Terbit: 4 October 2014
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Tentu saja, bercinta merupakan hal yang menyenangkan dan semua orang pasti mengakui hal ini. Apalagi jika hal tersebut dilakukan dengan orang yang sangat kita cintai, dengan kata lain dia adalah pasangan resmi kita. Selain menjadi ungkapan rasa cinta dan rasa sayang, ternyata bercinta ini memberikan kenikmatan klimaks yang tentu saja akan terasa sangat luar biasa.

Tapi tahukah anda bahwa kenikmatan dan sensasi yang luar biasa ketika bercinta ternyata tidak dapat dirasakan oleh beberapa orang didunia ini, mengapa bisa begitu? Ternyata kenikmatan dan keindahan bercinta bagi mereka hanya mitos belaka, dan bahkan mereka menganggap bahkan kegiatan yang seharusnya menyenangkan ini akan sangat menyiksa dan sangat menyakitkan. Hal tersebut mereka rasakan karena Dyspareunia yang mereka idap.

Menurut keterangan dalam laman situs netdoctor.co.uk, para penelitian yang berasal dari Swedia menemukan fakta bahwa sebanyak 10 persen wanita akan mengalami pengalaman buruk dengan rutinitas seksual yang mereka jalani. Hal tersebut karena bukan kenikmatan yang mereka rasakan ketika bercinta dengan pasangannya, melainkan justru rasa sakit yang sama sekali tidak ingin dirasakan oleh setiap orang.

Kalau Anda merupakan salah satu wanita yang kerap merasakan pengalaman yang dijelaskan di atas atau merasa sangat tersiksa ketika berhubungan seks, maka besar kemungkinan Anda mengidap Dyspareunia, yang merupakan sebuah kelainan seksual yang akan menyebabkan seseorang tidak bisa lagi menikmati hubungan seksual yang sehat. Bahkan kebanyakan dari penderita Dyspareunia ini akan menganggap bahwa hubungan seks merupakan sebuah siksaan yang teramat dalam.

Penyebab

  1. Tidak cukupnya lubrikasi
    Biasanya tidak cukupnya foreplay, bisa menyebabkan lubrikasi yang membuat organ genital lecet. Kurangnya lubrikasi juga bisa disebabkan karena turunnya tingkat estrogen pada tubuh wanita setelah menopause, diangkatnya ovarium, selama menyusui atau setelah melahirkan.
  1. Luka, trauma, atau iritasi
    Hal ini biasanya terjadi setelah adanya operasi Caesar, atau memang adanya kondisi tidak normal pada kongenital atau episiotomy.
  1. Inflamasi, infeksi, kelainan kulit
    Infeksi pada organ genital atau uterus bisa menyebabkan rasa perih saat intercourse.
  1. Vaginismus
    Kontraksi oto vagina yang membuat dinding vagina mengeras juga bisa membuat penetrasi penis terasa sakit.
  1. Faktor emosi
    Masalah psikologi seperti depresi bisa mempengarugi kesehatan fisik. Stress dan trauma oleh hubungan seks terdahulu juga menyumbang resiko terhadap sakitnya berhubungan seks.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi