Terbit: 8 August 2018 | Diperbarui: 8 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Seorang wanita pada waktunya akan memasuki masa menopause. Tentunya akan terjadi banyak perubahan pada sistem tubuh seorang wanita menopause dibandingkan sebelum ia memasuki periode menopause. Berbagai suplemen makanan disarankan untuk menjaga tubuh seorang wanita menopause. Berikut beberapa suplemen yang dapat dikonsumsi:

Suplemen Terbaik untuk Wanita Menopause

Vitamin untuk Wanita Menopause

1. Kalsium

Hilangnya kepadatan tulang menjadi masalah serius akibat level hormon yang turun setelah menopause. Sehingga sangatlah penting untuk mendapat cukup kalsium. Wanita usia lebih dari 51 tahun membutuhkan 1200 mg kalsium per hari. Kalsium diperoleh dari makanan. Jika memang harus mengonsumsi suplemen, gunakanlah dosis yang kecil dengan makanan (tidak lebih dari 500 mg).

2. Vitamin A

Vitamin A adalah nama untuk sekelompok senyawa yang disebut retinoid. Vitamin A yang terbentuk sebelumnya, juga dikenal sebagai retinol, disimpan di hati Anda. Namun terlalu banyak bisa beracun. Anda mendapatkan vitamin A yang terbentuk saat Anda mengonsumsi produk hewani, makanan yang diperkaya, atau ketika Anda mengonsumsi suplemen vitamin A.

Anda juga mendapat vitamin A ketika makan buah dan sayuran yang kaya akan beta karoten. Tubuh mengubah beta karoten menjadi vitamin A sesuai kebutuhan.

Vitamin A diperlukan untuk tulang sehat, namun, vitamin A sebagai suplemen untuk wanita menopause masih dipertanyakan.

Sebuah studi tahun 2002 menghubungkan tingkat tinggi vitamin A yang sudah terbentuk dengan patah tulang pinggul pada wanita pascamenopause. Ini menyebabkan sebagian orang mempertanyakan apakah vitamin A sebenarnya baik untuk tulang.

Penelitian selanjutnya dicampur, sehingga tidak jelas berapa banyak vitamin A yang terbentuk sebelumnya dapat meningkatkan risiko patah tulang.

Vitamin A yang diperoleh dari beta karoten tampaknya tidak meningkatkan risiko patah tulang. Ini dapat membantu menjaga kesehatan tulang setelah menopause. Anda dapat membantu mendapatkan vitamin A yang Anda butuhkan dari beta karoten dengan mengonsumsi buah dan sayuran oranye dan kuning.

Jika mengonsumsi suplemen vitamin A, jangan menggunakannya lebih dari nilai harian yang disarankan 5.000 IU. Anda harus menemukan suplemen yang memiliki setidaknya 20 persen vitamin A dari beta karoten.

3. Vitamin D

Suplemen terbaik untuk wanita menopause adalah vitamin D. Tanpa vitamin ini, tubuh kurang dapat mengabsorbsi kalsium. Vitamin D dapat diperoleh dari beberapa makanan dan suplemen, namun bisa juga diperoleh secara gratis dengan paparan sinar matahari. Namun demikian, sinar matahari meskipun dalam jumlah sedikit dapat menyebabkan kerusakan kulit. Jadi, disarankan juga tetap mengonsumsi makanan dan minum suplemen untuk memenuhi kebutuhan vitamin D untuk menopause.

4. Hormon DHEA

Kadar hormon DHEA menurun secara alami setelah usia 30 tahun. Penelitian menemukan bahwa suplemen DHEA dapat meringankan gejala menopause seperti penurunan libido dan hot flashes. Namun demikian, terdapat pula penelitian yang mengatakan bahwa hormon DHEA tidak menunjukkan manfaat pada wanita menopause. Penggunaan jangka lama hormon DHEA dosis tinggi juga meningkatkan risiko kanker payudara.

5. Kedelai

Seorang wanita menopause cenderung mengalami hot flashes. Penelitian menunjukkan bahwa kedelai efektif meringankan gejalanya. Makanan yang mengandung kedelai misalnya tahu dan suplemen fitoestrogen (komponen mirip estrogen yang ditemukan di tanaman) seringkali digunakan untuk meringankan gejala hot flashes ringan.

6. Ginseng

Ginseng bisa dijadikan vitamin herbal untuk wanita menopause. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa gingseng mungkin dapat meningkatkan kualitas hidup pada masa menopause. Gingseng sudah terbukti memperbaiki mood dan meningkatkan kualitas hidup. Namun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk menguatkan bukti.

Beberapa suplemen di atas dapat gunakan namun harus tetap dikonsumsi dengan bijaksana. Bicarakan dengan dokter tentang suplemen yang akan dikonsumsi. Dan juga harus diingat bahwa semua suplemen tentunya memiliki efek samping dan dapat berinteraksi dengan obat yang Anda konsumsi. Sehingga berkonsultasi sebelum memutuskan untuk konsumsi sangatlah disarankan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi