan dan kekurangan hormon tiroid juga menyebabkan kacaunya siklus menstruasi.

  1. Menopause dini

Menopause dini atau prematur yang terjadi bila wanita berhenti menstruasi kemudian folikel ovariumnya telah menyusut sebelum berusia 40 tahun.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi