DokterSehat.Com- Penelitian terbaru berbasisdi Universitas Leeds di Inggris menunjukkan bahwa diet yang kaya kacang dan ikan dapat menunda menopause alami, sementara makanan kaya karbohidrat dapat mempercepatnya. Usia dimana seseorang mengalami menopause dapat memengaruhi kesehatan mereka dengan berbagai cara.
Bahkan, seperti melansir Medical News Today, selain ketidakmampuan untuk menjadi hamil, menopause dini (menopause sebelum usia 40) atau menopause lebih awal (terjadi pada usia 40-45) dapat membawa banyak komplikasi.
Hilangnya kepadatan tulang, risiko penyakit jantung yang lebih tinggi, dan hilangnya hasrat seksual hanya beberapa konsekuensi dari menopause dini atau lebih awal.
Seseorang yang mengalami menopause di usia yang lebih tua, di sisi lain, mungkin memiliki beberapa manfaat kesehatan. Misalnya, sebuah penelitian baru-baru ini menyarankan bahwa awal menopause dapat menjaga penurunan kognitif pada wanita dewasa.
Mengingat efek-efek kesehatan ini, mengetahui faktor-faktor apa yang memengaruhi timbulnya menopause itu penting.
Inilah yang mendorong Yashvee Dunneram, peneliti di School of Food Science and Nutrition di University of Leeds di Inggris, untuk melakukan studi tentang kaitan antara diet dan awal menopause.
Mempelajari diet dan awal menopause
Para peneliti telah melakukan survei-survei terhadap lebih dari 35.000 wanita yang berbasis di Inggris berusia antara 35 dan 69 tahun.
Selain informasi tentang usia di mana para wanita ini mengalami menopause, penelitian ini termasuk informasi tentang faktor perancu potensial seperti berat badan dan riwayat reproduksi, tingkat aktivitas fisik, dan penggunaan terapi penggantian hormon.
Menggunakan data yang diambil dari kuesioner frekuensi makanan, para peneliti dapat memperkirakan asupan harian dari 217 makanan yang dikonsumsi oleh peserta.
Dari semua wanita, 914 mengalami menopause secara alami antara usia 40 dan 65 tahun.
Bagaimana karbohidrat, ikan, kacang-kacangan memengaruhi menopause?
Rata-rata, wanita yang mengalami menopause di usia 51 tahun, dan penelitian menemukan bahwa makanan tertentu terkait dengan waktu awal ini.
Secara khusus, setiap porsi karbohidrat, seperti pasta dan nasi, dikonsumsi per hari berkorelasi dengan menopause 1,5 tahun sebelumnya.
Sebaliknya, untuk setiap porsi harian ikan dan kacang polong segar, seperti kacang polong dan kacang-kacangan, penundaan awal menopause adalah lebih dari 3 tahun. Selain itu, konsumsi harian yang lebih tinggi dari vitamin B-6 dan seng juga dikaitkan dengan menopause kemudian hari.
Ketika membandingkan vegetarian dengan pemakan daging, para peneliti menemukan bahwa makan daging dikaitkan dengan penundaan 1 tahun dalam awal menopause.
Di antara wanita yang tidak memiliki anak, asupan anggur dan unggas yang lebih tinggi dikaitkan dengan menopause di kemudian hari.
Temuan peneliti menegaskan bahwa diet mungkin terkait dengan usia saat menopause alami. Ini mungkin relevan pada tingkat kesehatan masyarakat karena usia pada menopause alami mungkin memiliki implikasi pada hasil kesehatan di masa depan.
Radikal bebas mungkin memainkan peran
Ini adalah penelitian observasional, sehingga tidak dapat menjelaskan kausalitas. Namun, para ilmuwan berspekulasi tentang beberapa mekanisme potensial di balik asosiasi yang mereka temukan.
Penjelasan mereka melibatkan spesies oksigen reaktif, yang merupakan radikal bebas atau molekul yang mengandung oksigen yang diyakini merusak DNA kita.
Pematangan telur dan pelepasannya, kata tim peneliti, dipengaruhi secara negatif oleh spesies oksigen reaktif. Tetapi kacang-kacangan mengandung antioksidan, yang mungkin melawan efek negatif ini dan menunda timbulnya menopause.
Juga, asam lemak omega-3, yang dapat ditemukan pada ikan berminyak, diduga memicu aktivitas antioksidan dalam tubuh manusia.
Sebaliknya, karbohidrat olahan dianggap sebagai faktor risiko resistensi insulin, yang pada gilirannya, dapat meningkatkan produksi estrogen, yang mengarah ke awal menopause dini.