Terbit: 11 November 2021 | Diperbarui: 3 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Hormon estrogen adalah salah satu hormon alami wanita. Hormon ini bertanggung jawab untuk mengendalikan kesuburan, perkembangan organ seksual dan sistem reproduksi, serta mengatur siklus menstruasi. Namun ada kalanya seorang wanita memiliki terlalu banyak estrogen di dalam tubuhnya. Simak apa penyebab dan akibat kelebihan hormon estrogen pada wanita dalam pembahasan ini.

Kelebihan Hormon Estrogen dapat Memicu Penyakit Ini

Penyebab Tingginya Hormon Estrogen

Walaupun merupakan hormon alami, namun kadar estrogen tetap harus dijaga agar seimbang.  Penyebab dan akibat kelebihan hormon estrogen akan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan wanita. Tingginya hormon ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:

  • Siklus alami wanita

Hormon estrogen secara alami akan meningkat saat siklus menstruasi dan kehamilan. Juga saat pubertas dan masa suburnya. Setelah siklus tersebut terlewati tubuh akan mengurangi produksi estrogen hingga jumlahnya kembali menurun hingga normal. Hormon estrogen juga akan menurun setelah wanita mengalami menopause.

  • Penggunaan obat-obatan tertentu

Penggunaan obat-obatan dan terapi hormon dapat meningkatkan kadar estrogen di dalam tubuh. Efek samping ini seharusnya dapat dikendalikan jika penggunaan obat tersebut dihentikan.

  • Kondisi kesehatan wanita

Beberapa penyakit seperti abnormalitas tiroid dan PCOS dapat menyebabkan naiknya kadar estrogen.

  • Pola makan

Beberapa jenis makanan seperti junk food dipercaya dapat meningkatkan kadar hormon estrogen. Mengkonsumsi hewan ternak yang diberi suntikan hormon juga dapat berpengaruh.

Akibat Kelebihan Hormon Estrogen pada Wanita

Kelebihan hormon estrogen atau hiperestrogenisme dapat mempengaruhi kesehatan wanita. Pada umumnya wanita dengan estrogen yang terlalu tinggi akan mengalami keluhan-keluhan berikut:

  • Badan terasa lemas, perut kembung dan susah tidur.
  • Sakit kepala dan mood berubah-ubah.
  • Rambut rontok.
  • Gairah seks menurun dan payudara terasa nyeri.
  • Siklus menstruasi tidak teratur.

Hiperestrogenisme juga dapat mengakibatkan keluhan kesehatan yang lebih serius. Termasuk meningkatkan risiko terkena serangan jantung. Berikut adalah akibat kelebihan hormon estrogen pada wanita.

1. Obesitas

Kadar estrogen yang tinggi dapat memicu peningkatan nafsu makan. Hal ini akan mengakibatkan naiknya berat badan bahkan hingga mengalami obesitas. Selain penumpukan lemak, tubuh juga akan menumpuk air dan garam.

Wanita yang kelebihan hormon estrogen biasanya menumpuk lemak dan cairan pada bagian-bagian tertentu, misalnya payudara, pinggang, dan pinggul. Hingga bagian-bagian tubuh tersebut akan terlihat lebih besar dan bergelambir.

2. Gairah seks rendah

Tingginya kadar estrogen dapat membuat kepekaan dinding vagina menurun. Akibatnya, wanita akan sulit mencapai orgasme, organ seksual sulit menerima rangsangan dan seks menjadi tidak menyenangkan. Ketiganya akan menyebabkan gairah seks wanita menurun.

3. Kanker payudara

Tingginya kadar estrogen bertanggung jawab terhadap kenaikan risiko terkena kanker payudara. Estrogen yang tinggi juga dapat menyebabkan penebalan payudara. Hal ini akan menimbulkan rasa sakit, nyeri dan tegang pada payudara.

4. Endometriosis

Endometriosis adalah kondisi dimana terjadi penebalan di dalam dinding rahim. Atau tumbuhnya jaringan yang seharusnya melapisi rahim, namun berada di luar rahim. Misalnya pada tuba falopi.

Kondisi endometriosis sering menyerang wanita yang sedang dalam masa produktif, bahkan perempuan remaja. Gejalanya ditandai dengan rasa sakit teramat sangat saat haid dan darah menstruasi yang sangat banyak, juga pendarahan atau flek di luar masa menstruasi.

Akibat Kelebihan Hormon Estrogen pada Pria

Selain pada wanita, hormon estrogen juga dimiliki oleh pria. Jumlahnya pun bisa meningkat hingga terlalu tinggi. Jika hal ini terjadi, pria dapat mengalami hal-hal berikut:

1. Pembesaran pada payudara

Karena hormon estrogen adalah hormon wanita yang mempengaruhi pertumbuhan anatomi organ seksual wanita. Pria yang kelebihan hormon estrogen dapat mengalami pembengkakan pada payudara. Selain itu, mereka juga berisiko terkena kanker payudara pria.

2. Kemandulan

Hormon estrogen yang tinggi akan menekan jumlah hormon testosteron, yaitu hormon alami pria. Akibatnya, pria akan mengalami penurunan jumlah dan kualitas sperma. Hal itu akan mengakibatkan risiko kemandulan pada pria.

3. Menurunnya gairah seksual

Sama seperti wanita, akibat kelebihan hormon estrogen dapat menurunkan gairah seksual pria. Gairah seksual pria dikendalikan oleh testosterone. Jika estrogen terlalu tinggi otomatis testosterone akan menurun. Kondisi ini, jika terlalu lama dibiarkan akan memicu terjadinya impotensi dan disfungsi ereksi.

Penanganan terhadap Kelebihan Hormon Estrogen

Kondisi estrogen yang terlalu tinggi dapat diketahui melalui pemeriksaan darah. Dokter lalu akan mencari akar masalahnya. Misalnya, jika estrogen meningkat karena obat-obatan atau terapi hormon, maka terapi akan dihentikan atau obat-obatannya akan diganti.

Penting pula untuk menjaga pola hidup sehat dan seimbang. Mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran seperti lobak, kubis, dan brokoli serta berolahraga. Kurangi makanan cepat saji atau mengkonsumsi pakan ternak yang menerima suntikan hormon.

Kondisi estrogen yang terlalu tinggi dapat diatasi dengan pemberian beberapa jenis obat, seperti Letrozole, Anastrozole, dan Leuprolide. Jika terapi obat tidak dapat membantu, maka dokter akan menyarankan operasi pengangkatan ovarium. Hal ini biasanya jika hiperestrogenisme disebabkan oleh kanker.

Penanganan lainnya adalah dengan terapi radiasi. Terapi ini dilakukan pada ovarium, membuat ovarium berhenti menghasilkan hormon estrogen yang berlebihan. Pasien dapat membantu penyembuhan dengan mengkonsumsi teh hijau dan biji-bijian. Belum ada kajian pasti, namun keduanya diyakini mampu menurunkan kadar estrogen.

 

  1. Bruce, Debra Fulghum. 2020. Normal Testosterone and Estrogen Levels in Women. https://www.webmd.com/women/guide/normal-testosterone-and-estrogen-levels-in-women. (Diakses pada 10-11-2021).
  2. Holland, Kimberly. 2018. Signs and Symptoms of High Estrogen. https://www.healthline.com/health/high-estrogen. (Diakses pada 10-11-2021).
  3. Martin, Lauren. 2021. What are the symptoms of high estrogen? https://www.medicalnewstoday.com/articles/323280. (Diakses pada 10-11-2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi