Terbit: 22 July 2018 | Diperbarui: 23 March 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Penyakit hernia atau turun berok sering dikaitkan dengan pria. Meski demikian, penyakit yang terjadi karena ada tonjolan dari organ atau jaringan hingga menekan kulit atau organ lain ini juga dialami oleh wanita.  Kaum hawa juga bisa mengalami hernia meski dalam bentuk yang berbeda.

Mengenal Gejala Hernia pada Wanita

Hernia pada pria biasanya muncul di area selangkangan dan menekan sistem reproduksi. Tekanan yang kuat akibat ada organ yang terperosok ke bawah ini menyebabkan rasa sakit yang sangat besar. Cara terbaik untuk mengembalikan kondisi tubuh adalah dengan melakukan operasi.

Kalau pada pria, turun berok terjadi dengan mengganggu sistem reproduksi dan seksual. Lantas pada wanita seperti apa? Berikut ulasan selengkapnya.

Perbedaan hernia pria dan wanita

Secara umum perbedaan hernia dari pria dan wanita adalah letak dan penyebabnya. Letak dari tonjolan yang disebabkan oleh organ atau jaringan ini berbeda-beda mulai dari perut hingga ke area kemaluan.

Selanjutnya perbedaan ini juga bisa terlihat dari efek yang ditimbulkan dari hernia serta tingkat rasa sakitnya. Terakhir, frekuensi dari munculnya hernia tertentu pada pria dan wanita juga menentukan kekhasan dari gangguan.

Jenis hernia pada wanita

Ada satu jenis hernia yang sering terjadi pada wanita, hernia ini bernama fermoralis. Hernia ini bisa terjadi karena otot paha atas pada wanita menjadi lemah saat sedang hamil atau pada kondisi tertentu. Lemahnya otot ini menyebabkan organ di dalam rongga perut khususnya usus menekan ke bawah dan menyebabkan benjolan dan rasa sakit.

Selain karena lemahnya otot pada paha atas dari wanita, gangguan ini juga muncul akibat anatomi dari tubuh wanita sendiri. Dengan bentuk panggul yang melebar khususnya saat akan melahirkan, otot jadi lemah dan menyebabkan organ di rongga atasnya menekan ke bawah.

Hernia selanjutnya yang bisa muncul pada wanita meski pria juga memiliki kemungkinan ini adalah hernia umbilical. Hernia jenis ini terjadi pada wanita hamil atau orang yang sudah tua. Jaringan yang melapisi perut tertekan dan akhirnya membentuk tonjolan di sekitar pusar.

Sementara itu hernia jenis inguinalis jarang atau tidak pernah terjadi pada wanita. Pasalnya hernia yang muncul akibat tekanan lemak dan usus ini juga dipicu oleh hadirnya lubang kecil di dekat otot pangkal paha. Lubang inilah yang membuat pembuluh darah dan tali spermatika turun hingga ke area testis.

Gejala hernia pada wanita

Gejala hernia pada wanita sebenarnya hampir sama dengan gejala hernia yang dialami oleh pria. Pertama akan muncul tonjolan di bawah kulit dan menimbulkan rasa sakit. Kondisi ini harus segera diatasi agar tidak menimbulkan efek samping yang jauh lebih besar dan membuat wanita tidak tahan.

Meski gejalanya sama, beberapa wanita sering menganggap kalau kondisi hernia itu sebagai gangguan dari kewanitaan saja. Akhirnya pengobatan tidak bisa berjalan dengan lancar karena tidak tepat sasaran.

Kalau wanita memiliki benjolan abnormal di area selangkangan dan juga perut, mereka sudah seharunya memeriksakan diri. Masalah nanti hernia atau bukan, tidak menjadi masalah.

Pengobatan hernia pada wanita

Cara terbaik untuk mengatasi hernia adalah pembedahan. Dokter akan mengembalikan jaringan atau organ ke posisi awalnya. Selanjutnya otot yang lemah akan dijahit lagi agar organ tidak terperosok dan akhirnya tembus lagi ke bawah.

Oh ya, pasca operasi, hernia pada wanita jarang sekali kambuh. Berbeda dengan pria yang sering kambuh dan butuh operasi lanjutan.

Demikian ulasan tentang penyakit hernia pada wanita. Semoga bisa Anda gunakan sebagai rujukan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi