Terbit: 25 November 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Setelah ovulasi, folikel kosong (disebut korpus luteum) memproduksi hormon progesteron untuk membantu mempersiapkan lapisan rahim untuk kehamilan. Pelepasan progesteron menyebabkan peningkatan suhu tubuh. Periksa suhu tubuh basal Anda setiap pagi sebelum beranjak dari tempat tidur adalah salah satu cara untuk mencoba untuk menentukan kapan ovulasi terjadi. Namun, itu tidak seakurat tes ovulasi lainnya.

Fakta Tentang Ovulasi dan Fertilitas – Hormon dan Suhu serta Cara Meningkatkan Ovulasi

Memprediksi ovulasi oleh hormon
Alat ovulasi di rumah dapat mengukur hormon LH dalam urin. Lonjakan LH merupakan pemicu ovulasi, sehingga pengukuran ini dapat membantu mengidentifikasi hari ovulasi. Beberapa alat memungkinkan untuk melakukan pengujian harian, dan sekitar 99% akurat.

Tahap terakhir dari siklus bulanan Anda
Progesteron dirilis pada paruh kedua siklus menstruasi mempersiapkan dinding rahim untuk kehamilan. Jika ini tidak terjadi, sel telur hancur dan tingkat progesteron turun. Sekitar 12 sampai 16 hari kemudian, jaringan lapisan rahim dikeluarkan sebagai menstruasi. Ini biasanya memakan waktu 3 sampai 7 hari, dan kemudian siklus dimulai lagi.

Cara meningkatkan ovulasi
Penelitian menunjukkan bahwa pengaruh lingkungan dapat menurunkan kesuburan. Melakukan gaya hidup sehat dapat meningkatkan peluang Anda untuk hamil. Ini termasuk makan makanan yang kaya asam folat, menghindari alkohol dan kafein, menjaga berat badan yang sehat, dan memakan lebih banyak buah dan sayuran organik.

Berat badan mempengaruhi kesuburan
Wanita yang indeks masa tubuhnya (BMI) adalah di atas normal membutuhkan dua kali lebih lama untuk hamil daripada orang-orang dengan BMI normal dalam satu studi. Penurunan berat badan bagi mereka yang kelebihan berat badan dapat meningkatkan hasil kesuburan dan kehamilan. Bahkan 5% sampai 10% penurunan berat badan dapat meningkatkan tingkat ovulasi dan kehamilan. Obesitas pada pria juga bisa menyebabkan kadar testosteron rendah, yang dapat menjadi penyebab infertilitas.

Usia mempengaruhi kesuksesan konsepsi
Usia seorang wanita juga mempengaruhi peluangnya untuk hamil. Misalnya, seorang wanita berusia 30 tahun yang sehat memiliki sekitar kesempatan 20% untuk hamil setiap bulan. Kesempatan ini turun menjadi 5% untuk sehat wanita berusia 40 tahun. Menurut para ahli, seorang wanita di bawah usia 35 yang telah berusaha untuk hamil gagal selama satu tahun harus mendiskusikan kondisi tersebut dengan dokter. Seorang wanita di atas 35 tahun harus mencari saran medis setelah 6 bulan mencoba untuk hamil.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi