Benjolan di payudara pada umumnya adalah keadaan yang tidak perlu dikhawatirkan, meski begitu benjolan bisa menjadi suatu tanda penyakit yang berbahaya. Simak penjelasan lengkap mengenai penyebab hingga cara mengatasi benjolan pada payudara.
Penyebab Benjolan di Payudara
Payudara wanita terdiri dari berbagai jenis jaringan, mulai dari jaringan ikat fibrosa, jaringan lemak, saraf, pembuluh darah, dan kelenjar getah bening.
Setiap bagian payudara dapat bereaksi dengan cara berbeda terhadap perubahan kimiawi tubuh. Perubahan ini memengaruhi sensasi, tekstur payudara, dan dapat menyebabkan benjolan.
Kemungkinan penyebab benjolan adalah:
- Abses atau infeksi.
- Adenoma atau fibroadenoma.
- Kista.
- Nekrosis lemak.
- Lipoma.
- Kanker payudara.
Beberapa benjolan terasa seolah-olah memiliki tekstur yang berbeda, sementara yang lain mungkin terasa seperti jaringan yang menebal.
Benjolan di Payudara Non-Kanker
Ukuran, sensasi, dan tekstur benjolan payudara dapat bervariasi. Berikut adalah jenis benjolan yang masuk kategori non-kanker, di antaranya:
Kista Payudara
Kista payudara adalah kantung berisi cairan di payudara. Biasanya terasa halus dan kenyal di bawah kulit. Beberapa kista payudara mungkin tidak menimbulkan rasa sakit, sementara yang lain cukup menyakitkan.
Kondisi ini jarang terjadi pada wanita berusia di atas 50 tahun. Tidak jelas apa yang menyebabkan benjolan, tetapi kista dapat berkembang sebagai respons terhadap hormon yang berhubungan dengan menstruasi.
Kista dapat berukuran mulai dari yang sangat kecil, hanya terlihat pada pemindaian ultrasound hingga berukuran 2,5-5 cm. Kista yang besar dapat menekan jaringan lain dan menimbulkan ketidaknyamanan.
Sementara itu, kista sebasea dapat terjadi jika saluran kelenjar sebaceous tersumbat. Benjolan mungkin tumbuh lebih besar sebagai akibat dari cedera atau stimulasi hormon. Kista sebasea biasanya tidak memerlukan pengobatan, tetapi dapat diangkat jika terasa nyeri atau mengganggu.
Abses
Abses terkadang berkembang di payudara, bisa menyakitkan, dan tidak menjadi kanker. Kondisi yang disebabkan oleh bakteri ini membuat kulit payudara di dekatnya bisa menjadi merah, terasa panas, atau terasa nyeri. Wanita yang sedang menyusui lebih mungkin mengalami abses payudara.
Adenoma
Adenoma adalah pertumbuhan abnormal jaringan kelenjar di payudara. Sementara itu, fibroadenoma adalah jenis adenoma yang paling umum di payudara dan cenderung menyerang wanita di bawah usia 30 tahun, tetapi bisa juga terjadi pada wanita yang lebih tua. Keadaan ini umumnya tidak menjadi kanker dan sering kali menghilang secara spontan.
Papiloma Intraduktal
Papiloma intraduktal adalah pertumbuhan seperti kutil yang berkembang di pembuluh darah payudara. Keadaan ini cenderung berkembang di bawah puting dan bisa mengeluarkan darah. Wanita muda memiliki risiko lebih tinggi mengalami hal ini dibanding wanita yang mendekati masa menopause.
Nekrosis Lemak dan Lipoma
Jika jaringan lemak di payudara rusak, nekrosis lemak dapat terjadi. Benjolan di payudara yang bersifat non-kanker ini mungkin akan menimbulkan rasa sakit hingga keluar cairan dari puting dan lekukan kulit di atas benjolan.
Sementara itu lipoma adalah benjolan lembut non-kanker yang umumnya dapat digerakkan dan tidak menimbulkan rasa sakit. Ini adalah tumor jinak dan berlemak.
Benjolan di Payudara Bersifat Kanker
Benjolan biasanya terasa keras, memiliki bentuk yang tidak beraturan, dan mungkin terasa seperti menempel pada jaringan dalam payudara/sulit digerakkan.
Kanker payudara biasanya tidak menyakitkan, terutama pada stadium awal. Keadaan ini dapat berkembang di bagian mana pun dari payudara atau puting, tetapi paling sering terjadi di kuadran luar atas.
Beberapa tumor ganas terasa sakit. Hal ini dapat terjadi jika ukurannya besar dan menyebabkan struktur lain di payudara menjadi padat, atau jika memborok serta tumbuh melalui kulit.
Cara Periksa Benjolan di Payudara
Penting bagi wanita untuk mengenali perubahan pada payudaranya. Berikut adalah panduan yang membantu wanita melakukan pemeriksaan mandiri:
- Melihat ke cermin, periksa ukuran, bentuk, warna, dan cari apakah ada pembengkakan atau gumpalan yang terlihat.
- Angkat lengan dan ulangi langkah pertama.
- Periksa apakah ada cairan dari puting susu, bisa seperti air susu, kuning, atau dengan darah.
- Rasakan perubahan pada payudara saat melakukan gerakan halus sambil berbaring, termasuk di bawah lengan hingga ke tulang rusuk.
- Ulangi langkah di atas sambil berdiri atau duduk
Meskipun sebagian besar benjolan di payudara tidak berbahaya, perubahan apa pun yang tidak biasa pada payudara harus diperiksa oleh dokter.
Salah satu jenis benjolan payudara yaitu fibroadenoma, dalam banyak kasus tidak perlu diangkat atau diobati sama sekali. Itulah mengapa penting untuk tidak langsung mengambil kesimpulan jika Anda menemukan benjolan pada payudara. Dokter dapat membantu menentukan apakah benjolan tersebut memerlukan pengujian lebih lanjut atau memerlukan perawatan lanjutan.
Cara Mengatasi Benjolan di Payudara
Sebelum menentukan rencana perawatan, dokter akan menentukan penyebab benjolan terlebih dahulu. Tidak semua benjolan payudara membutuhkan perawatan.
Jika Anda mengalami infeksi payudara, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk mengobatinya. Jika Anda memiliki kista, biasanya keadaan hilang setelah dikeringkan. Dalam beberapa kasus, kista tidak perlu diobati dan bisa hilang dengan sendirinya.
Jika benjolan tersebut ternyata merupakan kanker payudara, pengobatan dapat meliputi:
- Lumpektomi, operasi untuk mengangkat kanker atau jaringan abnormal dari payudara.
- Mastektomi, operasi pengangkatan pada satu atau kedua payudara.
- Kemoterapi, penggunaan obat untuk melawan atau menghancurkan sel kanker.
- Radiasi, pengobatan yang menggunakan sinar atau bahan radioaktif untuk melawan kanker.
Pada dasarnya, perawatan tergantung pada jenis kanker payudara, ukuran, lokasi , dan apakah kanker telah menyebar ke luar payudara.
Terdapat penyebab lain dari benjolan di payudara yang tidak memerlukan pengobatan apa pun, misalnya benjolan yang muncul setelah cedera. Dokter mungkin menyarankan Anda untuk memberikan waktu pada payudara untuk sembuh.
- Brazier, Yvette. 2018. What are breast lumps?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/186084. (Diakses pada 27 Mei 2021).
- Pietrangelo, Ann. 2019. Breast Lump. https://www.healthline.com/symptom/breast-lump. (Diakses pada 27 Mei 2021).