DokterSehat.Com – Vagina yang sehat memang mengeluarkan cairan tertentu dengan tidak ada aroma khusus. Cairan ini bermanfaat untuk membuat rongga di vagina selalu basah dan pH tidak berubah. Kalau vagina tidak mengeluarkan cairan, justru akan ada banyak masalah terjadi mulai dari seks yang sakit hingga infeksi.
Cairan yang normal biasanya bening dan lengket serta memiliki aroma biasanya saja. Kalau cairan yang keluar berwarna hijau atau agak abu-abu, berarti sedang ada masalah di dalam vagina berupa infeksi. Nah, kalau cairan yang keluar berwarna putih dengan bentuk mirip susu kental, kira-kira apa yang terjadi pada vagina?
Penyebab munculnya cairan putih
Setidaknya ada tiga kondisi yang menyebabkan vagina mengeluarkan cairan dengan warna putih dan kadang memiliki konsistensi seperti putih telur.
-
Pasca ovulasi terjadi
Cairan putih yang keluar pasca ovulasi atau saat wanita mengeluarkan sel telur ini disebut leukorrhea. Kondisi ini sangat normal dan semua wanita mengalaminya begitu sel telur keluar sekitar 14 hari setelah hari terakhir menstruasi. Cairan putih ini memiliki bentuk yang padat dan mirip sekali dengan lendir.
Cairan putih ini diproduksi sebanyak satu sendok teh setiap harinya saat wanita mengalami ovulasi. Cairan ini sering dijadikan tanda oleh wanita kalau mereka sedang mengalami masa subur. Oleh karena itu, pasangan yang sedang menjalani program kehamilan disarankan berhubungan badan saat wanita subur.
Secara umum cairan ini bermanfaat untuk menjaga pH dari vagina dengan baik. Cairan juga mencegah adanya infeksi atau masuknya jamur atau bakteri dari luar. Saat seks dilakukan dan pria melakukan ejakulasi, cairan juga membantu sperma untuk masuk ke serviks hingga akhirnya berenang ke tuba falopi.
-
Pasca menstruasi
Pasca menstruasi atau memasuki siklus awal menstruasi wanita juga akan mengeluarkan cairan putih yang cukup banyak. Cairan ini cukup normal asal tidak menyebabkan gatal pada vagina dan aromanya tidak busuk. Kalau sampai ada aroma busuk dan warnanya berubah, kemungkinan terjadi infeksi terjadi.
Cairan putih yang keluar pasca menstruasi menandakan kalau wanita mulai dekat sekali dengan ovulasi. Beberapa pasangan juga disarankan untuk berhubungan badan agar sperma sudah berada di dalam tuba falopi. Begitu sel telur keluar saat ovulasi, sperma bisa langsung membuahi. Oh ya, sperma bisa hidup hingga lima hari di tubuh wanita.
-
Infeksi jamur
Kalau vagina mengeluarkan cairan putih yang disertai dengan aroma yang tidak sedap. Besar kemungkinan terjadi infeksi jamur atau ragi di sana. Infeksi ini juga menyebabkan beberapa hal seperti perubahan warna cairan menjadi hijau, memar di area vulva, dan perasaan panas serta mengganggu saat seks dan berkemih.
Kalau muncul cairan putih pada vagina perhatiakan baik-baik konsitensinya, warna, dan aromanya. Kalau warnanya putih tapi agak menggumpal, kemungkinan akan berubahan menjadi infeksi yang berbahaya untuk tubuh.
Kapan harus menemui dokter?
Sebagian besar cairan puti h yang keluar dari vagina menandakan organ reproduksi dan seks ini sehat. Namun, kalau ada keanehan seperti tanda di bawah ini:
- Sakit saat disentuh atau saat bercinta.
- Gatal yang cukup intens.
- Tidaj nyaman saat bergerak.
- Mengeluarkan darah.
- Ada gangguan jadwal menstruasi.
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Jangan menunggu lagi sampai besok karena efeknya bisa besar pada wanita. Lebih baik sampai di dokter dan tidak terjadi apa-apa daripada santai tapi akhirnya membahayakan tubuh.
Nah, sudah tahu ‘kan sehat atau tidaknya wanita yang mengeluarkan cairan putih dari vagina? Semoga menambah pengetahuan Anda!