Terbit: 26 December 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Sebagai salah satu aset paling berharga pada tubuh wanita, payudara biasanya akan dijaga dengan sangat baik agar senantiasa kencang dan berbentuk indah. Sayangnya, seiring dengan bertambahnya usia, payudara bisa semakin mengendur dan menurun. Karena alasan inilah banyak wanita yang rela menghabiskan banyak uang untuk membuat payudaranya kencang kembali. Tak hanya dengan memakai krim khusus, banyak wanita yang melakukan terapi pemijatan khusus untuk mengencangkan payudaranya.

Air Garam Bisa Mengencangkan Payudara Wanita

Alih-alih harus merogoh kantong dengan cukup dalam, kita sebenarnya bisa menggunakan sebuah cara sederhana yang bisa membuat payudara tetap kencang. Cara ini adalah dengan melakukan pemijatan pada payudara dengan menggunakan air garam. Dengan rutin melakukannya, payudara pun bisa tetap kencang dan indah.

Untuk melakukannya, kita tinggal mencampurkan garam, air hangat, dan juga tetesan air lemon. Setelah itu, gunakan campuran ini untuk memijat payudara baik itu dengan posisi berdiri, duduk, atau bahkan berbaring. Setelah selesai memijat payudara, kita bisa menyelimuti payudara dengan handuk basah dan biarkan selama beberapa menit. Cara ini diyakini akan membuat bahan alami ini akan meresap hingga ke dalam payudara sehingga akan membuatnya tetap kencang.

Andai kita tidak memiliki cukup banyak waktu luang untuk memijat payudara, kita bisa melakukan pemijatan sembari mandi dengan air hangat. Pijatlah dengan gerakan memutar pada payudara dan pastikan bahwa air dari shower kamar mandi terus jatuh tepat pada bagian dada atau payudara. Kombinasi antara gerakan memutar dengan tetesan air dari shower ini akan membuat payudara wanita pun akan tetap terjaga keindahannya.

Dengan melakukan pemijatan pada payudara ini sendiri, kita tentu tidak akan perlu menghabiskan banyak uang demi mendapatkan payudara yang kencang dan indah, bukan?


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi