Terbit: 6 August 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Jika kita mencermati, kebanyakan ibu yang baru saja melahirkan bayi seperti tidak pernah bosan menciumi kepala dari buah hatinya. Kebiasaan ini ternyata menarik perhatian Johannes Frasnelli, salah seorang profesor anatomi yang berasal dari University of Quebec, Kanada. Beliau pun melakukan penelitian tentang hal ini.

Mengapa Banyak Wanita yang Suka Mencium Aroma Bayi yang Baru Lahir?

Dalam penelitian yang Frasnelli lakukan pada tahun 2013 ini, Frasnelli menyebutkan bahwa kebiasaan mencium kepala bayi yang dilakukan oleh ibu ternyata termasuk mekanisme alami yang akan memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan bayinya. Aroma bayi yang cenderung lembut ternyata mampu membuat ibu lebih bersemangat untuk memberikan kehangatan, kasih sayang, rasa aman, dan ASI yang cukup bagi buah hatinya.

Dalam penelitian yang hasilnya dipublikasikan dalam jurnal berjudul Frontiers in Psychology ini, setidaknya ada 30 wanita yang dilibatkan dimana 15 diantaranya baru saja melahirkan bayi dan 15 lainnya belum pernah melahirkan. Frasnelli dan timnya mencoba melihat respons wanita saat merasakan aroma bayi yang baru lahir.

Para wanita ini kemudian diminta untuk mencium aroma bayi yang berusia kurang dari dua hari namun tidak mereka kenal. Hasilnya sungguh menakjubkan. Saat otak para wanita ini dipindai, diketahui bahwa aroma bayi ini mampu memicu aktivasi area serebral wanita yang berhubungan dengan penghargaan. Hal ini terjadi pada seluruh kelompok wanita, baik itu yang sudah melahirkan atau tidak.

Frasnelli menyebutkan bahwa otak wanita yang baru saja mencium aroma kepala bayi seakan-akan merasakan sensasi yang setara seperti terbius atau menikmati makanan lezat yang sangat menyenangkan. Ia dan timnya memang belum mengetahui dari mana aroma bayi ini berasal. Namun, sebuah teori menyebutkan bahwa aroma ini berasal dari kelenjar keringat atau vernix caseosa, semacam zat khusus yang masih menyelimuti bayi setelah dilahirkan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi